PTDI Serahkan Badan Helikopter ke Eurocopter
Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menyerahkan fuselage atau badan pesawat helikopter EC275 Couger kepada Eurocopter, perusahaan patungan Prancis-Jerman-Spanyol. PT DI terlibat dari nol mengenai pengembangan pesawat helikopter EC275 Couger.
"Sejak tahun lalu kita jadi mitra strategis Eurocopter Prancis. Jadi desainnya dari mereka, gambarnya dari mereka. Itu nol banget. Lalu kita kerjain komponen dari gambar itu. Kita bikin badan tengah dan buntutnya," ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Rabu (23/10/2013).
Rencananya badan pesawat ini yang akan diserahkan pekan ini ke Eurocopter di Prancis. Selanjutnya, Eurocopter memasang mesin dan baling-balingnya. "Pengerjaan sekitar enam bulan di sana. Setelah itu dikembalikan lagi pada kita. Kita assembly-nya. Setelah beres kita serahkan pada TNI AU," jelas Sonny.
Menurutnya helikopter Couger ini memang dipesan oleh TNI AU. "Mereka memesan empat buah pada kita. Jadi kita tuh under licensed dengan Eurocopter. Karena hak ciptanya ada di mereka, cuma kita yang buat komponennya," jelas Sonny.
Ketika ditanya berapa nilai proyek empat buat helikopter ini, Sonny mengaku tak memegang datanya. "Saya lupa lagi," katanya. Ditargetkan empat unit helikopter Couger ini akan selesai akhir 2014.
Mengenai kerjasama dengan Eurocopter, kemungkinan akan berlangsung lama. Sebab bukan tidak mungkin helikopter EC275 Couger dipesan oleh negara lain. Ia menyebut untuk kembali modal, Eurocopter setidaknya harus menjual 80 unit.
"Nah kalau ada yang pesan pada mereka, pastinya PT DI terlibat. Karena kan komponennya kita yang buat. Meski under license, untuk helikopter ini kita ikut dari nol. Kalau yang lain seperti Superpuma, itu komponen bukan kita yang bikin," terang Sonny.(ern/hen)
"Sejak tahun lalu kita jadi mitra strategis Eurocopter Prancis. Jadi desainnya dari mereka, gambarnya dari mereka. Itu nol banget. Lalu kita kerjain komponen dari gambar itu. Kita bikin badan tengah dan buntutnya," ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Rabu (23/10/2013).
Rencananya badan pesawat ini yang akan diserahkan pekan ini ke Eurocopter di Prancis. Selanjutnya, Eurocopter memasang mesin dan baling-balingnya. "Pengerjaan sekitar enam bulan di sana. Setelah itu dikembalikan lagi pada kita. Kita assembly-nya. Setelah beres kita serahkan pada TNI AU," jelas Sonny.
Menurutnya helikopter Couger ini memang dipesan oleh TNI AU. "Mereka memesan empat buah pada kita. Jadi kita tuh under licensed dengan Eurocopter. Karena hak ciptanya ada di mereka, cuma kita yang buat komponennya," jelas Sonny.
Ketika ditanya berapa nilai proyek empat buat helikopter ini, Sonny mengaku tak memegang datanya. "Saya lupa lagi," katanya. Ditargetkan empat unit helikopter Couger ini akan selesai akhir 2014.
Mengenai kerjasama dengan Eurocopter, kemungkinan akan berlangsung lama. Sebab bukan tidak mungkin helikopter EC275 Couger dipesan oleh negara lain. Ia menyebut untuk kembali modal, Eurocopter setidaknya harus menjual 80 unit.
"Nah kalau ada yang pesan pada mereka, pastinya PT DI terlibat. Karena kan komponennya kita yang buat. Meski under license, untuk helikopter ini kita ikut dari nol. Kalau yang lain seperti Superpuma, itu komponen bukan kita yang bikin," terang Sonny.(ern/hen)
● detik
0 komentar:
Posting Komentar