SUV Esemka

Tak Hanya SUV dan Pick Up, Esemka Bakal Produksi Bus

http://images.detik.com/content/2013/10/14/1036/164326_esemka.jpgJakarta - Pihak PT Solo Manufaktur Kreasi mengakui sudah mempunyai banyak prototipe mobil selain mobil SUV dan pick up. Rencananya perusahaan juga akan memproduksi mobil jenis ambulans bahkan bus besar.

"Kita sudah punya prototipe jenis ambulans dan bus. Tergantung kebutuhan pasar, kalau dibutuhkan kita bakal produksi," ungkap Communications of Public PT Solo Manufaktur Kreasi Budhi Martono saat dihubungi detikFinance, Senin (14/10/2013).

Bahkan perusahaan juga sudah mempunyai prototipe mobil khusus bagi para penjual roti. Namun hingga kini, perusahaan terkendala kapasitas produksi dan jumlah tenaga kerja yang masih terbatas.

"Kita coba akan komunikasikan dengan mitra kita baik itu skala UKM maupun industri komponen lainnya. Tenaga kerja kita hanya 20 orang/pabrik dan kita coba maksimalkan tenaga kerja dari lini ke lini," imbuhnya.

Sehingga kesempatan untuk bisa mengekspor mobil Esemka keluar negeri harus ditunda.

"Kita banyak juga pesanan untuk ekspor, tetapi kita coba dulu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," cetusnya.

Tak Hanya SUV, Mobil Pick Up Esemka Sudah Banyak Dipesan

http://images.detik.com/content/2013/10/14/1036/163024_esemkapickup.jpgPT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merek atas mobil nasional Esemka kebanjiran pesanan di tahun pertamanya produksi massal. Tidak hanya mobil bertipe SUV, mobil pick up juga banyak dipesan terutama oleh industri kelapa sawit tanah air.

"Kita kebanjiran pesanan, selain SUV, mobil pick up juga banyak dipesan oleh petani industri sawit," ungkap Communications of Public PT Solo Manufaktur Kreasi Budhi Martono saat dihubungi detikFinance, Senin (14/10/2013).

Bahkan dikatakan Budhi, jumlah pesanan mobil pick up hingga saat ini berjumlah 200 unit. Terbanyak pesanan datang dari kota Pekanbaru, Riau.

"Pesanan yang masuk untuk jenis mobil pick up sekitar 200 unit. Kota Pekanbaru itu mereka sudah pesan 100 unit. Kemudian juga banyak dari Kalimantan, Sumateran dan Pulau Jawa," imbuhnya.

Untuk spesifikasi mobil jenis pick up sendiri menurut Budhi adalah mobil terbuka dengan kapasitas 1.100 cc. Mobil ini dapat mengangkut beban hingga 850 kg dengan konsumsi bahan bakar yang cukup irit. 1 liter bensin dapat menempuh jarak 18 km. Rencananya mobil ini akan dilepas ke pasaran dengan harga Rp 70 juta/unit.

"Spesifikasi cukup lengkap dan kandungan lokalnya juga sudah 80% sudah dilengkapi AC dan power stering. Ini akan segera kita tindaklanjuti karena permintaan dan pesanan juga sangat banyak," cetusnya.

40 Unit Mobil SUV Merek Esemka Laku Dijual

Setelah mendapatkan sertifikasi produksi massal oleh pemerintah, PT Solo Manufaktur Kreasi atau pemegang merek atas mobil nasional Esemka langsung memproduksi 40 unit mobil SUV. Mobil-mobil tersebut diproduksi di pabrik pengembangan mobil Esemka yang terletak di Solo dan Jawa Timur.

"Tanggal 10 Oktober 2013 kita sudah mendapatkan izin teknis untuk bisa memproduksi massal mobil Esemka. Kita produksi 40 unit mobil SUV yang kita buat di pabrik pengembangan di Solo, Gresik, Malang dan Surabaya," ungkap Communications of Public PT Solo Manufaktur Kreasi Budhi Martono saat dihubungi detikFinance, Senin (14/10/2013).

Menurut Budhi, mobil SUV yang dibuatnya mempunyai spesifikasi 1.600 cc dengan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk jarak 17 km. Sedangkan mobil ini dinilai cukup besar karena dapat menampung penumpang hingga 7 orang.

"Ini mobil keluarga ya, cukup besar sekelas minibus dengan 1.600 cc dan irit bahan bakar. 1 liter bensin bisa menempuh jarak 17 km," imbuhnya.

Sedangkan untuk harga, pihaknya melepas dengan harga Rp 140 juta/unit. Namun untuk tahap produksi pertama ini ia mengaku jika 40 unit kendaraan yang diproduksinya sudah dibeli dan dipesan oleh pembeli jauh-jauh hari.

"40 unit mobil yang kita produksi massal tahap pertama ini sudah dibeli semua karena sudah dipesan jauh-jauh hari. Tentunya setiap bulan kita targetkan untuk produksi 40 unit mobil. Yang beli mobil ini banyak mulai dari masyarakat hingga para birokrat di Jawa Timur," katanya.(wij/dru)
 

  detik  

0 komentar:

Posting Komentar