Tampilkan postingan dengan label PAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PAL. Tampilkan semua postingan

Philippine Navy selects PT PAL for SSV procurement

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOVJsSS3Z6yPTbQiFVu7DO6SVH6kLUnyNoGKCRRgd7fgqDUWNY7GLwS4TxpFcZDnGoabfkBb1kieSLeMzQBvJINsVpue_81yLo4G87fvb8P-k_7Co8I-nrpLeYCl5U5IbuE2qpc7n3YaM/s400/PAL%252BPHIL.JPGIndonesia's PT PAL has been selected to construct two strategic sealift vessels (SSVs) for the Philippine Navy (PN).

PT PAL executive Edy Andarto told IHS Jane's on 10 January that the company has received a notice of award (NoA) from the PN to build the ships, and that a contract will be signed soon.

Andarto also confirmed that PT PAL had offered the PN an SSV design based loosely on the Makassar-class landing platform docks (LPDs) that the company constructed for the Indonesian Navy. The Makassar-class platform was designed by South Korean company Daesun.

The SSV programme, which replaced and downsized a previous amphibious multirole vessel project, is worth PHP4 billion (USD90 million).


  Jane's  

PAL Indonesia Luncurkan KCR 60 Meter Produk Asli Putra-Putri Negeri

Surabaya PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan kapal pesanan TNI Angkatan Laut jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter W000273. Kapal ini merupakan kapal pertama dari 3 kapal pesanan TNI AL yang diproduksi oleh putra-putri bangsa dalam pemenuhan memoderinisasi sistem persenjataan yang ada. Kemandirian dalam memproduksi sistem persenjataan mutlak dibutuhkan negera untuk mengamankan dan mempertahankan kedaulatan dari berbagai ancaman yang ada. Peluncuran kapal ini sebagai bukti PT PAL Indonesia (Persero) mampu dan pantas menjadi salah satu pemadu utama (lead integrator) dan sebagai salah satu Industri Pertahanan Nasional dalam pemenuhan alat utama sistem persenjataan sesuai dengan UU no. 12 Tahun 2012. Kemandirian pertahanan dan keamanan memerlukan tekad dan keterpaduan upaya dari semua pihak, serta didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam pemberdayaan potensi nasional. Untuk itu PT PAL Indonesia (Persero) terus meningkatkan kompetensinya baik dalam bidang teknologi, fasilitas maupun SDM. Berbekal kepercayaan berbagai pihak khususnya TNI AL, dan sebagai Lead Integrator pengadaan alutsista di bidang Matra Laut, PT PAL Indonesia (Persero) akan terus berkomitmen untuk berpartisipasi aktif mendukung kemandirian bangsa untuk pengadaan alutsista maupun modernisasi Alutsista. Sekaligus turut berperan menciptakan keamanan dan martabat bangsa, serta penghematan devisa negara.

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter ini merupakan hasil pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) yang telah diproduksi sebelumnya berjumlah 43 unit. Antara lain : FPB 28 meter berjumlah 28 unit, FPB 38 meter 3 unit dan FPB 57 meter 12 unit. Berikut deskripsi KCR-60 meter W000273 :

Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M)
Produk PAL Indonesia ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
- Panjang keseluruhan (LOA) : 59.80 M
- Panjang garis air (LWL) : 54.82 M
- Lebar (B) : 8.10 M
- Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 M
- Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 M
- Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton

Mobilitas
Kecepatan kapal pada Skala Beaufort 2 dan Sea State 1 :
- Kecepatan Maksimum (pd.kondisi muatan 50%) 28 knot
- Kecepatan Jelajah ( Crusing) : 20 knot
- Kecepatan Ekonomis : 15 knot

Sistem Persenjataan
1. Meriam Utama
2. Senjata pendukung
3. Peluncur rudal anti kapal permukaan (SSM)
4. Decoy Launcher

Olah Gerak
KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.

Navigasi
Memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca hingga Sea State 6 dan Jumlah ABK sebanyak 55 orang.

Ketahanan Berlayar
1. Ketahanan dilaut : 9 hari
2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
3. Akomodasi : 55 orang

Kelaikan Kapal

KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb:
1. Stabilitas kapal memenuhi criteria standar IMO A (749)
2. Tugas patroli hingga sea state 3
3. Kemamapuan pengoperasian senjata hingga sea state 4


  BUMN  

PAL Indonesia Luncurkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60) Pesanan TNI AL

Surabaya PT PAL Indonesia (Persero) kembali meluncurkan kapal pesanan TNI-AL jenis Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60). Kapal perang ini merupakan kapal pertama dari 3 kapal yang dipesan untuk pemenuhan kebutuhan TNI AL. Sebagai Lead Integrator Industri Pertahanan Nasional dalam bidang Matra Laut, PAL Indonesia terus mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi Kapal Perang maupun Kapal Niaga. Hal tersebut terbukti dengan produksi kapal pertama ini sebagai hasil dari pengembangan dari beragam Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) yang telah diproduksi sebelumnya.

Dalam acara peluncuran kapal pertama ini dihadiri Asisten Logistik KASAL, Laksamana Muda TNI Suyitno, Jajaran Perwira Tinggi Markas Besar TNI AL, Baranahan Kemhan, para petinggi Komando Armada Timur dan LANTAMAL V Surabaya. Berikut juga hadir Dewan Komisaris dan Manajemen PT PAL Indoensia (Persero) serta undangan dan mitra kerja. Setelah penandatanganan berita acara peluncuran Kapal kemudian dilanjutkan peninjauan proses produksi kapal KCR 60 Meter yang kedua dan ketiga, yang telah mencapai pengerjaan hampir 80 persen dan 70 persen. Menurut Asisten Logistik KASAL, Laksamana Muda TNI Suyitno, kebutuhan KCR 60 Meter sangat diperlukan karena kapal ini akan diandalkan dalam meningkatkan keamanan dan kedaulatan Bangsa.

“Kedepan bukan hanya Kapal ukuran 60 Meter saja dan akan terus ditingkatkan dimasa mendatang. Selanjutnya akan diproduksi Kapal 105 Meter dengan keunggulan yang berbeda dan secara terus menerus akan meningkatkan kemampuan Bangsa” tutur ASLOG KASAL. Kapal Cepat Rudal ini adalah hasil karya anak Bangsa sebagai upaya untuk meningkatkan industri galangan dalam negeri agar tidak bergantung pada Kapal Produk luar.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Firmansyah Arifin dalam sambutannya menuturkan beberapa keunggulan produk KCR 60 meter yang akan digunakan dalam mengamankan batas wilayah Indonesia. “Kapal ini sepenuhnya dikerjakan oleh anak bangsa dibawah bimbingan dan supervisi dari MABES TNI AL. … PT PAL Indonesia (Persero) dapat berkarya dengan sebaik-baiknya bahwa produk-produk anak bangsa tidak kalah dengan produk-produk import lainnya” tandasnya.

Konsistensi PT PAL Indonesia (Persero) dalam mendukung kemandirian bangsa untuk pengadaan Alutsista maupun modernisasi Alutsista terus ditingkatkan. Baik dalam bidang teknologi, fasilitas maupun SDM yang telah memiliki kebanggaan dalam menciptakan produk yang berperan dalam menciptakan keamanan dan martabat bangsa serta penghematan Devisa Negara.

  BUMN  

BUMN Pembuat Alat Utama Sistem Persenjataan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia telah mampu mengembangkan, memproduksi dan menjual peralatan militer berbagai jenis super canggih dan modern. Pengembangan peralatan militer ternyata sudah berlangsung sejak lama.

Seperti PT Pindad (Persero) yang memproduksi senjata dan kendaraan tempur berbagai varian atau PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang memproduksi berbagai tipe pesawat dan helikopter. Apalagi dengan adanya Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Industri pertahanan pelat merah memperoleh angin segar. Mau tahu BUMN produsen pelatan militer canggih. Berikut ini hasil penelusuran detikFinance, Rabu (4/12/2013).

1. PT Pindad (Persero)

Pindad merupakan BUMN senjata dan kendaraan tempur yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan negara strategis ini merupakan salah satu ujung tombak pemasok peralatan militer bagi TNI dan Polri.

Bahkan telah dipasarkan ke luar negeri. Produk senjata yang dihasilkan seperti: SS1, SS2, SPR, PM dan
senjata genggam. Pindad juga memproduksi berbagai varian amunisi ringan hingga berat.

Untuk kendaraan tempur, Pindad mampu mengembangkan dan memproduksi Panser Anoa, Water Canon, kendaraan taktis Komodo hingga tank versi medium.

2. PT Dirgantara Indonesia (Persero)

PTDI merupakan BUMN produsen pesawat dan helikopter versi militer dan sipil. Hasil karya BUMN pesawat ini telah digunakan di dalam dan luar negeri. Untuk meningkatkan kualitas pesawatnya, Dirgantara Indonesia mengandeng produsen kelas dunia seperti induk produsen pesawat Airbus, EADS.

Produk pesawat dan helikopter yang dihasilkan antara lain: pesawat NC 212-200, C212-400, CN 235-220M, CN235-200MPA, CN 295 Helikopter Bell 412 EP dan Helikopter Super Puma.

Dirgantara Indonesia saat ini sedang mengembangkan pesawat tempur KFX/IFX, pesawat penumpang N219 dan pesawat mata-mata nir awak.

3. PT LEN Industri (Persero)


LEN merupakan BUMN teknologi yang memproduksi berbagai peralatan canggih untuk energi terbarukan, kereta, pertahanan hingga telekomunikasi. Untuk bidang pertahanan, LEN berhasil memproduksi dan mengembangkan otak dari kapal perang yakni combat management system (CMS).

LEN juga memproduksi peralatan telekomunikasi untuk militer dan polisi seperti tactical radio communication HF dan VHF transceiver.

4. PT PAL (Persero)

PAL merupakan BUMN produsen kapal varian sipil dan militer. Perusahaan negara yang bermarkas di Surabaya Jawa Timur ini mampu memproduksi kapal perang untuk keperluan industri pertahanan tanah air. Bahkan PAL memperluas jaringan bisnisnya dengan menawarkan varian kapal perangnya ke Filipina.

Produk kapal perang dan kapal cepat PAL antara lain: Landing Platform Dock 125M, Kapal Patroli Cepat 57 meter NAV V, Kapal Patroli Cepat 15 Meter, Kapal Cepat Rudal 60 M. Selain itu, PAL saat ini bersama Korea Selatan tengan mengembangkan kapal selam.

5. PT Dahana (Persero)

Dahana merupakan BUMN produsen bahan peledak untuk keperluan industri dan militer. Salah satu bahan peledak versi militer terbaru yang dikembangkan adalah bom P-100 L dan P-100 untuk bom latih.

Bom pintar ini dilengkapi fuse sehingga bisa tepat sasaran. Bom P-100 ini nantinya dirancang untuk pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU.


  detik  

PKR SIGMA 10514 TNI AL

SIGMA 10514 Guided Missile Frigate (photo DSNS)
SIGMA 10514 Guided Missile Frigate
Jakarta Thales Defence yang bermarkas di Perancis resmi ditunjuk oleh Damen Schelde Naval Shipbuilding Belanda untuk meng-install a full mission systems suite, untuk dua kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Angkatan Laut Indonesia, setelah menandatangani kontrak pada November 2013. Kapal PKR yang dimaksud adalah Frigate SIGMA 10514 Guided Missile.

Thales akan memasok sejumlah sistem ke dalam frigate Sigma tersebut, antara lain: Sistem Manajemen Tempur TACTICOS, Radar surveillance SMART-S Mk2, Sistem Kontrol Penembakan STIR 1.2 Mk2 EO, Sonar Kingklip, Datalink LINK-Y, serta komunikasi angkatan laut dan sistem navigasinya. Pengiriman pertama modul-modul tersebut dijadwalkan akhir 2014 dan programnya tuntas pada tahun 2017.

Sebagai upaya transfer technologi yang disyaratkan Pemerintah Indonesia, Thales juga akan meningkatkan kerjasama industri dengan PT LEN Indonesia, untuk mengembangkan bagian dari perangkat lunak Sistem Manajemen Tempur (CMS). Thales juga akan melibatkan industri Indonesia dalam urusan service support dan terus mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan industri Indonesia, baik di bidang militer maupun sektor sipil.

Kontrak ini melibatkan pembuatan sistem radar SMART-S Mk2 hingga 50 unit. Kontrak pertama kali dilakukan tahun 2003 dan operasional pada tahun 2006. Sistem radar SMART-S Mk2 berfungsi sebagai pengawasan laut, jarak menengah dan jauh.

SMART-S Mk2

Disain dan konstruksi Radar SMART-S Mk2 3D didasarkan pada standar NATO untuk peralatan kapal. SMART-S Mk2, merupakan radar multibeam tiga dimensi terbaru buatan Thales, yang beroperasi di S-band, untuk pemantauan/ pengawasan jarak menengah dan jauh, serta menjejak target di wilayah pesisir/ littoral.


Radar SMART-S Mk2

Radar SMART-S Mk2 versi terakhir mampu memantau: laut, darat, pulau-pulau, pesisir pantai dalam kondisi hujan dan badai petir, serta berbagai target radar lainnya, termasuk target permukaan dalam bentuk kecil: helikopter dan rudal anti-kapal. SMART-S Mk2 3D dirancang agar cocok dipasangkan dengan rudal permukaan ke udara (SAM), seperti Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM).

Modul ini merupakan one radar concept (1 module) yang sekaligus melacak sasaran udara dan permukaan yang didisain sebagai radar utama bagi: light frigate, korvet dan kapal seperti Docks Landing Platform (LPD).

Radar ini memiliki dua 2 mode utama dengan jangkauan 250 km, juga dilengkapi mode khusus helikopter untuk memantau target yang berada di over the horizon target (OTHT) / terhalang lengkung bumi. SMART-S Mk2 dilengkapi saluran penembakan rudal sasaran darat, sehingga tinggal menghubungkannya dengan sistem rudal darat yang dipilih.

Sistem Manajemen Tempur (CMS) TACTICOS

Sistem manajemen tempur merupakan jantung dari kapal angkatan laut. Alat ini mengintegrasikan semua sensor kapal dan informasi dari pihak lain untuk mengetahui situasi dan kondisi secara real time.

Tacticos bisa dikatakan CMS yang telah matang dan terkenal kehandalan serta kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai hal yang sulit. Tidak kurang 160 kapal berbagai jenis, dari 19 Angkatan Laut (baik NATO dan non-NATO) menggunakan CMS TACTICOS. Salah satu yanng baru berhasil dilakukan TACTICOS adalah mengintegrasikan rudal VL Mica yang saat ini telah beroperasi di Frigate Angkatan Laut Maroko, Tarek Ben Ziad tahun 2012.

CMS TACTICOS Thales

VL Mica merupakan sistem rudal fire and forget jarak pendekance tingkat advance buatan MBDA missile system. Rudal ini mampu menggasak sasaran dari arah 360 derajat, untuk segala jenis ancaman. Prosesnya, CMS tacticos mengirim data yang diambil dari radar SMART-S Mk2, diteruskan kepada Sensor yang ada di dalam rudal, untuk membimbing rudal menuju ancaman.

STIR 1.2 EO Mk2

STIR 1.2 EO Mk2

STIR 1.2 EO Mk2 merupakan sistem kontrol senjata dual band (I dan K) jarak menengah untuk mengendalikan penembakan rudal maupun senjata mesin. Alat ini kombinasi dari satu radar pengarah 1.2 m dilengkapi satu set electro-optic equipment (TV/IR/Laser), termasuk optronic tracking dan sebuah sensor seleksi otomatis.

Tiga sumber data (I, K, EO) disiapkan untuk mengurangi kesalahan transmisi, meningkatkan performa dan sekaligus ketahanan ECCM. Singkatnya STIR 1.2 EO Mk2 mampu membimbing rudal homing semi- aktif seperti ESSM dan ASPIDE. STIR 1.2 EO Mk2 dilengkapi alat PreAction Calibration (PAC) and Miss Distance Indication (MDI).

LINK-Y Data Link

LINK-Y Data Link merupakan alat pertukaran data yang menjadi kepentingan utama untuk mengkoordinasikan tindakan yang harus dilakukan kapal, helikopter/ platform udara serta unit darat. Alat ini melakukan pertukaran data taktis antara beberapa platform militer.


Dengan kemampuannya itu, data link biasa disebut “kekuatan pengganda”. Data taktis yang tersedia dibagi ke unit lain untuk tujuan antara lain: Over-The-Horizon Targeting support, Integrasi Combat Management System & Air Management System; serta posisi, status dan data target.

Kinglip Sonar

Kinglip Hull-Mounted Sonar (HMS) ini merupakan sonar yang menggunakan frkuensi aktif dan pasif. Piranti pemantau ancaman dari berbagai jenis kapal selam serta ancaman bawah laut lainnya, seperti torpedo ataupun ranjau laut. Kinglip Hull-Mounted Sonar (HMS) mampu menjejak secara akurat posisi dan jarak kapal selam, dengan bantuan helicopter/ airborne platform.

Thales sonars qualified at sea for French and Italian FREMM frigates

Kerjasama dengan PT PAL

Pembangunan Kapal PKR Sigma akan melibatkan Galangan Kapal PT PAL Indonesia. Sejumlah modul kapal rencananya dibangun di PT PAL Surabaya.

Pembagian modul PKR Sigma, antara Damen Schelde - PT PAL

Berdasarkan diagaram ini, Modul 5: bridge kapal, sensor dan elektronik; akan digarap oleh Damen Vlissingen facility di Belanda. Bridge adalah ruang Komando untuk mengontrol berbagai platform kapal. Sementara Modul 3 yang merupakan mid hull/engineering module akan dikerjakan Damen Rumanian facility.

Contoh Bridge Kapal Sipil
4 modul sisanya termasuk hull depan dan belakang kapal, akan dibangun oleh PT PAL di Surabaya. Pada PKR ke 2 ditargetkan PT PAL akan mengerjakan 5 modul. Modul mid hull yang dikerjakan oleh Damen Rumania akan ditake over oleh PT PAL. Pembuatan satu PKR Sigma diperkirakan memakan waktu 3 tahun. Dua tahun untuk pembuatan v modul dan satu tahun untuk mengintegrasikan dan finishing Kapal.

Persenjataan PKR Sigma
Persenjataan yang akan diusung oleh PKR Sigma 101514 ini kira kira seperti ini :

Guns:
» 1x Oto Melara 76/62 Compact 76mm Main Gun
» 1x Rheinmetall Millenium 35mm CIWS

Missiles:
» 8x MBDA MM40 Blk III antiship missiles
» 12x MBDA MICA VL surface to air missiles (in VLS)

Torpedoes:
» 2x Triple torpedo launchers

Rheinmetall Millenium 35mm CIWS
SIGMA 10514 Guided Missile Frigate

Namun dalam Defense Security and Equipment International/ DSEI 2013 di London DAMEN Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) memamerkan juga sebuah korvet Sigma yang mengusung RAM launchers buatan Rheinmetall Jerman.

Sigma Corvette with Integrated Mast Module, 8x anti-ship missiles, a 76mm main gun, a special mission container at the stern and two RAM launchers
RIM-116 Rolling Airframe Missile Launcher

Semoga saja persenjataan Kapal PKR Sigma 10514 mengusung senjata modern sehingga frigate ini disegani dan bisa diandalkan di masa depan.



    JKGR   

Commodore Inspection dari MABES TNI-AL

Setelah menyerahkan Kapal Tunda Galunggung pada September 2013 yang lalu, PT PAL Indonesia (Persero), kembali menerima kunjungan Team Commodore Inspection dari MABES TNI-AL untuk pembangunan Kapal Tunda Anjasmoro pesanan TNI AL. Kedua jenis kapal, sama-sama mempunyai mesin 2400 Horse power atau tenaga kuda.

Pada agenda commodore inspection Kapal Tunda Anjasmoro yang dipimpin KADISLAIKMATAL Laksma TNI Harry Pratomo, KADISADAL Laksma TNI Agus Setiadji didampingi oleh Direktur Produksi, meninjau teknis kapal.

Kapal Tunda Anjasmoro pada kondisi normal melaju dengan kecepatan 12 knots ini mampu menampung 10 awak. Dan pada kekuatan 100 persen MCR dapat menarik beban seberat 30,20 Ton. Keunggulan kapal Tunda dengan standar BKI Class ini sedikit sekali vibrasi yang dirasakan. Sekaligus perputaran kecepatan kapal, tidak menurun jika berputar maupun berbalik arah.

Pada commodore inspection ini Team meninjau kelengkapan kapal, dan menyaksikan uji kelengkapan lain yakni Ship reversing test, Anchoring demonstration, Ship turning dan Fire fighting test, yang mempertontonkan daya jangkau penyemprotan yang mampu mencapai 107 meter dengan kapasitas 473 m3/h.

Setelah melakukan inspeksi, para pejabat tim commodore inspection Kapal Tunda Anjasmoro, melakukan penanda tanganan Berita Acara inspeksi oleh kedua belah pihak. Dan kedepan semoga hasil karya anak bangsa dapat memperkokoh dan memperkuat TNI dalam menjaga Kedaulatan Negara.


  PAL 

Pemenuhan Kebutuhan KRI TNI AL oleh PT PAL

Rabu (06/11), Komite Kebijakan Industri Pertahanan kembali melakukan sidang. Namun yang istimewa, kali ini sidang lebih terfokuskan kepada matra laut. Bukan tanpa alasan, karena memang sejak 1-2 tahun terakhir PT.PAL seolah kebanjiiran order pembuatan Kapal Perang dari kementrian pertahanan. Daftarnya dimulai dari Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal Rudal, Kapal Selam, hingga kapal tunda.

Wakil Menteri Pertahanan sendiri telah 6 kali melakukan observasi ke PT.PAL untuk meninjau kesiapan BUMN itu menerima berbagai macam proyek. Proyek-proyek tersebut antara lain, pembuatan Strategic Sealift Vessel pesanan Filipina, Produksi PKR, Upgrade korvet kelas Fatahillah, serta overhaul kapal selam. Menurut Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, semua proyek tersebut dibuat dalam manajemen terpisah sehingga tidak overlapping satu sama lain, namun tetap diawasi KKIP. Menteri BUMN, Dahlan Iskan pun menambahkan, untuk proyek-proyek tersebut pihaknya akan meminta Bank BUMN menyediakan pendanaannya.

Disisi lain, Kepala TNI-AL Laksamana Marsetio mengungkapkan, pihaknya membutuhkan setidaknya 12 unit Kapal Selam serta 20 buah kapal perang sekelas Fregat untuk mengamankan perairan Indonesia. Ia berharap, sebagian besar kebutuhan itu bisa diproduksi oleh PT.PAL. Khusus untuk kapal selam, KSAL menambahkan pembuatannya memakan waktu cukup lama. Untuk kapal pertama dibutuhkan setidaknya 50 bulan, jadi sekitar tahun 2017 nanti kapal selam baru diterima. Namun untuk kapal ke-2 dan ke-3 hanya dibutuhkan rentang waktu 6 bulan.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga menambahkan pihaknya tetap komitmen terhadap kemandirian industri dalam negeri. Sekalipun ada pembelian atau hibah, itu pun belum bisa menutupi kebutuhan TNI-AL, seperti soal hibah Kapal Selam dari Russia. Soal hibah kapal selam ini, Kemenhan masih menunggu surat resmi penawaran hibah dari Russia.

Sementara itu, pihak PT.PAL yang ditemui ARC seusai sidang menyatakan semua program berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Untuk Kapal Cepat Rudal misalnya, dijadwalkan akan Sea Trial pada bulan Desember 2013. Namun KCR-60 ini dipastikan belum menggotong persenjataan maupun SEWACO. Pasalnya, senjata dan SEWACO-nya masih dalam tahap pengadaan, jadi untuk sementara KCR-60 akan menggunakan persenjataan yang ada di inventory TNI-AL. PT.PAL sendiri mengajukan untuk senjata utama menggunakan meriam 57 milimeter, sementara untuk rudal-nya diserahkan ke pihak TNI-AL yang mengajukan pembelian. PT.PAL kemudian yang akan mengintegerasikan senjata dan sensor-sensornya ke Platform yang telah dibuat.


Lalu pada Januari 2014, akan dilakukan pemotongan modul pertama SIGMA PKR 10514 di PT.PAL. Seperti diketahui, PT.PAL kebagian mengerjakan 4 dari 6 modul SIGMA PKR 10514. 2 modul sisa yang dikerjakan oleh DSNS Rumania dan Belanda akan dikerjakan pada bulan Mei dan Juni 2014. Kemudian pada Februari dan Juni 2015, Modul dari Rumania dan Belanda akan dikirim ke Surabaya untuk diintegerasikan. ARC juga mendapat penjelasan, pada PKR yang kedua nanti, PT.PAL akan kebagian mengerjakan 5 modul. Selain itu PT. PAL juga memastikan, pihaknya mendapat lisensi untuk 20 buah kapal. Lisensi ini tidak mengharuskan PT.PAL membayar royalti jika untuk kebutuhan dalam negeri.

Khusus untuk produksi Kapal Selam, saat ini masih dilakukan berbagai pembahasan mengenai pembangunan sarana dan pra sarananya. Namun, ARC sendiri telah mendapatkan data mengenai status proyek serta spesfikasi teknis dari Kapal Selam DSME 209 serta PKR Sigma 10514.

http://www.jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/06/sigma105141.jpg


  ARC  

PT PAL Yakin Mampu Bikin Kapal Perang

http://www.jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/06/sigma105141.jpgJakarta - Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin optimistis perusahaan mampu membuat kapal perang sendiri. Perseroan akan berkerja sama dengan pabrikan Belanda, Damen Schelde Naval Shipyard, untuk membuat dua kapal perang perusak kawal rudal atau light fregate yang dipesan pemerintah Indonesia dari Belanda, Kamis, 7 November 2013.

Dalam kesepakatan jual beli itu tercantum Indonesia akan disertakan dalam pembangunan kapal. Dengan demikian, PT PAL bisa mengetahui dapur pembuatan kapal perang Belanda. "Kami menunggu alih teknologi dari Belanda," kata Firmansyah.

Firmansyah berharap, usai kerja sama pembangunan dua kapal perang itu, PT PAL akan mampu membuat kapal perang secara mandiri. Dengan kata lain, pemerintah Indonesia nanti tidak perlu lagi beli kapal perang dari luar negeri.

Pembuatan kapal perang berbeda ketimbang kapal biasa. Kapal perang membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi, punya kemampuan manuver dan kecepatan yang lebih kuat. Selain itu, harus mampu bersembunyi dari radar musuh. "Semua serba canggih sehingga ini menarik untuk kami pelajari."

Kementerian Pertahanan sebelumnya mengumumkan pemesanan dua unit kapal perang jenis perusak kawal rudal dari Belanda. Kedua kapal yang dibangun di galangan Damen Schelde Naval Shipyard ini berharga US$ 220 juta per unit. Proses pembuatan memakan waktu 49 bulan. Rencananya kedua kapal perang baru TNI Angkatan Laut itu akan selesai awal tahun 2017.


  Tempo  

Demonstrasi Teknis LPD Pesanan Philipine

Rombongan philipina yang dipimpin langsung Usec Efren Q fernandes ini, langsung di sambut oleh direksi PT PAL Indonesia (Persero), beserta Laksma Karmasuta kepala staf PANGKOLILAMIL dan kapten kapal KRI Banjarmasin 592 Letkol Laut Jales Jamca Jayamahe. KRI Banjarmasain 592 merupakan kapal jenis LPD yang juga dipesan oleh Pilipina.

Dalam sambutannya Kapten KRI Banjarmasin, Letkol Laut Jales Jamca Jayamahe, menceritakan kehebatan yang pernah dilakukan Strategi Sealift Vehicle (SSV) yang membebaskan Kapal Muria Kudus dalam penyergapan yang dilakukan oleh para perompak somalia. Kapal KRI Banjarmasain 592, dalam komando langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah membebaskan para awak kru dan kapal tanpa ada kerusakan sama sekali.

Dalam kunjungan ini pula para delegasi Pilipina ditunjukkan beberapa kecanggihan kapal buatan PT PAL Indonesia (Persero). Para delegasi ini mengunjungi per-bagian dari kapal, mulai ruang navigasi, ruang meeting dan di lambung kapal. Dilambung kapal, ditunjukkan berbagai fasilitas dan mesin yang ada. Serta didemonstrasikan LCU (Landing Craft Utility), di sekitaran selat madura.


  PAL  

PAL INDONESIA Serahkan Kapal Tunda 2.400 HP Pesanan TNI-AL


Di tengah upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT PAL Indonesia (Persero) menunjukkan komitmennya dengan menyerahkan 1 (satu) unit Kapal Tunda 2.400 HP (Horse Power), Hull No. M000276 kepada TNI AL di Dermaga Divisi Kapal Niaga PAL Indonesia pada 11 September 2013. Kapal yang bernama TD Galunggung ini salah satu dari 2 (dua) kapal tunda pesanan TNI AL

Serangkaian proses pengujian sebagai persyaratan serah terima telah dilalui dan hasil uji masing-masing telah memenuhi standart yang dipersyaratkan antara lain (harbour test, sea tria, Bollard Pull Test) dan tahap terakhir adalah commodore inspection yang telah dilaksanakan pada 10 September 2013 oleh beberapa perwira tinggi TNI AL sebagai pihak pemesan dinyatakan selesai dan siap diserah terimakan.

Serah terima berlangsung sejak pukul 9 pagi, turut hadir dalam acara ini adalah ASLOG KASAL beserta pejabat MABESAL, DAN LANTAMAL III, DANGUSPURLA mewakili Pangarmatin, Aslog Danlantamal V, jajaran Direksi dan pejabat teras PAL INDONESIA serta undangan lainnya.

Pembangunan kapal tunda “TD Galunggung” di PT PAL Indonesia (Persero) merupakan bentuk kepercayaan khususnya TNI AL terhadap galangan kapal dalam negeri. PT PAL Indonesia (Persero) berharap kerjasama yang telah terjalin selama ini, dapat terus ditingkatkan untuk masa kini dan masa mendatang, baik untuk pembangunan kapal baru, maupun perbaikan dan pemeliharaan kapal. Pemesanan kapal tunda oleh TNI AL di industri perkapalan milik anak negeri ini, sekaligus sebagai bukti komitmen TNI AL dalam melaksanakan kebijakan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), yang sejalan dengan ditunjuknya PT PAL Indonesia (Persero) sebagai lead integrator dalam pemenuhan kebutuhan ALUTSISTA (Alat Utama Sistem Persenjataan) dalam bidang kemaritiman.

Sebagai lead integrator, PT PAL Indonesia (Persero) akan terus meningkatkan kemampuan, agar bisa terus berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan ALUTSISTA, yang secara langsung turut mendorong kemandirian bangsa dalam pengadaan maupun modernisasi ALUTSISTA, sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara. Semoga hasil karya anak bangsa ini dapat lebih memperkuat TNI-AL dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.


  BUMN 

★ Indonesian Firm Bags P4-b Navy Supply Deal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Kae5NWEt_hFjGymnck8_cHF1Xw0Ll6ZP_9AOnQkVsdibC8VmSsjk7f-iy7RL9jGrUFrZOACqlMrFUUzm_QDeSHWkXFcPAbPe_Ms5uvKPT9aWZz6jJ9JB1un6h_j9orgX2BNOCIrGUa_7/s200/LPD_PAL.jpgThe Department of National Defense on Thursday declared an Indonesia company as winner of a P4-billion contract to build two multi-role vessels for the Philippine Navy.

The Bids and Awards Committee chaired by Efren Fernandez, Assistant Secretary for Personnel, said that PT PAL Indonesia (Persero) was the “lone eligible bidder” with a bid price offer of P3,863,999,520.

The ship is designed to transport a battalion or 500 soldiers as well as logistics. It must be equipped with a helipad and medical facility for disaster response, according to documents obtained by the Manila Standard Today.

Other firms that bought bid documents include a joint venture between Astartez Defense and Rescue Solution Co. and Coastal Industries PTE. LTD.; PROPMECH Corporation; Daewoo International Corp. (Daesun – Republic of Korea); Larsen and Toubro (India); Stone of David Tactical Equipment Co.; STX Off-Shore Shipbuilding Co. (Korea); Keppel Philippines Marine, Inc.; and PT Citra Shipyard.

Except for STX and Citra, all the rest were present during the opening of bidding documents but did not submit their bid envelop, giving only PT PAL and Daesun the chance to vie for the bidding.

The BAC did not say why the other bidders withdrew.


  Manila Standard  

[Foto] Proses Produksi Kapal Perang Di Galangan PAL

Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan buttom block kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving doc PT PAL Indonesia, Surabaya.


Seorang pekerja melakukan pengerjaan bagian dalam kapal tunda pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut, yang dikerjakan di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya.


PT PAL Indonesia saat ini mendapatkan proyek pembuatan 3 jenis kapal dari Kementrian Pertahanan yaitu 3 Kapal Cepat Rudal, 2 kapal Tunda serta kapal selam yang sedang di kerjakan di Korea Selatan.


Pekerja melintas di depan proyek pengerjaan kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya.


Seorang pekerja memasang plat baja pada blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut yang dikerjakan di bengkel shift lift divisi kapal perang PT PAL Indonesia, Surabaya.


Suasana pengerjaan blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel shift lift divisi kapal perang, PT PAL Indonesia, Surabaya.


  Tempo  

Petronas Pesan Komponen Pengeboran Minyak ke BUMN PAL

http://images.detik.com/content/2013/08/28/1034/anjunganreuters.jpgJakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen kapal laut sipil dan militer, PT PAL Indonesia (Persero) memenangkan tender pengadaan alat pengeboran minyak tengah laut atau lepas pantai Petronas dan Husky.

Alat canggih ini bernama Wheelhead Paltform (WHP), biasa dipasang pada rig lepas pantai. WHP ini dipasok untuk perusahaan migas asing, Petronas dan Husky.

Direktur Utama PAL Firmansyah Arifin menjelaskan WHP pesanan Petronas itu saat ini dalam proses pengiriman menuju lokasi di area laut Madura.

"Dengan standard quality kita selesaikan tepat waktu. September sudah siap pakai," ucap Firmansyah kepada detikFinance, Rabu (28/8/2013).

Untuk WHP pesanan Petronas ini, PAL memenangkan tender senilai US$ 10 juta atau sebesar Rp 100 miliar. Kontrak ini diperoleh pada akhir 2012. Selain itu, PAL baru saja memenangkan tender untuk pembuatan WHP pesanan PT Husky-CNOOC Madura Limited.

Total nilai proyek mencapai US$ 18 juta atau setara Rp 198 miliar. Alat ini akan terpasang di area laut Madura pada tahun 2014.

"Diperkirakan pembuatan alat hingga terpasang selama 12 hingga 14 bulan," terangnya.

Dijelaskan Firmansyah, bisnis kontruksi dan mesin untuk migas dan pembangkit listrik ini merupakan bagian dari divisi general engineering. Proyek general engineering seperti pembuatan WHP merupakan produk PAL yang sempat terhenti pengembangannya.

Namun produk ini kembali diproduksi seiring penataan lini usaha. Menurutnya, pengembangan alat canggih untuk keperluan migas ini merupakan sebuah kebanggaan bagi perusahaan dalam negeri.

"PAL pernah memproduksinya namun dihentikan. Kita kembali melanjutkan kembali. Kita tata ulang kembali bisnis yang kita miliki," jelasnya.(feb/ang)


  detik 

RI Siap Jual 2 Kapal Perang Made in Surabaya ke Filipina

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQwRNI0FproV4R8rUPwWK8gxl8B-0ZQ4hvHUta0NG1fAIzqnHsC
LPD produksi PT PAL
Jakarta - Produsen kapal plat merah, PT PAL Indonesia berencana menjual 2 unit kapal perang sejenis Landing Platform Dock (LPD) 125 ke Filipina. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, ini sedang mengikuti proses tender akhir di Filiphina.

Direktur Utama PAL Firmansyah mengaku optimistis pihaknya bisa memenangkan tender karena otoritas di Filipina menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap kapal perang yang telah diproduksi untuk kebutuhan TNI AL ini.

"Kita mengikuti tender pengadaan kapal perang sejenis landing platform dock 125. Kita sudah pernah bikin 2 unit untuk AL jadi mereka tertarik. Kalau kompetitor peserta tender baru sebatas desain," ucap Firmansyah kepada detikFinance, Rabu (21/8/2013).

Menurutnya proses tender ini merupakan sebuah kebanggan bagi Indonesia karena produk kapal perang asli produksi Indonesia mulai dilirik di dunia internasional.

"Ini pertama kali kita jual ke luar negeri (kapal perang) kalau jadi kita jual kapal perang. Mereka juga tertarik beli jenis lain. Tapi kita fokus ini," jelasnya.

Kapal perang jenis ini mampu mengangkut hingga 500 tentara dan membawa 5 unit helikopter. Diakuinya ada sedikit perbedaan ukuran antara kapal perang pesananan TNI AL dan Filiphina. Ditargetkan pengumuman pemenang tender akan muncul pada awal September 2013.

"Pengumuman tender minggu keempat Agustus atau minggu pertama September," sebutnya.(feb/ang)


RI Mampu Buat Kapal Induk yang Bisa Didarati 8 Helikopter

Jakarta - BUMN produsen kapal, PT PAL Indonesia (Persero) berencana mengembangkan kapal induk versi militer. Kapal ini nantinya mampu didarati hingga 8 unit helikopter.

Kapal induk versi Indonesia ini, merupakan pengembangan dari kapal tipe Double Skin Bulk Carrier, Star-50 dengan berat 50.000 ton bobot mati (DWT).

"Star 50 dirancang untuk kapal induk. Kita siapkan rancangan. Dirancang untuk 8 helikopter. Belum termasuk yang disimpan di hanggar," ucap Petugas Penjaga Stand PAL Utario EP kepada detikFinance di acara Kongres Diaspora, JCC Senayan Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Kapal ini nantinya diproduksi berdasarkan permintaan pemerintah Indonesia. Induk dari kapal ini yakni varian STAR 50 merupakan kapal angkut curah yang hanya dijual untuk pasar internasional. Kapal Induk yang nantinya dibuat dan dirancang di Surabaya, Jawa Timur, namun tidak dikonsep untuk didarati jet tempur.

"Kalau jet tempur kapalnya susah manuver di Indonesia karena laut kita nggak dalam," jelasnya.

Kapal Induk buatan Indonesia ini nantinya akan menjadi kapal angkut helikopter atau helicopter carrier. Untuk versi pendahalunya STAR-50 telah diproduksi sejak tahun 2005 untuk angkutan curah.


  detikFinance