Tampilkan postingan dengan label Breaknews. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Breaknews. Tampilkan semua postingan

Listrik Bandara Soekarno-Hatta Padam, Ini Penjelasan PLN

http://images.detik.com/content/2013/11/11/4/bandara.jpgJakarta -Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, mengalami padam listrik pada pukul 13.58 WIB, penyebabnya ada gangguan dari Transmisi 150 KV Kosambi dan Gardu Induk Cengkareng.

"Pada pukul 14.00 WIB ada gangguan dari transimisi 150 KV dan Gardu Induk Cengkareng yang menyebabkan pasokan listrik khususnya ke Bandara Soetta padam," kata Manajer Distribusi PLN Disjaya, Bob Saril dihubungi detikFinance, Senin (11/11/2013).

Bob mengungkapkan saat ini PLN sudah memasok listrik dari transmisi lain sehingga saat ini suplai listrik khususnya ke Bandara Soetta sudah kembali normal.

"Pukul 14.22 WIB pasokan listrik dari PLN sudah kembali normal, karena dapat pasokan dari transmisi lain. Saat ini PLN sedang mempercepat proses recovery dan mencari tahu penyebab gangguan tersebut," ungkapnya.

Ia menambahkan akibat gangguan transimisi Kosambi dan gardu induk Cengkareng tersebut sampai saat ini beberapa daerah masih terjadi pemadaman.

"Beberapa daerah masih terkena dampak akibat gangguan ini, seperti Pasar Kamis, Tanggerang dan lainnya, kami akan berusaha secepat mungkin untuk me-recovery gangguan ini dalam 2 jam. Kami masih mendahulukan untuk memasok listrik ke Bandara untuk kepentingan umum," tandasnya.(rrd/ang)


  detik  

Korban Awan Panas Rokatenda Bertambah Jadi Enam

Gunung Rokatenda Dilihat dari Udara dalam Peta Topografis (Wikipedia)
Gunung Rokatenda Dilihat dari Udara (Wikipedia)
Jakarta - Pencarian, penyelamatan serta evakuasi korban akibat letusan Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, masih terus dilakukan hingga Sabtu (10/8) sore. Data sementara menyebutkan bahwa korban tewas akibat tersapu awan panas berjumlah enam orang, empat sudah ditemukan sedangkan dua diantaranya masih dalam pencarian. Demikian pernyataan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Semua korban tersapu oleh awan panas saat tidur di pantai Punge, Desa Rokirole," jelasnya.

Korban meninggal akibat terkena awan panas yaitu, Aloysius Lala, 65 tahun, Wea Lala (58), Petrus Ware (69), dan Aluysius, sedangkan korban yang belum ditemukan adalah Lengga (5), dan Pio (7).

Jumlah pengungsi, sambung Sutopo masih dilakukan pendataan sedangkan BNPB telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan darurat. "Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat tadi siang untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat Rokatenda," kata dia.

Letusan gunung terdengar keras disertai semburan kerikil, abu vulkan, serta gempa vulkanik, dengan tinggi abu letusan fluktuatif antara 1500-2000 meter dari Puncak Gunung Rokatenda.

Masyarakat sekitar panik karena dilaporkan letusannya lebih besar daripada letusan sebelumnya.

Status Gunung Rokatenda masih ditetapkan Siaga oleh PVMBG dan masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 KM. Bupati Sikka bersama BPBD telah berada di lokasi dan melakukan penanganan darurat.

Gunung Rokatenda meletus sejak Oktober 2012, abu letusan tersebar dalam pulau bergantung arah angin. Gunung Rokatenda berada di Pulau Palue dengan diameter Pulau Palue sekitar 8 KM (radius 4 KM). Di pulau Palue saat ini bermukim sekitar 10 ribu jiwa. Kondisi pulau tersebut berbahaya karena selalu terancam dari letusan G. Rokatenda. Ketersediaan air tanah juga sangat minim dan lahan pertanian kurang subur karena lapisan tanahnya tipis.

Sejak meletus pada bulan Oktober 2012,sebanyak 782 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar  2.754 jiwa mengungsi keluar dari Pulau Palue yakni 407 KK ke Kab. Ende dan sisanya menuju ke Sikka. "BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp 14,7 milyar kepada Pemda (pemerintah daerah) Ende dan Pemda Sikka untuk relokasi dan hunian tetap pengungsi," pungkasnya. (WFz)


  Gatra 

Mentawai Diguncang Gempa 6,1 SR, Tak Berpotensi Tsunami

 Di kecamatan Pagai Selatan, gempa dirasakan kuat. 

Retakan Jalan akibat Gempa Bumi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Sabtu 6 Juli 2013. Kekuatan gempa dilaporkan mencapai 6,1 Skala Richter. Belum diketahui, apakah ada korban dalam kejadian tersebut.

Lokasi gempa berada di 3.41 Lintang Selatan - 100.26 Bujur Timur dengan kedalaman 36 KM atau 149 KM Tenggara Kepulauan Mentawai Sumatera Barat atau 164 KM barat daya Muko-Muko (Bengkulu) atau 184 KM barat daya Sungai Penuh (Jambi).

Informasi gempa dilaporkan sekitar pukul 12.05 WIB. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa berdasarkan peta guncangan gempa USGS, intensitas gempa di Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan yang berjarak 30 kilometer dari pusat gempa sebesar VI MMI dirasakan kuat.

Penduduk Desa Sinaka berjumlah 2.095 jiwa dan menyebar di Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, di mana berjarak 30 km barat laut dari pusat gempa yang memiliki intensitas V-VI MMI atau gempa yang dirasakan sedang hingga kuat.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Pagai Selatan adalah hutan dan berbukit.

Posko BNPB mengonfirmasi bahwa dampak gempa ke beberapa daerah terdekat. "Di Sikakap Kepulauan Mentawai dan Pagai Utara dilaporkan gempa dirasakan lemah. Di Padang dan Pesisir Selatan, gempa dirasakan sangat lemah. Di Muko-Muko dan Bengkulu Utara, gempa dirasakan cukup keras selama 10-15 detik," kata Sutopo.

Saat kejadian, warga langsung keluar rumah tapi tidak menimbulkan kerusakan. BPBD Mentawai hingga saat ini masih melakukan pengecekan di Kecamatan Pagai Selatan dimana daerah tersebut salah satu dari Kepulauan Mentawai.

"Posko BNPB terus melakukan pemantauan dan akan dilaporkan jika ada perkembangan," kata dia.(asp)


  Vivanews  

Gempa Aceh berkekuatan 6,2 SR

 Gempa Aceh, Jalur Bireun-Takengon Lumpuh Total

Kementerian PU kerahkan alat berat membantu memperbaiki jalan rusak.
 

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Satgas Bencana Alam Ditjen Cipta Karya, Rabu 3 Juli 2013, menyatakan mengerahkan dua unit alat berat berupa excavator, dua unit mobil tangki air, dan 20 hidran umum untuk membantu para korban bencana alam di Banda Aceh.

"Saat ini, peralatan yang sudah tiba dilokasi dua mobil tangki air beroperasi di RSUD Bener Meriah, Banda Aceh," kata Danis H Sumadilaga, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, di Jakarta.

Selain itu, Danis mengatakan bahwa bantuan peralatan mobil tanki air dan 20 buah hidran umum juga di tempatkan di Bener Meriah. Sedangkan untuk peralatan berat berupa dua buah excavator, saat ini masih dalam perjalanan ke lokasi, mengingat medannya sangat sulit.

Sesuai laporan Satgas Bencana Alam Cipta Karya, saat ini, Kementerian PU masih memiliki stok peralatan di Medan, Sumatera Utara berupa lima unit mobil tangki air, 40 unit hidran umum, dan 40 WC knock down yang sewaktu-waktu siap dimobilisasi.

Kondisi jalan

Sementara itu, data yang dihimpun dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Medan, kondisi ruas jalan nasional yang rusak yakni Ruas Bireuen-Takengon KM 94 (sekitar 6 kilometer dari Takengon) lumpuh macet total dan terjebak longsoran akibat gempa susulan.

"Selain itu, beberapa titik longsor di sta 90-95 lainnya, kondisi jalan Bireun Takengon pasca-gempa semakin parah. Ada dua titik longsoran di KM 82, tetapi bisa dilalui kendaraan km 91 + longsoran di km 82," tutur Kepala BBPJN, I Medan Wijaya Seta, dalam keterangan tertulisnya.

Lima titik lagi longsoran pada km 93-94 memakan separuh bahu jalan, tetapi masih bisa dilalui sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan saat ini sedang diupayakan pembersihan agar tidak mengganggu lalu-lintas.

"Saat ini, kami sedang menangani KM 93 dari arah Takengon, masih ada dua titik yang kondisinya berat," ujar Wijaya.

Dia menambahkan, badan aspal jalan terjadi retak berongga dua centimeter dan pada bahu jalan berongga 10 cm. Selain itu, KM 91 + 800 dapat dilalui tapi masih rawan longsoran.

Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera I, saat ini menurunkan tim untuk memantau kondisi insfrastruktur sumber daya air guna penanganan lebih lanjut.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga kini sudah 22 orang dilaporkan meninggal dunia dan 210 orang luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 SR.

 Aceh Digoyang Gempa, PLN Pulihkan Gangguan Jaringan Listrik 

Gempa berkekuatan 6,2 SR menggoyang Aceh Tengah, Selasa 2 Juli 2013. 

Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan beberapa jaringan listrik terganggu akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter yang menggoyang Aceh Tengah, Selasa 2 Juli 2013. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, Rabu 3 Juli 2013, mengatakan, perusahaan saat ini tengah berupa memulihkan gangguan listrik itu.

"Kerusakan yang terdata itu saluran listrik utama dan menengah, yang ke arah Korda Angkup. Ini yang terganggu," kata Nur dalam pesan tertulisnya kepada VIVAnews.

Pamudji mengatakan, gangguan di daerah Takengon itu menyebabkan adanya pemadaman listrik untuk 9.200 pelanggan. Lalu, ada jaringan SUTM yang ke arah Korea Blang Mancung di kabupaten tersebut, juga mengalami gangguan karena bukit longsor.

"Ini menyebabkan pemadaman untuk 3.400 pelanggan," ujarnya.

Sementara itu, dia menjelaskan, empat unit trafo di daerah Takengon terganggu, dan menyebabkan pemadaman listrik bagi 1.500 pelanggan. Satu unit trafo di daerah Janarata, tepatnya di Sp Teritit, Bener Meriah, Aceh Tengah, juga mengalami gangguan. Kondisi ini membuat 1.200 pelanggan bergelap gulita di daerah itu.

Menurut Pamudji, kini perusahaan pelat merah tersebut tengah memperbaiki aliran listrik ini. "Semuanya sedang dipulihkan," kata dia.

Seperti diketahui, kemarin, gempa menggoyang daerah Serambi Mekkah. Gempa susulan sempat terjadi malam hari, yakni pertama pada pukul 20:55 WIB dengan kekuatan 5,5 SR, berlokasi di 27 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dengan kedalaman 10 kilometer.

Sementara itu, gempa kedua terjadi pukul 22:36 WIB dengan kekuatan 5,3 SR, berlokasi di 26 km barat daya Kabupaten Bener Meriah dengan kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa ini, puluhan orang tewas dan ada yang mengalami luka-luka. Dari 22 orang yang tewas, 10 berasal dari Aceh Tengah dan 12 lainnya dari Kabupaten Bener Meriah.

Sementara itu, dari 210 orang yang terluka, 140 merupakan warga Aceh Tengah dan 70 lainnya warga Bener Meriah. Mereka yang terluka dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat dan puskesmas.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memperkirakan, 1.500 unit rumah rusak, termasuk masjid, meunasah, dan kantor pemerintah.

Beberapa ruas jalan juga longsor. Lokasi pengungsian di Aceh Tengah tersebar di 10 titik. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten Bener Meriah masih didata. Di daerah ini juga mengalami gangguan listrik dan telekomunikasi.(art) 

 Jaringan Operator Sempat Terganggu

Terjadi kelangkaan suplai listrik di satu BTS, dekat lokasi gempa.

Selasa, 2 Juli 2013, telah terjadi musibah gempa bumi yang berkekuatan 6,2 SR yang terjadi pada jam 14:37 WIB, berpusat di Bener Meriah, Aceh Tengah.

Setelah itu, terjadi lagi gempa susulan berkekuatan 5,5 SR, menggetarkan daerah yang berada sekitar 27 kilometer sebelah barat daya Bener Meriah. Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km.

Tak lama setelah kejadian, Kementerian Kominfo telah melakukan koordinasi dengan para komunitas telekomunikasi. Dapat dilaporkan bahwa, 10 menit setelah terjadinya gempa bumi hingga sekitar dua jam berikutnya, terjadi lonjakan trafik telekomunikasi yang cukup tinggi, baik yang incoming maupun outgoing.

"Itu sangat dimungkinkan karena terjadi komunikasi antaranggota keluarga, koordinasi antarinstansi, koorrdinasi lintas internal media, dan berbagai komunikasi lainnya," ujar Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, dalam keterangan tertulis.

"Komunikasi telekomunikasi sempat terganggu adalah benar, namun tidak sampai terputus total, dan tidak ada kerusakan infrastruktur telekomunikasi yang berarti," tambahnya.

Dia menjelaskan, gangguan komunikasi semata-mata hanya karena sempat terjadi kelangkaan suplai catu daya listrik di satu BTS saja, berada tidak jauh dari lokasi gempa bumi. Namun, kemudian dapat di-back up dengan penggunaan genset dan baterai yang tersedia.

Namun, tidak disebutkan pada layanan seluler apa gangguan sempat terjadi. "Kami akan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan para komunitas telekomunikasi terhadap komunikasi," ucap Gatot.

Sementara itu, XL Axiata dalam keterangan pers melaporkan, jaringannya aman dan bisa digunakan normal oleh pelanggan. Layanan telekomunikasi via XL juga bisa dimanfaatkan oleh aparat yang melakukan tugas penanganan bencana.

Di wilayah Takengon dan Bener Meriah, terdapat 11 BTS XL yang beroperasi, yang semuanya di-backup oleh genset sehingga telekomunikasi bisa tetap berjalan.

"Tim XL di NAD, bersama-sama turun langsung ke wilayah yang memerlukan bantuan. Perangkat Telepom Umum Gratis (TUG) sudah dipasang di daerah Pasar Sukaramai, serta membagi kartu XL ke masyarakat di sepanjang perjalanan dari Lhokseumawe ke Kab Bener Meriah," ujar VP West Region XL, Bambang Parikesit.


  Vivanews  

Lion Air Tercebur ke Laut

 Mendarat di Ngurah Rai, pesawat Lion Air tercebur ke laut 

Pesawat Lion Air tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

"Iya benar mengalami kecelakaan di Denpasar," ujar Edward kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Edward menceritakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA atau 14.00 WIB. Pesawat Lion AIr tersebut mengangkut penumpang rute Bandung menuju Bali.

"Dari Bandung ke Denpasar. Kejadian jam 15.00 WITA," jelasnya.(mdk/noe)

 Lion Air: Semua penumpang selamat 

Pesawat Lion Air rute Bandung-Denpasar mengalami gagal landing di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan mendarat di laut. Dari foto yang menyebar badan pesawat tersebut patah akibat pendaratan darurat tersebut. Meski demikian seluruh penumpang selamat.

"Semua penumpang selamat. Alhamdulillah," ujar Direktur Utama Lion Air Edward Sirait kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Edward enggan menjelaskan lebih detail mengenai kecelakaan tersebut termasuk jumlah penumpangnya. Saat ini Lion Air masih fokus mengevakuasi penumpang.

"Nanti kami akan jumpa pers pukul 18.00 WIB. nanti saja yah," tutupnya.

Pesawat dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.000 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Pesawat jenis Boeing 737-800 ini tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai.(mdk/hhw)

 Gagal landing, bangkai pesawat Lion Air masih mengambang di laut 

Bangkai pesawat Lion Air rute Bandung-Denpasar yang mengalami gagal landing di Bandara Ngurah Rai, Bali, masih berada di laut.

"Pesawatnya masih di Laut belum dievakuasi. Karena mengangkatnya kan tidak mudah," ujar Direktur Utama Lion Air Edward Sirait kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Edward menuturkan, proses evakuasi terhadap penumpang sudah dilakukan. hanya saja, bangkai pesawat masih berada di lokasi kejadian.

"Yang dievakuasi penumpang dulu," kata Edward. Namun, dia tidak menyebutkan jumlah penumpang dalam pesawat tersebut.

"Kita masih kumpulkan informasi," singkatnya.

Pesawat dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.000 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Pesawat jenis Boeing 737-800 ini tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai.(mdk/noe)

 Petugas masih evakuasi penumpang Lion Air 

Pesawat Lion Air tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai Bali. Hingga saat ini, evakuasi masih dilakukan petugas yang sudah tiba di lokasi kejadian.

"Saya masih di TKP, masih dievakuasi," kata Dirut Angkasa Pura 1, Tommy Soetomo kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Tommy belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait penyebab, maupun kronologi kejadian tesebut. Akibat kejadian nahas itu, badan pesawat patah jadi dua.

Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pesawat tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai, Bali.

"Iya benar mengalami kecelakaan di Denpasar," ujar Edward kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Edward menceritakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA atau 14.00 WIB. Pesawat Lion Air tersebut mengangkut penumpang rute Bandung menuju Bali.

"Dari Bandung ke Denpasar. Kejadian pukul 15.00 WITA," jelasnya.

Pesawat dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.000 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Pesawat jenis Boeing 737-800 ini tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai.(mdk/cob)

 Lion Air kecelakaan, Garuda Indonesia pantau situasi bandara 

Garuda Indonesia mengaku terus memantau perkembangan penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, akibat kecelakaan pesawat Lion Air, sekitar pukul 13.00 WITA.

"Kami belum dapat informasi lanjutan, apakah bandara di tutup total atau tidak, yang pasti biasanya saat penerbangan ke Bali, saat hari libur seperti ini padat," kata Juru Bicara Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan pada merdeka.com, Sabtu (13/4).

Dia mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan pihak otoritas bandara, jika semua penerbangan dari dan ke Bali ditutup total. "Ini kejadian baru saja, kami belum dapat informasi lengkap," katanya.

Ikhsan menegaskan pihaknya belum mendapatkan arahan untuk mengantisipasi jika terjadinya penutupan bandara yang berakibat penumpukan penumpang. "Nanti kami sampaikan perkembangan lebih lanjutnya, kami masing menunggu," ungkapnya.

Pesawat dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.00 WIB. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Tetapi naas, pesawat jenis Boeing 737-800 ini tercebur ke laut setelah gagal landing di Bandara Ngurah Rai.(mdk/arr)


  Merdeka  

Jakarta Siaga Banjir

Katulampa Siaga I, Jakarta Rawan BanjirJakarta | Bendungan Katulampa sudah memasuki Siaga I akibat hujan deras sepanjang hari di Bogor, Senin (4/3/2013).

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dikhawatirkan bisa terjadi banjir seperti tanggal 15 Januari lalu di Jakarta. "Tempo hari banjir melanda Jakarta ketika posisi permukaan air di Katulampa 210 cm. Saat ini ketinggian muka air di Katulampa mencapai 250 cm," kata Sutopo.

Pada pukul 17.40 WIB ketinggian air posisi 220 cm dan pukul 18.00 WIB naik menjadi 250 cm. Dengan kondisi level siaga tertinggi itu, kewenangan pengendaliannya langsung menjadi kewenangan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU.

Sutopo menambahkan, diperkirakan pada Selasa (5/3) pagi, yaitu sekitar pukul 03.00-05.00 WIB banjir bakal menggenangi permukiman sekitar Sungai Ciliwung. Tinggi banjir ini dapat lebih besar daripada banjir pada pada 15 Januari 2013 yang saat itu tinggi muka air Bendung Katulampa mencapai 210 cm.

Daerah yang berpotensi terkena banjir adalah daerah sekitar bantaran Sungai Ciliwung: Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus/Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

Masyakarat diminta meningkatkan kesiapsiagaannya terkait Siaga I untuk memantau dan merespons banjir yang berpotensi terjadi di Jakarta Timur: Kel Cililitan, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Manggis; Jakarta Selatan: Kel Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, Bukit Duri.BNPB telah melakukan koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta. Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dengan menyiapkan logistik dan peralatan pada titik rawan banjir.



  Kompas  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW_7Q_gMU8bWByPD8aRsTMrWQnA3C6m_cCcvcnflRenf66mPLH6EWCZhHh5b_QPi61GtYm3vlEiGg86qHAJIxpQMtGRwZ9W5G2ESw8QZXJubLJ_RU9z2t-AvqnBEJR3mwVMJ_hTXrI69s/s35/cinta-indonesia.jpg