Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan

6 Kemegahan Pertamina Energy Tower Versi Arsitektur Kelas Dunia

6 Kemegahan Pertamina Energy Tower Versi Arsitektur Kelas Dunia
(som.com)
Jakarta Konsultan properti spesialis pembangunan gedung tertinggi dunia, Skidmore, Owing & Merril LLP (SOM) akhirnya angkat bicara soal proyek Pertamina Energy Tower. Gedung yang digadang menjadi salah satu menara tertinggi di dunia ini dijanjikan bakal menyuguhkan sejumlah kemegahan dan teknologi tercanggih dan paling ramah lingkungan.

Dikutip dari situsnya, Rabu (18/12/2013), Pertamina Energy Tower akan memancang tegak setinggi 500 meter di kawasan Ibukota. Ketinggiannya tersebut bakal menjadikan gedung ini sebagai ikon baru di langit Jakarta.

SOM mengungkapkan, Pertamina Energy Tower akan menjadi gedung pencakar langit pertama di dunia dengan desain pembangunan yang dirancang khusus untuk memanfaatkan energi.

"Strategi berkelanjutan yang menjadi kunci rancangannya tampil dalam desain yang sederhanan namun mengambarkan arsitektur yang canggih," ungkap laporan SOM.

Berikut adalah kecanggihan dan kemegahan Pertamina Energi Tower yang dibeberkan SOM yang juga perancang menara tertinggi Burj Khalifa Dubai:

1. Dengan arsitektur lembut di bagian atas, menara terbuka di bagian tersebut dan menjadikannya serupa dengan salurang atau corong angin. Rancangan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan angin dan meningkatkan kecepatannya di lantai atas untuk menghasilkan energi. Tepatnya, berkolasi di tengah kota Jakarta, menara tersebut mendapat pancaran sinar matahari yang luar biasa sepanjang tahun.

2. Cahaya matahari dari luar akan secara dramatis meningkatkan lingkungan tempat kerja dan menghemat energi dengan mengurangi kebutuhan cahaya lampu di dalam kantor

3. Secara keseluruhan, pengembangannya akan mengurangi kebutuhan air dan meminimalisir limbah sekaligus mengurangi emisi karbondioksida sebesar 26% pada 2020. Selain itu, kondisi tersebut dapat mengasilkan sumber daya terbarukan di tahun yang sama.

4. Berlokasi di kawasan Epicentrum Rasuna Jakarta, bangunan tersebut akan menjadi kota di dalam kota. Di dalamnya terdapat tempat tinggal, bekerja dan bermain sebagai model rancangan tempat kerja yang kolaboratif, efisien dan berkelanjutan.

5. Menara tersebut juga dilengkapi dengan auditorium berkapasitas 2.000 perserta untuk pembinaan dan penampilan khusus. Bangunan tersebut menyediakan mesjid untuk masyarakat umum yang menawarkan ruang publik dinamis serta sejumlah kawasan pertemuan.

Sementara pabrik pengolahan energi akan menjadi pusat produksinya untuk menara tersebut dan berperan sebagai lokasi distribusi energi dan jasa.

6. Energy Ribbon (pita energi), jalan tertutup yang menyediakan akses masuk cahaya matahari serta berperan sebagai pelindung hujan akan menjadi sumber energi melalui sistem Fotovoltaik (PV). Sistem tersebut merupakan aplikasi panel surya untuk menghasilkan energi dengan memanfaatkan sinar matahari.(Sis/Shd)


  Liputan 6  

Investasi MP3EI Kalimantan Terbesar Setelah Jawa

Menko Perekonomian Hatta Radjasa (kanan) memimpin rapat koordinasi bersama Menhub EE Mangindaan di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Rapat tersebut membahas Laporan Pelaksanaan Pembaruan Dokumen Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Investor Daily/ ANTARAFOTO/Fanny Octavianus/pd/13 BANJARMASIN - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan nilai investasi proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Kalimantan terbesar kedua setelah Jawa.

"Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa pembangunan nasional tidak hanya fokus di daerah Jawa," kata Hatta, saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) dan meresmikan proyek-proyek (MP3EI) di Kalimantan Selatan, Rabu.

Menurut Hatta, sejak diluncurkan 2011, saat ini investasi yang telah ground breaking mencapai Rp737,9 triliun yang terdiri atas 259 proyek, di mana 104 adalah proyek investasi sektor riil di 22 bidang ekonomi yang diprioritaskan dan 155 adalah proyek infrastruktur.

Proyek-proyek investasi tersebar di enam koridor ekonomi MP3EI dengan rincian Rp276,8 triliun berlokasi di koridor di Jawa, Rp112,3 triliun di koridor Sumatera, Rp178,1 triliun Kalimantan.

Selanjutnya, koridor Sulawesi Rp 23,6 triliun, dan Rp47,6 triliun di koridor Bali - Nusa Tenggara, serta Rp99,5 triliun di koridor Papua dan Kepulauan Maluku. "Bila dilihat dari nilai proyek tersebut, tidak benar bahwa Kalimantan merupakan daerah yang tidak diperhatikan," katanya.

Dari sejumlah nilai proyek tersebut, tambah dia, sebesar 24,6% merupakan proyek yang dikerjakan oleh BUMN, 34,5% swasta, dan 11,9% pemerintah serta 29% investasi campuran.

Melalui MP3EI tersebut, tambah Hatta, kini pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi hampir 60% berada di luar Jawa, dengan harapan melalui koridor 3,4,5 dan 6 tersebut, maka pembangunan di Indonesia akan merata dan lebih berkeadilan.

MP3EI, kata Hatta, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antara daerah dengan lebih cepat, serta menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kedatangan Presiden Yudhoyono ke Kalsel dalam rangka melakukan groundbreaking dan meresmikan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Selatan.

Setidaknya sepuluh proyek yang akan diresmikan yaitu tujuh proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur akan diresmikan saat ini memiliki total investasi Rp11,3 triliun.

Sedangkan dimulainya pembangunan (groundbreaking) mencakup lima proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur memiliki total investasi Rp4,8 triliun.

Ikut hadir dalam acara tersebut adalah beberapa menteri Kabinet Bersatu jilid 2, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dan tiga gubernur Kalimantan lainnya, seluruh bupati dan walikota se Kalimantan Selatan, serta tokoh masyarakat dan pengusaha. (gor/ant)


19 BUMN 'Keroyokan' Bangun Tol Baru Jakarta-Surabaya di Atas Laut

http://static.liputan6.com/201309/tol-laut-bali-2-130923b.jpg
Ilustrasi Jembatan Tol Bali
Jakarta - Perusahaan pelat merah berencana membangun jaringan jalan tol baru Jakarta menuju Surabaya. Tol ini rencananya dibangun dan dibiayai secara keroyokan oleh 19 BUMN.

Tahap awal, ide membangun tol yang diketuai PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ini akan melakukan uji kelayakan (feasibility study) selama 6 bulan. Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan pembangunan jalan tol baru ini merupakan momentum untuk melanjutkan sukses tol di atas laut Bali yang dikerjakan oleh BUMN.

"Ini hasil pembicaraan hari Senin. Momentum tol Bali yang cepat dengan andalkan BUMN. Semangat itu kita tingkatkan untuk starting. Hasil studi baru kita ajukan ke pemerintah," ucap Dahlan saat menyaksikan MoU feasibility study oleh 19 BUMN di Plaza Sarinah, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Dahlan meminta studi kelayakan harus selesai dalam kurun waktu 6 bulan ke depan. Sambil melakukan studi kelayakan, perizinan terkait pembangunan jalan tol baru ini harus segera diurus. Namun Dahlan berpesan agar proyek keroyokan BUMN ini laik secara bisnis

"Ini baru studi. Ini studi sangat singkat 6 Bulan. Dari segi kekuatan, kuat karena perbankan kita kuat. Dari BUMN karya juga terbukti kuat," sebutnya.

Di tempat yang sama Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan ide pembangunan jalan tol baru dimunculkan oleh Menteri BUMN ketika melakukan syukuran suksesnya tol Bali. Menurutnya tahap awal akan dilakukan studi kelayakan. Tol baru ini bisa saja dibangun di atas laut atau di darat namun semuanya tergantung hasil studi.

"Mana prioritas utama. Nanti ada jalan tol sejajar. Ini baru ide. Kita punya trase. Ini memungkinkan. Jangan sampai merugikan BUMN.

Kalau memungkinkan kita ajukan proposal Pokoknya jalan tol ada yang sebagian darat atau di pinggir laut. Kita liat studinya," sebutnya.

Ide pembangunan ini nantinya bisa mengikuti perkembangan pertumbuhan kendaraan yang sangat padat di area Jabodetabek dan Jawa. Jasa Marga sendiri melihat rute yang paling laik secara bisnis dimulai dari Semarang menuju Surabaya menyusuri pesisir pantai utara.

"Yang mendesak itu pantura. Rute Semarang-Surabaya. Rute itu Semarang-Demak-Rembang-Tuban-Gresik-Surabaya. Ini Jasa Marga lihat paling feasible," katanya.

Hadir pada acara perjanjian kerjasama studi kelayakan jaringan jalan tol di pulau Jawa 19 direksi dari 19 BUMN seperti Jasa Marga, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Pembangunan Perumahan, Brantas Abipraya, Istaka Karya, Pelindo II, Pelindo III, Semen Indonesia, Krakatau Stell, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jamsostek dan Taspen.(feb/dru)


  detik  

Kukar Bangun Enam Jembatan Baru

Tenggarong: Pemerintah Kabupaten Kukar akan membangun enam jembatan untuk mempermudah akses transportasi dan mobilisasi masyarakat.

Ada pun enam jembatan baru itu adalah Jembatan Loa Kulu, Jembatan Kartanegara, Jembatan Kumala (jembatan pedestrian dari Tenggarong ke Pulau Kumala), Jembatan Martadipura, Jembatan Sebulu dan Jembatan Tabang.

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan pengerjaannya pembangunan jembatan di Kukar ini dilaksanakan secara bertahap dengan jumlah anggaran mencapai triliunan.

"Kami membangun satu persatu. Dengan jembatan ini  maka akan lebih mudah bagi masyarakat untuk menikmati akses jalan. Sudah ada beberapa jembatan yang masuk tahap pembuatan detail engineering design (DED). Insya Allah perencanaanya nanti dikerjakan 2014 dan  2015 pembangunan akan dilaksanakan," kata Rita, Selasa )1/10)

Ia menjelaskan pembangunan jembatan ini akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada masyarakat. Karena selama ini distribusi barang ke Kukar dari berbagai daerah terutama Samarinda masih terkendala akses yakni masih menggunakan kapal. Sehingga biaya distribusi lebih mahal, dampaknyta harga barang juga mengalami kenaikan. (Syahrul Karim)


  Metrotv 

10 Rencana Gedung Pencakar Langit di Jakarta yang Gagal Dibangun

http://images.detik.com/content/2013/09/25/1016/gedung.jpgJakarta - Pesatnya pembangunan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta menyisakan proyek-proyek yang gagal dibangun (unbuilt). Beberapa proyek yang sebelumnya akan dibangun, justru kini hanya tinggal kenangan.

Situs emporis.com, dikutip Rabu (25/9/2013) mencatat ada 19 bangunan pencakar langit yang batal dibangun di Jakarta. Memang tak dijelaskan soal alasan pembatalan proyek-proyek pencakar langit tersebut.

Sementara itu, total bangunan bertingkat tinggi termasuk gedung pencakar langit di Jakarta tercatat mencapai 576 gedung. Emporis juga mencatat ada 152 bangunan pencakar langit yang kini sedang tahap konstruksi dan sebanyak 124 bangunan pencakar langit masih tahap perencanaan.

Yang menarik dari beberapa gedung pencakar langit yang gagal dibangun tersebut ada yang mencapai ketinggian 300-400 meter. Hingga kini belum ada satu pun gedung di Indonesia yang mencapai ketinggian tersebut.

Berikut ini 10 dari 19 bangunan pencakar langit yang gagal dibangun di Jakarta:

  1. Kuningan Persada, (di Kuningan) rencana awal mau dibangun 451 meter dengan 70 lantai, harusnya selesai 1998.
  2. Sudirman Office & Ritz Carlton Hotel, rencana awal setinggi 427 meter, dengan 81 lantai.
  3. Sampoerna Tower II atau Conrad International Center (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  4. Sampoerna Tower I atau Conrad International Centre (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  5. Dragon Tower, awalnya akan berdiri 422 meter dengan 101 lantai.
  6. Signature Tower (di SCBD), rancangannya setinggi 313 meter dengan 75 lantai. Kini ada proyek yang berbeda dengan nama The Signature Tower di SCBD setinggi 638 meter. 
  7. Menara Kencana Tower I (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai. 
  8. Menara Kencana Tower II (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai. 
  9. Sahid Perdana, (Sudirman) rencana awal akan dibangun 192,41 meter dengan jumlah 46 lantai. 
  10. Setia Budi, (Kuningan) rencana awalnya akan dibangun setinggi 188 meter dengan 45 lantai, harusnya selesai 2002.

(hen/dnl)


  detik 

Resmikan Tol Bali Mandara, SBY Sebut Mimpi Indonesia Jadi Kenyataan


http://images.detik.com/content/2013/09/23/4/sbytolbali.jpgDenpasar - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meresmikan jalan tol Bali Mandara atau tol atas laut. SBY mengatakan dibangunnya jalan tol Bali Mandara merupakan sebuah sejarah bagi Indonesia.

"Ini merupakan tonggak sejarah baru dalam bidang konstruksi Indonesia," kata SBY saat meresmikan jalan tol sepanjang 12,7 km ini di Gerbang Tol Nusa Dua, Bali, Senin (23/9/2013).

SBY mengaku bangga dengan hasil karya putera puteri bangsa Indonesia ini. SBY mengatakan jalan tol yang menelan Rp 2,4 triliun ini merupakan tol yang pertama kali di Indonesia dibuat di atas laut.

"Impian bangsa kita untuk menguasai teknologi konstruksi utamanya dalam pembangunan jalan tol di atas laut akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Setelah 68 tahun bangsa kita telah menghasilkan karya," kata SBY penuh bangga.

SBY mengatakan, Indonesia pun telah mampu membangun sebuah jalan dan jembatan di atas perairan yaitu Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Hal tersebut merupakan bentuk karya anak bangsa Indonesia dalam hal teknologi konstruksi, dan tak ketinggalan dari negara lain.

"Contoh Jembatan Suramadu sepanjang 5,4 Km menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Jawa dan Madura, hari ini kita kembali bangga, dengan selesainya jalan tol atas laut sekali lagi karya putra putri terbaik," paparnya.(zul/hen)

Alasan Tol Bali Mandara Dibangun di Atas Laut

http://images.detik.com/content/2013/09/23/4/tolbali.jpg
Hari ini tol atas laut di Bali diresmikan oleh Presiden SBY dan dinamakan Bali Mandara. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto membeberkan sejumlah alasan jalan tol ini dibangun di atas perairan Bali.

Djoko mengatakan, alasan pertama dibangunnya jalan tol ini adalah untuk membuka akses lebih luas dari dan menuju Bandara Ngurah Rai. Pemerintah mengharapkan, perluasan akses jalan menuju Bandara Ngurah Rai ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bali, khususnya Bali Selatan.

"Yang pertama adalah untuk memperkuat peran Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang utama Bali," kata Djoko saat acara peresmian Jalan Tol Bali Mandara di Nusa Dua, Bali, Senin (23/9/2013).

Sama halnya dengan Bandara Ngurah Rai, jalan tol sepanjang 12,7 km senilai Rp 2,4 triliun inipun diharapkan menjadi penunjang beroperasinya Pelabuhan Benoa. Mengingat salah satu gerbang pada tol ini terhubung langsung dengan pelabuhan tersebut.

"Yang ketiga memperkuat keterkaitan antara kota Denpasar dengan perkotaan lainnya," jelas Djoko yang pada kesempatan itu mendampingi Presiden SBY.

Selain itu, hal keempat yang menjadi harapan dari pemerintah ialah, adanya peningkatan sektor pariwisata di Bali, khususnya di wilayah Selatan Bali. Lalu terakhir adalah untuk mengurangi beban lalu lintas di Bali yang terbilang sudah semakin padat.

"Ini juga sejalan dengan arahan kebijakan penataan wilayah dalam mendukung pengembangan pariwisata internasional. Dengan koneksi ini akan mendorong perekonomian Pulau Bali. Jalan tol ini sekaligus melengkapi jaringan jalan di Bali," tutup Djoko.(zul/dnl)


  detik 

Terminal baru internasional Bandara Ngurah Rai resmi beroperasi

Terminal baru Bandara Ngurah Rai Bali resmi beroperasi Kamis (19/9) hari ini. Tari Pendet menyambut kedatangan perdana penumpang di bandara yang baru saja rampung direnovasi ini.

Tari khas Bali itu dipersembahkan kepada penumpang China Eastern Airlines dari Shanghai, lalu disusul Malaysia Airlines dari Kuala Lumpu dan Garuda Indonesia dari Haneda.

"Ketiga maskapai ini mengangkut 412 penumpang," kata General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Purwanto.

Terminal internasional yang baru ini terlihat begitu megah dan sangat luas dengan langit-langit atap yang tinggi dipadu dengan arsitektur Bali yang khas. Angkasa Pura I merogoh kocek sebesar Rp 2,8 triliun dengan pengerjaan proyek selama 10 bulan.

Kemegahan itu dilengkapi fasilitas moderen, terdiri 20 counter Visa on Arrival yang semula hanya 7 unit, 26 counter imigrasi dan bagagge claim yang dilengkapi 7 conveyor belt untuk mendukung kelancaran proses kedatangan penumpang.

Dengan renovasi ini, Bandara Ngurah Rai mampu menampung 25 juta penumpang per tahun, jauh lebih banyak dibanding terminal lama yang cuma mampu menampung 8,5 juta penumpang.

Purwanto juga menegaskan kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk menyambut KTT APEC di Bali 1-8 Oktober mendatang. "Kita siap 100 persen," pungkasnya.(mdk/dan)


  Merdeka 

9 Jalan Tol dengan Biaya Konstruksi Termahal di Indonesia


9 Jalan Tol dengan Biaya Konstruksi Termahal di IndonesiaJakarta : Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan biaya kontruksi jalan tol atas laut Bali saat ini merupakan yang termahal di Indonesia. Tak hanya jalan tol atas laut Bali, terdapat sejumlah jalan tol yang juga bakal menelan biaya kontruksi cukup tinggi.

Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali menuturkan, rata-rata biaya kontruksi jalan tol di Tanah Air sekitar Rp 80 miliar-Rp 100 miliar per kilometer (km). Sementara jalan tol atas Bali yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai dan Tanjung Benoa berkisar Rp 200 miliar per km.

"Untuk sementara ini, biaya kontruksinya memang paling mahal di Indonesia," kata Achmad saat berbincang dengan Liputan6.com di Kantor Kementerian PU, Jakarta seperti ditulis Jumat (13/9/2013).

Menurut Achmad, tingginya biaya pembangunan jalan tol sebabkan dibutuhkan struktur fondasi khusus untuk tol yang berada di atas laut Bali itu.

"Jalannya juga dari beton, metode pelaksanaannya juga paling sulit. Untuk jalan sepanjang 10 km habiskan Rp 2,3 triliun. Kalau jalan tol di tanah, 10 km itu bisa kurang dari Rp 1 triliun," terang dia.

Berikut 9 jalan tol dengan biaya konstruksi termahal:


1. Jalan tol di atas laut Bali

2. Ruas tol Cibitung-Cilincing

3. Ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

"Itu semua melayang di atas, mahal pasti. Kemudian tol dalam kota 6 ruas dalam kota yang akan dibangun ini juga cukup tinggi," papar Achmad.

4. Ruas tol Semanan - Sunter sejauh 20,23 kilometer

5. Pembangunan tol Sunter - Pulogebang yang jaraknya 9,44 km.

6. Pembangunan kemudian dilanjutkan di ruas tol Duri Pulo- Kampung Melayu dengan jarak 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun

7. Kemudian ruas Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,6 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

8. Ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun

9. Pembangunan tol Tanah Abang-Ulujami. (Ndw/Igw)


Landasan Bandara Soekarno Hatta Di Atas Laut

 Runway Bandara Soekarno-Hatta Diperkuat Agar Bisa Didarati Pesawat Airbus 380 

http://images.detik.com/content/2013/08/25/4/153327_bandara320.jpgJakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menugaskan BUMN Karya untuk membantu melakukan kajian dan pekerjaan kontruksi untuk memperkuat landasan pacu atau runway Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

Langkah ini dilakukan agar runway Bandara Soetta bisa didarati pesawat super jumbo sekelas Airbus 380 dengan bobot penuh.

"Jadi kita lagi tugaskan BUMN Karya untuk memperkuat landasan Bandara Soekarno Hatta, yang cepat tanpa mengganggu landasan untuk landing dan take off," ucap Menteri BUMN Dahlan Iskan saat ditemui di kantor pusat Pelindo II, Jakarta Utara, Kamis (15/8/2013).

Dahlan mengatakan selain memperkuat landasan, nantinya bagian kanan dan kiri landasan atau enam meter dari sayap akan dikeraskan sehingga bisa mendukung operasional pesawat berbadan berbadan besar.

"Jadi saya minta dikaji, direncanakan agar landasan tersebut bisa didarati Airbus 380 sekalian. Jadi tujuannya bukan untuk mencari jalan keluar Garuda," kata Dahlan.

Dahlan menjelaskan perlunya memperkuat runway Bandara Soetta karena saat ini frekuensi take off dan landing pesawat naik dari 60 kali per jam ke 69 kali per jam setelah terbentuknya Perum Navigasi awal 2013. Untuk program penguatan runway ini, pendanaan akan diambil dari belanja investasi PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara Soetta.

"Sore ini diputuskan, yang memutuskan itu PT Angkasa Pura II atas guidance (arah) dari kami," tegasnya.

 Rencana Proyek Landasan Soekarno-Hatta di Atas Laut akan Dilengkapi Monorel 


Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta agar PT Adhi Karya segera melakukan studi untuk pembangunan landasan pesawat terbang ke-3 di Bandara Soekarno-Hatta. Dahlan menggagas landasan tersebut di atas laut dan dilengkapi jaringan transportasi monorel.

"Saya minta Adhi Karya lakukan study untuk pembangunan landasan ke-3 Bandara Soetta, saya minta dalam waktu 2 minggu studinya selesai," kata Dahlan saat meninjau kondisi Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali, Minggu (25/8/2013).

Jarak dari Bandara Soetta dengan calon lokasi landasan ke-3 dipinggir laut hanya berjarak 8 Km. Nantinya para penumpang yang mendarat ke landasan tersebut akan diantar ke terminal bandara menggunakan monorel.

"Nantinya penumpang yang mendarat di landasan tersebut akan diantar ke terminal bandara menggunakan monorel, ya tidak lamakan, jadi nantinya hanya bangun landasan saja, tidak perlu bangun terminal lagi, kalaupun ada paling yang sederhana saja," ucapnya.

"Nantinya juga monorelnya akan terintegrasi bisa ke langsung ke Ancol maupun Tanjung Priok," kata Dahlan.

 Dahlan Yakin Adhi Karya Bisa Bangun Landasan Pesawat di Atas Laut 

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Adhi Karya membangun landasan pesawat terbang di atas laut, Dahlan pun yakin BUMN konstruksi tersebut mampu melakukannya . Landasan pesawat terbang ini nantinya menjadi landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten.

"Karena hampir tidak mungkin saat ini membebaskan lahan seluas 800 hektare di dekat Bandara Soekarno-Hatta, itu mustahil," ucap Dahlan saat meninjau Proyek Perluasan Badara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Minggu (25/8/2013).

Dikatakan Dahlan, sementara jika di atas laut tidak harus ada pembebasan lahan, kalau pun ada tidak terlalu banyak. Rencana lokasi landasan di atas laut itu berjarak sekitar 8 Km dari Landasan I dan II Bandara Soekarno-Hatta.

"Dan Adhi Karya menurut saya mampu melakukannya, karena punya pengalaman membangun jalan tol di atas laut seperti di Bali," ujarnya.

Ia menuturkan kebutuhan adanya landasan pesawat baru di Soekarno-Hatta sangat mendesak. Menurutnya pesawat yang akan masuk ke Jakarta sangat banyak sekali bahkan terpaksa banyak yang ditolak karena tidak mampu menampung.

"Tambahan landasan baru juga akan dilakukan di Bandara Surabaya, juga di Bandara Kuala Namu Medan, karena lama-lama kapasitas landasanya juga tidak akan mampu menampung, jadi harus ditambah," kata Dahlan.


  detikFinance 

Tol Akses Tanjung Priok Baru akan Rampung Akhir 2014

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/prioks.jpgJakarta - Proyek tol akses Tanjung Priok sedang dipercepat proses konstruksinya sehingga bisa beroperasi pada akhir 2014. Beroperasinya tol ini diharapkan sangat menekan kemacetan di kawasan pelabuhan yang kini sudah sangat parah.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Hermanto Dardak mengatakan saat ini Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan tengah mengatur lalu lintas di wilayah pelabuhan selama masa konstruksi tol. Pasalnya, kepadatan kendaraan yang didominasi truk besar terjadi setiap hari di kawasan ini.

"Kita mencoba untuk melebarkan di titik-titik yang truk yang memutar di belokan-belokan, itu kita lebarkan di tempat tertentu. Sehingga dalam masa konstruksi titik-titik itu lebih lancar. Lebih banyak traffic management. Perhubungan juga sudah masang rambu di sana. Ini yang kita lakukan dalam masa konstruksi," papar Hermanto di kantornya, Jalan Pattimura Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2013).

Ia menambahkan, akhir tahun 2014 nanti, saat tol ini telah beroperasi, semua kepadatan kendaraan yang kini terjadi bisa teralihkan hingga 100% ke jalan tol tersebut.

"Kapasitasnya dari yang lama bisa langsung lewat atas. Kalau dulu kapasitasnya marginal, sekarang jadi double. Jadi nggak ada hambatan," katanya.

Hermanto mengharapkan, jika jalan tol ini telah rampung dan beroperasi, pihak dari pelabuhan pun dapat berkoordinasi mengatur keluar masuknya kendaraan agar tak lagi ada penumpukan.

"Tinggal management di pelabuhannya saja yang harus mengimbangi karena rate-nya itu cukup tinggi aksesnya," jelasnya.

Rencananya proyek ini ditargetkan beroperasi di akhir 2014, setelah sebelumnya pembangunan tol yang diberi nama paket 3 Seksi E-2A atau Koja-Simpang Jampea ini mengalami kendala sosial.

Diantaranya pengerjaan ramp ON/OFF atau pintu masuk dan keluar ruas tol sepanjang 1,92 km tersebut bersinggungan atau melintasi makam Ex Dobo yang lebih dikenal makam Mbah Priok. Namun masalah ini kini sudah ada titik temu dan bisa diatasi.

Proyek ini didanai oleh APBN melalui pinjaman pemerintah Jepang (JICA). Kontrak senilai Rp 1,1 triliun ini dilaksanakan oleh kontraktor Obayashi joint operation dengan Jaya Konstruksi, dengan konsultan Katahira & Engineers International.(zul/hen)


Jalur Kereta Layang Jakarta

 Pemerintah Bangkitkan Lagi Proyek Jalur Kereta Layang Rp 700 Miliar di Jakarta

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/monorelmonas.jpgJakarta - Pemerintah akan memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sudah lama tertunda. Dalam RAPBN 2014, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 700 miliar.

"Kita siapkan anggaran Rp 700 miliar untuk tahun depan 2014, untuk pembangunan proyek elevated circle line. Jadi konektivitas rel yang melingkari Jakarta," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alishjabana di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Ia menuturkan, proyek ini sudah ada sejak tahun 2011, dimana Gubernur DKI Jakarta ketika era Fauzi Bowo. Namun karena ada beberapa hal, proyek baru dapat berjalan pada tahun 2014.

Armida mengatakan anggaran tersebut akan masuk dalam Kementerian Perhubungan. Kemudian juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ini anggarannya masuk ke Kementerian Perhubungan. Karena masuknya ke sarana prasarana. Terus ada Bappenas dan kerjasama juga dengan Pemprov DKI," ujar Armida.

"Pokoknya secara konsep, ada rel yang akan melingkari Jakarta, tapi nantinya akan dibangun di atas (melayang/elevated). Karena di bawah sudah tidak bisa. Bagaimana tiap kereta lewat, mobil berhenti. Nanti kemacetan tambah parah. Jadi bangun relnya di atas," katanya.(hen/hen)

 Rencana Rute Kereta Lingkar di Jakarta 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/143345_rutekereta320.jpgSelain adanya rencana pembangunan monorel oleh swasta, pemerintah akan memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sudah lama tertunda. Proyek ini akan dimulai rencananya pada lintas timur Jakarta pada awal tahun 2014.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan konsep pembangunan dimulai dari lintas timur yaitu mulai dari Rajawali - Senen sampai dengan Pondok Jati.

"Jadi kan rutenya Kampung Bandan, itu naik flyover ke Rajawali, Kemayoran, Senen, Gang Sentiong, Kramat, Pondok Jati terus turun ke Jatinegara," kata Dedi Dedi saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Panjang flyover yang akan dibangun pada lintas timur ini adalah 10 Km. Namun jika disatukan dengan lintas barat, maka panjang rute mencapai 25,4 Km.

"Untuk bagian timur yang akan kita bangun saja itu 10 Km. Tapi kalau melingkar dengan lintas barat juga itu 25,4 km," sebutnya.

Ia menuturkan, tahapan studi kelayakan (Feasibility Study/ FS) sudah rampung. Sehingga pada tahun 2014 proyek sudah dapat dimulai.

"FS sudah selesai, sekarang kita mau laporkan dulu ke wakil presiden, disetujui November langsung tender dan Januari jalan," ujar Dedi.

  • Lintas Barat 14.3 km Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.
  •  Lintas Timur 11.2 km Kampung Bandan-Pondok Jati-Manggarai.

(hen/hen)

 Pembangunan Jalur Kereta Layang Jakarta akan Pakai Teknologi Canggih 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/antasari1.jpgPembangunan proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta dipastikan tidak akan mengganggu aktivitas lalu lintas transportasi lainnya. Pembangunan rute kereta layang akan menggunakan teknologi canggih yang sangat efisien dalam penggunaan lahan konstruksi.

"Pembangunan tidak akan menganggu orang yang jalan di bawah, karena pakai teknologi canggih. Jadi nanti alat alatnya itu di atas biar di bawah bisa jalan terus," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Menurutnya teknologi tersebut serupa dengan pembangunan flyover atau jalan layang non tol Casablanca dan Antasari.

"Jadi sama seperti flyover yang dibangun di Casablanca, Antasari itu kan juga sama. Jadi sudah dipersiapkan," sebutnya.

Selain itu, Dedi mengatakan konsep pembangunan juga secara berksinambungan. Pembangunan dimulai awal tahun 2014.

"Pembangunannya itu dari awal nanti ketika ada desain maka bangun, desain masuk lagi bangun lagi," ujar Dedi.(hen/hen)

 Proyek Jalur Kereta Lingkar Layang Jakarta Selesai 2018 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/165729_keretacepatchina.jpgPemerintah pusat telah menyiapkan anggaran Rp 700 miliar untuk memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta. Secara keseluruhan, proyek tersebut akan selesai pada tahun 2018.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan proyek awal yang akan dibangun adalah lintas timur pada awal tahun 2014. Targetnya akan selesai pada tahun 2015.

"Kita mulai lintas timur pada tahun 2014, November Insya Allah mulai tender dan kita inginkan (tahap awal) 2015 awal itu beroperasi," ujarnya saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Lintas timur memiliki panjang 10 Km dengan rute Kampung Bandan - Rajawali - Kemayoran - Senen, Gang Sentiong - Kramat - Pondok Jati. Kemudian ada lintas barat dengan rute Manggarai - Tanah Abang - Kampung Bandan.

Dedi mengatakan secara keseluruhan rute ini dapat beroperasional pada tahun 2018. "Proyek awal dimulai tahun 2014 dan target selesai ke 2018," sebutnya.

Konstruksi proyek lintasan layang (elevated)(hen/hen)

 Campur Tangan Jokowi di Balik Proyek Jalur Kereta Lingkar Layang Jakarta 

Proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sempat tertunda pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Kini proyek itu kembali dibangkitkan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Jika proyek ini sukses, maka kawasan jantung Jakarta pada tahun 2018 akan dilingkari rel kereta layang sepanjang 25,4 Km. Jokowi memiliki andil terhadap kelanjutan proyek Rp 700 miliar ini.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan proyek sudah diatur dalam Perpres No.83 tahun 2011, PT KAI (Persero) sebagai pelaksananya.

"Itu kan proyeknya sebetulnya sudah ada Perpres-nya No 83 kepada PT KAI tahun 2011," ungkapnya saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Namun ada beberapa alasan yang membuat proyek tersebut tidak jalan antaralain soal saling lempar tanggung jawab antara Pemda dan PT KAI.

"Tapi sampai hari ini nggak jalan. Karena saling klaim. Kalau KAI bilang tetap tidak akan capai 1,2 juta penumpang karena ada 35 pelintasan sebidang. Jadi harus ada flyover dan underpass. Jadi kalau ada pelintasan sebidang kan susah," jelasnya.

Pada bulan Mei 2013, Gubernur DKI Jokowi mengirimkan surat kepada Bappenas dan Kementerian Perhubungan.

"Sehingga Gubernur DKI Jokowi sekarang ngirim surat ke Bappenas dan Kemenhub. Gubernurnya cerita kan punya keterbatasan dana. Jadi satu flyover itu biayanya Rp 300 miliar. Jadi diminta untuk dibiayain pemerintah pusat saja," ujar Dedi

Ia menuturkan Jokowi juga meyempurnakan konsep yang ada. Kemudian pemerintah pusat juga melihat kebutuhan proyek ini harus segera dimulai.

"Gubernur bilang itu bagian barat sudah banyak jalan tol. Jadi yang dimungkinkan bagian timur saja. Kita langsung rapatkan ke Wapres (wakil presiden), jadi Bappenas, Kemenhub dan DKI Jakarta untuk kaji elevated ini," jawabnya.

"Akhirnya kita kaji, tangal 31 Juli, kajian dikirim ke Pak Wapres, kalau bisa hanya timur saja dari Pak Gubernur, tapi akhirnya di rekomendasikan seluruhnya (melingkar)," sambung Dedi.(hen/hen)

Jembatan Kelok-9 selesai 100 persen

Padang - Jembatan layang Kelok-9 rute Payakumbuh--Pekanbaru digunakan pada arus mudik dan balik Lebaran 1434 Hijriah, guna mengatasi terjadinya kemacetan di rute tersebut.

Pertanda dibolehkan dilintasi jembatan layang Kelok-9 itu, maka digelar pembukaan awal, Rabu siang, dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, anggota Komisi V DPR-RI Mulyadi, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto, Kepala Balai Besar Jalan Nasional, Mauarsas Panjaitan, Wakil Bupati Limapuluh kota serta sejumlah pejabat provinsi.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, bahwa saat ini pembangunan jembatan layang Kelok-9 sudah bisa dikatakan selesai 100 persen, maka guna mengatasi kepadatan dibolehkan untuk dilintasi.

Kendati demikian, saat sekarang tinggal beberapa yang perlu di lengkapi di antaranya rambu-rambu dan perizinan, tapi untuk jalur mudik saat ini sudah bisa digunakan.

Namun, pasca Lebaran nanti jalan tersebut akan kembali di tutup lagi selama sepekan, guna melengkapi segala kekurangan dan pengurusan izin pakai.

Gubernur menambahkan, rencananya peresmian jembatan layang yang merupakan asli karya anak bangsa itu oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terkait, ada bersamaan dengan beberapa kegiatan nasional digelar di Sumbar pada September dan Oktober mendatang seperti, kegiatan Tehnologi Tepat Guna (TTG) dan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat nasional.

Menurut dia, kehadiran jembatan layang Kelok-9 bagi Sumatera Barat merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi salah satu monumen keindahan alam Minang dalam sektor transportasi.

Jalan itu bukan saja dapat memudahkan jalur perekonomian Sumatera Barat ke daerah tetangga (Riau, red), tapi merupakan kekuatan baru dalam menunjang dunia kepariwisataan Sumbar ke depannya.

Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Mulyadi mengatakan, jembatan layang kelok sembilan yang telah dimulai pembangunannya sejak 2003 lalu, merupakan salah satu bangunan yang mulai dari tahap perencanaan hingga selesai, merupakan hasil buah karya anak bangsa.

Namun sangat disayangkan, bangunan yang hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp600 miliar harus memakan waktu yang cukup lama.

Padahal, tambah dia, untuk pembangunan jembatan Suramadu yang dananya sampai menelan triliunan rupiah, dapat selesai dalam kurun waktu selama lima tahun.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Maruasas Panjaitan mengatakan, bahwa panjang jalan Kelok-9 adalah 959 meter dan memiliki jalan penghubung sepanjang 1.981 meter.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto menambahkan dengan berfungsinya jembatan Kelok-9, jelas akan memperlancar akses ekonomi lingkar luar Sumatera terutama yang akan menghubungkan Sumbar dengan Riau.

Setelah pembangunan jembatan layang Kelok-9, Sumbar juga tengah bersiap untuk pembangunan terowongan dan jembatan Ngarai Sianok.


  Antara 

Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta

Apa Kabar Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta? 

http://images.detik.com/content/2013/07/31/4/141516_toldalamkota3201.jpgJakarta - Rencana proyek 6 ruas tol dalam kota Jakarta senilai Rp 41 triliun sempat tak terdengar lagi kabarnya. Bagaimana kini nasib kelanjutan proyek yang sempat menuai pro kontra tersebut?

Saat ini, perkembangan proyek ini masuk ke dalam tahap pra konstruksi meliputi survei lapangan, penentuan titik-titik kritis yang dilewati trase jalan tol, dan pekerjaan teknis lapangan lain sebelum konstruksi

"Ini kita jalankan terus dan diharapkan rampung (pra konstruksi) akhir tahun ini," kata Head of Corporate Communication PT Jakarta Tol Development Ngurah Irawan kepada detikFinance, Rabu (31/7/2013).

Ngurah mengatakan, tahun depan semua persiapan akan rampung, termasuk dana dari sindikasi perbankan, juga kontraktor yang telah siap mengikuti tender. Sehingga konstruksi sudah bisa dilakukan setelahnya.

Pembangunan keenam ruas tol tersebut dibagi ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan dibangun ruas tol Semanan - Sunter sejauh 20,23 kilometer dilanjutkan pembangunan tol Sunter - Pulo Gebang yang jaraknya 9,44 kilometer dan ditargetkan selesai pertengahan 2014.

Pembangunan kemudian dilanjutkan di ruas tol Duri Pulo- Kampung Melayu dengan jarak 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap terakhir adalah pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun dan pembangunan tol Tanah Abang-Ulujami. Kontraktor menargetkan awal 2020 enam ruas tol ini sudah selesai pembangunannya dan pertengahan 2020 sudah bisa digunakan.(zul/hen)

Syarat Jokowi untuk Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta

Proyek 6 ruas tol dalam kota Jakarta dipastikan berlanjut sejalan lampu hijau yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Namun orang nomor satu di Jakarta itu meminta syarat khusus untuk proyek tol itu.

PT Jakarta Tol Development (JTD) yang dipimpin oleh Mantan Dirut Jasa Marga, Frans Sunito selaku pelaksana proyek 6 tol dalam kota kini masih melakukan persiapan konstruksi dan pendanaan proyek.

Salah satunya mempersiapkan persayaratan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan tol dalam kota. JTD sedang menetapkan lajur prioritas untuk TransJakarta dilengkapi dengan shelter tinggi sebagai syarat dari Jokowi.

"Jangan cuma mikir jalan untuk kendaraan pribadi. Kami sedang matangkan itu, moga-moga ini juga akan rampung tahun ini (kajiannya) dan kita harapkan hasil survei lapangan bisa rampung tahun ini. Sehingga tahun depan, bisa dibangun," kata Head of Corporate Communication PT Jakarta Tol Development Ngurah Irawan kepada detikFinance, Rabu (31/7/2013).

Menurut Ngurah, Gubernur DKI Jakarta Jokowi sudah mengizinkan proyek senilai Rp 41 triliun dengan syarat dilengkapi akses transportasi massal. Proyek 6 tol ini akan menjadi pelengkap proyek transportasi massal MRT dan Monorel di Jakarta.

"Kita menunggu arahan dari Pak Gubernur saja, karena juga salah satu pemegang saham terbesar adalah BUMD," jelasnya.

Rencananya untuk tahap awal, 2 ruas utama akan dibangun yakni Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang dengan struktur melayang (elevated). Diperkirakan konstruksi akan memakan waktu 2 tahun.(zul/hen)

Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Dimulai 2014

Proyek 6 ruas tol dalam kota Jakarta akan mulai dibangun 2014. Ada 2 ruas prioritas yang akan dibangun yaitu ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang dengan struktur melayang (elevated).

Ruas Semanan-Sunter akan menghubungkan wilayah Kalideres, Jakarta Barat dengan wilayah Sunter di Jakarta Utara, sedangkan ruas Sunter-Pulogebang menghubungkan Jakarta Utara dengan Pulogebang Jakarta Timur. Untuk membangun 2 ruas awal tersebut dibutuhkan investasi sebesar Rp 21 triliun.

"Dari Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang itu kira-kira dibutuhkan Rp 21 triliun hanya 2 ruas tahap awal," kata Head of Corporate Communication PT Jakarta Tol Development Ngurah Irawan kepada detikFinance, Rabu (31/7/2013).

Ngurah mengatakan, alasan tol yang digarap PT Jakarta Tol Development ini dibangun secara bertahap karena proyek ini merupakan infrastruktur yang besar. Jika dibangun secara serentak, bisa dipastikan lalu lintas di sekitar pembangunan jalan tol tersebut akan lumpuh.

"Proyek besar semacam ini kita rencanakan bertahap, bayangin kalau kita serentak pasti macet. Kita membangun sesuai dengan kesiapan kota," jelasnya.

Pembangunan keenam ruas tol tersebut dibagi ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan dibangun ruas tol Semanan - Sunter sejauh 20,23 kilometer dilanjutkan pembangunan tol Sunter - Pulogebang yang jaraknya 9,44 km.

Pembangunan kemudian dilanjutkan di ruas tol Duri Pulo- Kampung Melayu dengan jarak 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap terakhir adalah pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun dan pembangunan tol Tanah Abang-Ulujami. Kontraktor menargetkan awal 2020 enam ruas tol ini sudah selesai pembangunannya dan pertengahan 2020 sudah bisa digunakan.(zul/hen)