6 Kemegahan Pertamina Energy Tower Versi Arsitektur Kelas Dunia

6 Kemegahan Pertamina Energy Tower Versi Arsitektur Kelas Dunia
(som.com)
Jakarta Konsultan properti spesialis pembangunan gedung tertinggi dunia, Skidmore, Owing & Merril LLP (SOM) akhirnya angkat bicara soal proyek Pertamina Energy Tower. Gedung yang digadang menjadi salah satu menara tertinggi di dunia ini dijanjikan bakal menyuguhkan sejumlah kemegahan dan teknologi tercanggih dan paling ramah lingkungan.

Dikutip dari situsnya, Rabu (18/12/2013), Pertamina Energy Tower akan memancang tegak setinggi 500 meter di kawasan Ibukota. Ketinggiannya tersebut bakal menjadikan gedung ini sebagai ikon baru di langit Jakarta.

SOM mengungkapkan, Pertamina Energy Tower akan menjadi gedung pencakar langit pertama di dunia dengan desain pembangunan yang dirancang khusus untuk memanfaatkan energi.

"Strategi berkelanjutan yang menjadi kunci rancangannya tampil dalam desain yang sederhanan namun mengambarkan arsitektur yang canggih," ungkap laporan SOM.

Berikut adalah kecanggihan dan kemegahan Pertamina Energi Tower yang dibeberkan SOM yang juga perancang menara tertinggi Burj Khalifa Dubai:

1. Dengan arsitektur lembut di bagian atas, menara terbuka di bagian tersebut dan menjadikannya serupa dengan salurang atau corong angin. Rancangan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan angin dan meningkatkan kecepatannya di lantai atas untuk menghasilkan energi. Tepatnya, berkolasi di tengah kota Jakarta, menara tersebut mendapat pancaran sinar matahari yang luar biasa sepanjang tahun.

2. Cahaya matahari dari luar akan secara dramatis meningkatkan lingkungan tempat kerja dan menghemat energi dengan mengurangi kebutuhan cahaya lampu di dalam kantor

3. Secara keseluruhan, pengembangannya akan mengurangi kebutuhan air dan meminimalisir limbah sekaligus mengurangi emisi karbondioksida sebesar 26% pada 2020. Selain itu, kondisi tersebut dapat mengasilkan sumber daya terbarukan di tahun yang sama.

4. Berlokasi di kawasan Epicentrum Rasuna Jakarta, bangunan tersebut akan menjadi kota di dalam kota. Di dalamnya terdapat tempat tinggal, bekerja dan bermain sebagai model rancangan tempat kerja yang kolaboratif, efisien dan berkelanjutan.

5. Menara tersebut juga dilengkapi dengan auditorium berkapasitas 2.000 perserta untuk pembinaan dan penampilan khusus. Bangunan tersebut menyediakan mesjid untuk masyarakat umum yang menawarkan ruang publik dinamis serta sejumlah kawasan pertemuan.

Sementara pabrik pengolahan energi akan menjadi pusat produksinya untuk menara tersebut dan berperan sebagai lokasi distribusi energi dan jasa.

6. Energy Ribbon (pita energi), jalan tertutup yang menyediakan akses masuk cahaya matahari serta berperan sebagai pelindung hujan akan menjadi sumber energi melalui sistem Fotovoltaik (PV). Sistem tersebut merupakan aplikasi panel surya untuk menghasilkan energi dengan memanfaatkan sinar matahari.(Sis/Shd)


  Liputan 6  

0 komentar:

Posting Komentar