Tak Mau Merugi, Telkom 'Paksa' Pengguna Flexi Pindah ke Telkomsel
Jakarta ♞ PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) dikabarkan sedang merencanakan langkah strategis untuk menentukan masa depan layanan selular miliknya, Telkom Flexi. Melikuidasi Flexi kemudian memindahkan pelanggannya ke Telkomsel menjadi salah satu kemungkinan yang akan dilakukan Telkom.
Bisnis seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia disebutkan terus menurun. Pengguna Flexi sendiri terlihat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Di kuartal tiga tahun 2013, Flexi tercatat memiliki 11,6 juta pelanggan dengan 4 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah itu merosot dari sekitar 16,8 juta pelanggan yang dimiliki Flexi di periode yang sama tahun lalu.
Namun demikian, langkah apapun yang sedang disiapkan Telkom harus mendapat persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Muhammad Budi Setiawan selaku Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo mengatakan, Telkom sudah dua kali melayangkan surat permohonan untuk meminta izin uji coba teknologi Extended Global System for Mobile (E-GSM) di kawasan Papua.
"Pengajuan izin sedang kami proses. Uji coba ini dilakukan terbatas, tidak di banyak tempat - dilakukan untuk membuktikan apakah teknologi E-GSM ganggu layanan atau tidak," kata Budi yang dijumpai tim Tekno Liputan6.com di kantor Kominfo, Jakarta.
Dalam pengajuan uji coba itu, lanjut Budi, Telkom meminta waktu selama 3 sampai 6 bulan. "Mereka minta 3 sampai 6 bulan, kita belum tahu berapa lama waktu yang akan diberikan untuk ujicoba itu," tambahnya.
Budi pun menyebut, pemerintah merespon positif langkah Telkom untuk lebih mengoptimalkan frekuensi miliknya. Akan tetapi, ia memperingatkan kemungkinan dampak layanan pelanggan akibat langkah itu.
"Nanti jadinya bagaimana ya, kalau sudah jadi E-GSM? Pelanggan Flexi mau kalau tarifnya disamakan dengan tarif GSM," tandas Budi. (den/isk)
Bisnis seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia disebutkan terus menurun. Pengguna Flexi sendiri terlihat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Di kuartal tiga tahun 2013, Flexi tercatat memiliki 11,6 juta pelanggan dengan 4 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah itu merosot dari sekitar 16,8 juta pelanggan yang dimiliki Flexi di periode yang sama tahun lalu.
Namun demikian, langkah apapun yang sedang disiapkan Telkom harus mendapat persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Muhammad Budi Setiawan selaku Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo mengatakan, Telkom sudah dua kali melayangkan surat permohonan untuk meminta izin uji coba teknologi Extended Global System for Mobile (E-GSM) di kawasan Papua.
"Pengajuan izin sedang kami proses. Uji coba ini dilakukan terbatas, tidak di banyak tempat - dilakukan untuk membuktikan apakah teknologi E-GSM ganggu layanan atau tidak," kata Budi yang dijumpai tim Tekno Liputan6.com di kantor Kominfo, Jakarta.
Dalam pengajuan uji coba itu, lanjut Budi, Telkom meminta waktu selama 3 sampai 6 bulan. "Mereka minta 3 sampai 6 bulan, kita belum tahu berapa lama waktu yang akan diberikan untuk ujicoba itu," tambahnya.
Budi pun menyebut, pemerintah merespon positif langkah Telkom untuk lebih mengoptimalkan frekuensi miliknya. Akan tetapi, ia memperingatkan kemungkinan dampak layanan pelanggan akibat langkah itu.
"Nanti jadinya bagaimana ya, kalau sudah jadi E-GSM? Pelanggan Flexi mau kalau tarifnya disamakan dengan tarif GSM," tandas Budi. (den/isk)
0 komentar:
Posting Komentar