Tampilkan postingan dengan label PLN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PLN. Tampilkan semua postingan

Listrik Bandara Soekarno-Hatta Padam, Ini Penjelasan PLN

http://images.detik.com/content/2013/11/11/4/bandara.jpgJakarta -Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, mengalami padam listrik pada pukul 13.58 WIB, penyebabnya ada gangguan dari Transmisi 150 KV Kosambi dan Gardu Induk Cengkareng.

"Pada pukul 14.00 WIB ada gangguan dari transimisi 150 KV dan Gardu Induk Cengkareng yang menyebabkan pasokan listrik khususnya ke Bandara Soetta padam," kata Manajer Distribusi PLN Disjaya, Bob Saril dihubungi detikFinance, Senin (11/11/2013).

Bob mengungkapkan saat ini PLN sudah memasok listrik dari transmisi lain sehingga saat ini suplai listrik khususnya ke Bandara Soetta sudah kembali normal.

"Pukul 14.22 WIB pasokan listrik dari PLN sudah kembali normal, karena dapat pasokan dari transmisi lain. Saat ini PLN sedang mempercepat proses recovery dan mencari tahu penyebab gangguan tersebut," ungkapnya.

Ia menambahkan akibat gangguan transimisi Kosambi dan gardu induk Cengkareng tersebut sampai saat ini beberapa daerah masih terjadi pemadaman.

"Beberapa daerah masih terkena dampak akibat gangguan ini, seperti Pasar Kamis, Tanggerang dan lainnya, kami akan berusaha secepat mungkin untuk me-recovery gangguan ini dalam 2 jam. Kami masih mendahulukan untuk memasok listrik ke Bandara untuk kepentingan umum," tandasnya.(rrd/ang)


  detik  

PLN Punya Pembangkit Listrik Berbahan Bakar 100% Minyak Sawit

http://images.detik.com/content/2013/11/08/1034/pltm1.jpgJakarta | Jakarta -Untuk menekan impor BBM, PT PLN (Persero) sebenarnya bisa mengembangkan pembangkit listrik yang berbahan bakar CPO atau minyak sawit. Namun investasi awalnya perlu dana lagi.

Saat ini Indonesia memang tengah diganggu oleh peningkatan impor migas termasuk BBM, yang membuat neraca perdagangan negatif. Bila konsumsi BBM PLN bisa ditekan, maka kebutuhan impor bisa dikurangi.

"Untuk mendorong konsumsi bahan bakar nabati (BBN) ada beberapa hal yang dilakukan PLN seperti pembangkit diesel PLN yang biasanya mengkonsumsi 600.000 kiloliter (KL) per tahun, mengganti bahan bakarnya dengan B10, jadi 60% solar dan 40% biofuel," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam Rapat Dewan Energi Nasional (DEN) ke-11 di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Nur Pamudji menambahkan, saat ini PLN telah mendatangkan mesin-mesin khusus untuk pembangkit listrik dengan mesin berbahan bakar 100% CPO.

"Kita punya pembangkit listrik yang bisa bahan bakarnya 100% dari CPO, jadi tidak perlu lagi diolah menjadi B10, namun untuk ini PLN harus mengeluarkan dana investasi lagi," ungkapnya.

Program PLN mendorong konsumsi biofuel seperti mandatori Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terbentur dana. "Karena harga CPO sendiri hampir sama dengan harga solar, saat ini sekitar Rp 9.000 per liter, bahkan pada 2011 harga CPO jauh lebih mahal dari pada solar, ini tentunya akan berpengaruh pada bengkaknya subsidi listrik," katanya.

"Namun itu kembali lagi ke tangan pemerintah, jika CPO atau BBN terus didorong tapi risikonya subsidi listrik bertambah, tetapi hal ini tentunya dapat mengurangi impor BBM, karena produksi BBN seluruhnya ada di dalam negeri," jelas Nur Pamudji.(rrd/dnl)


Karyawan PLN Papua Ciptakan Pembaca Meteran Listrik Pakai Android

http://images.detik.com/content/2013/10/09/1034/plnpapua.jpgJakarta - PT PLN (Persero) mendorong karyawannya untuk melakukan inovasi. Salah satu yang dilakukan oleh karyawan PLN area Papua dan Papua Barat. Karyawan PLN ini membuat aplikasi android untuk ponsel pintar.

Aplikasi ini memungkinkan ponsel pintar atau smartphone milik petugas PLN membaca dan mencatat meteran listrik secara digital dan akurat.

"Kita nggak bisa manual catat di kertas. Nggak ada bukti petugas yang mencatat. Dengan ada ini terbukti," ucap salah satu anggota tim inovasi Ahmad Amirul Syarif kepada detikFinance pada acara KNIFE (Knowlage sharing, Lomba Karya Inovasi, Pameran Inovasi dan science and technology english contast) 2013 di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Aplikasi yang masuk finalis untuk katagori technical supporting inovasi ini telah dikembangkan sejak awal 2012. Lewat aplikasi ini, permainan nakal konsumen PLN dapat diketahui.

"Kalau ada kecurangan di meteran bisa diketahui. Sasaranan target penertiban difoto," kata Ahmad.

Saat ini aplikasi pembaca meteran listrik ini telah dipakai pada 90% proses pencatatan untuk pelanggan listrik pasca bayar di area Papua dan Papua Barat.

Alat pembaca dengan sistem android ini juga dilengkapi sistem GPS sehingga bisa mencatat otomatis pelanggan yang diperiksa. "Kita bisa tahu lokasi taking GPS. Lokasi pelanggan diketahui," sebut Ahmad.(feb/dnl)


  detik  

PLN Pamer Aneka Mobil Listrik di Kantornya

http://images.detik.com/content/2013/10/09/1034/plnpamudji.jpgJakarta - PT PLN (Persero) menggelar pameran dan lomba produk inovasi kelistrikan bernama Knowledge Norm Innovation Festival & Exhibition (KNIFE) 2013. Acara ini menampilkan karya inovatif dari karyawan PLN. Pada acara ini juga ditampilkan beraneka ragam produk mobil listrik.

"Pada kesempatan ini, dalam rangka hari listrik kita tampilkan bis listrik, mobil listrik sebesar Alphard, Mobil Evina, dan kendaraan mirip Bajaj yang pakai listrik. Ini produk Swedia di buat Banyuwangi. Saya ingin seluruh orang terlibat mencoba kendaraan listrik," ucap Direktur Utama PLN Nur Pamudji pada pembukaan acara KNIFE 2013 di Kantor PLN Pusat, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Penampilan mobil listrik merupakan bagian edukasi ke masyarakat. Selain itu ada berbagai produk inovasi karya PLN seperti ponsel pintar pencatat penggunaan listrik pelanggan hingga pemotong ranting elektrik.

Nur Pamudji pada kesempatannya mengaku acara KNIFE yang telah digelar sebanyak 4 kali ini sangat baik mendorong budaya inovasi di lingkungan PLN.

"Kami ingin karyawan PLN sejak muda untuk berinovasi. Mudah menerima inovasi. Mau berinovasi sejak masuk PLN. Saat jadi pimpinan PLN cabang, wilayah, pusat. Anda terbiasa untuk inovasi. Kalau ada hal baru bisa langsung terapkan," jelasnya.

Pada kesempatan ini bakal ditampilkan 40 karya inovasi dari finalis di 2013. Lomba yang ditampilkan masuk katagori pembangkit, transmisi dan distribusi, technical supporting, NTS-Aplikasi, NTS-Manajemen. Acara ini digelar di halaman PLN pusat dari tanggal 9 Oktober hingga 11 Oktober 2013.

PLN Siap Jual Voucher Isi Ulang Mobil Listrik

PT PLN (Persero) bakal menjual voucher isi ulang untuk pengisian ulang mobil dan sepeda motor listrik. Dengan sistem ini nantinya mobil atau sepeda motor listrik tidak perlu membayar dalam bentuk tunai saat melakukan penyetruman di stasiun pengisian ulang.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan untuk mendukung rencana ini, setiap kendaraan bakal dilengkapi fasilitas meteran listrik pra bayar khusus.

"Kendaraan listrik, mobil listrik akan jadi pelanggan baru PLN. Akan ada meteran listrik. Beli voucher dia punya hak beli. Sekian puluh kwh kalau ketemu tempat charging meter prabayar akan menghitung berapa yang masuk. Berapa yang masuk, dia nggak perlu bayar," ucap Direktur Utama PLN Nur Pamudji pada pembukaan acara KNIFE 2013 di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Di negara maju, sistem pengisian listrik non cash bagi mobil listrik telah berkembang dan dilakukan di negara maju. Kendaraan cukup melakukan pengisian tanpa harus menggunakan uang tunai.

"Yang populer Tesla di Amerika. Semua pembayaran non cash. Kita membawanya ke Indonesia. Mobil listrik akan jadi pelanggan PLN yang bergerak," sebutnya

PLN pun ke depan mendorong agar ada standarisasi terhadap infrastruktur pengisian bahan bakar untuk mobil listrik. "Standarisiasi charger. Kita perlu tentukan. Kita dibanjiri produk luar, kita ditentukan oleh luar. Kita ingin adopsi yang ada ditempat," katanya.

PLN juga siap menampilkan berbagai contoh mobil dan sepeda motor listrik sebagai bentuk edukasi ke masyarakat. Hal ini ditempuh agar masyarakat terbiasa dengan kendaraan masa depan yang ramah lingkungan ini.

"Tema mobil listrik penting. Kemristek angkat ini sebagai tema unggulan untuk perbaiki sistem energi nasional agar transportasi bisa dijalankan dengan listrik," sebutnya.


  detik  

Gantikan Solar, Pembangkit Listrik PLN Bakal Pakai Minyak Goreng

http://images.detik.com/content/2013/09/16/1034/171818_listrik.jpgJakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang melakukan kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk menerapkan teknologi penggunaan Pure Plant Oil (PPO) alias minyak goreng jelantah untuk pembangkit listrik berbahan bakar diesel dan gas.

Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT Unggul Priyanto mengatakan, saat ini BPPT sudah mengembangkan teknologi PPO untuk bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan sedang dilakukan pengujian pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

"Uji coba ini dilakukan melalui kerjasama BPPT dengan PLN untuk mengembangkan teknologi PPO alias minyak jelantah," ucap Unggul ditemui di Kantor BPPT, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Penggunaan minyak goreng pada PLTD ini, kata Unggul, sudah terbukti bagus hasilnya dan secara teknis siap untuk menggantikan solar (HSD) sampai dengan 50%.

"Sekarang ini PLTD berhasil menggantikan 50% penggunaan solar (HSD) dengan minyak goreng, hasilnya bagus," ucapnya.

Saat ini BPPT dan PLN sedang mengembangkan agar minyak jelantah ini bisa digunakan di PLTG.

"Saat ini pengkajian pemanfaatan PPO dilanjutkan untuk menggantikan solar pada turbin gas PLTG. Prospek pemanfaatan PPO untuk pembangkit listrik dinilai sangat bagus mengingat harga PPO jauh lebih murah, daripada harga HSD dan kebutuhan bahan bakar solar di sektor pembangkit ini cukup besar," kata Unggul.


  detik 

Pendanaan Kabel Sumatera-Jawa Kurang Rp 8 Triliun

Ilustrasi: kabel bawah laut PLN. (pln.co.id)JAKARTA - PT PLN (Persero) mengungkapkan, proyek kabel transmisi bawah laut yang menghubungkan Sumatera ke Jawa masih kurang pendanaan sekitar Rp 8 triliun.

Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan Nasri Sebayang di Jakarta, Senin, mengatakan dari total kebutuhan pembiayaan proyek senilai Rp 20 triliun, baru ada Rp 12 triliun.

"Dana yang sudah ada berasal dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Sisanya belum," katanya.

Pinjaman JICA tersebut bersifat lunak dengan tenor 30 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan bunga 0,3 persen per tahun.

Menurut Nasri, pihaknya sedang membicarakan kekurangan pendanaan dengan Bappenas.

"Ini proyek G to G (antarpemerintah). Kami lagi bicara dengan Bappenas untuk mencari sisa pendanaannya," ujarnya.

Ia berharap, permasalahan pendanaan bisa segera rampung, sehingga pihaknya bisa melakukan tahap pemasukan dokumen lelang.

Pada 2012, PLN telah menetapkan lima perusahaan yang lolos tahap prakualifikasi lelang.

Kelima investor adalah Siemens (Jerman), Hitachi (Jepang), Toshiba (Jepang), konsorsium ABB (Swiss) dan Marubeni (Jepang), dan terakhir, konsorsium Alstom (Perancis) dan PT Wijaya Karya.

Mereka bersiap mengikuti tahap pemasukan lelang kabel berkapasitas tegangan ekstra tinggi 500 kV sepanjang 700 km.

Tahap selanjutnya, setelah evaluasi, pemenang tender akan dimintakan persetujuan pemerintah dan pemberi pinjaman, JICA.

PLN menargetkan tahap konstruksi dimulai 2013 dan selesai 2016.

Di sisi lain, PLN juga tengah persiapan pembangunan pembangkit mulut tambang berkapasitas total 3.000 MW di Sumsel yang dayanya akan ditransfer ke Jawa.

Pembangkit tersebut adalah PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2x600 MW, PLTU Sumsel 9 berkapasitas 2x600 MW, dan PLTU Sumsel 10 1x600 MW.

Tahap konstruksi pembangkit diharapkan mulai pertengahan tahun depan, sehingga selesai semua 2017.

Penyelesaian kabel transmisi harus lebih dahulu dibandingkan pembangkitnya.

Proyek kabel listrik yang akan menghubungkan Bangko Tengah, Sumatera Selatan hingga Bogor, Jawa Barat, diharapkan mengatasi pertumbuhan listrik di Pulau Jawa.

Saat ini, terdapat kesenjangan antara kebutuhan daya di wilayah Jawa yang terus meningkat dan sumber energi primer yang melimpah di Sumatera khususnya Sumsel.

Kabel trasmisi tersebut direncanakan mentransfer aliran listrik berdaya 3.000 MW dari Bangko Tengah ke Bogor.

Kapasitas daya sebesar 3.000 MW setara dengan pemakaian batubara 15 juta per tahun.

Berdasarkan studi, biaya mengalirkan listrik dari Sumatera ke Jawa lebih murah dibandingkan membangun pembangkit di Jawa. (ID/tk/ant)


PLN bangun pembangkit listrik biomassa di Papua Barat


PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN bakal membangun pembangkit listrik berbahan bakar biomassa di Papua Barat. Itu guna memenuhi kebutuhan listrik pabrik pengolahan sagu yang akan dibangun PT Perhutani.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan pembangkit listrik tersebut berkapasitas 3 megawatt (MW). Dan akan dibangun oleh anak usaha perusahaan setrum negara itu, PT Prima Layanan Nasional Enjiniring atau PT PLN Enjiniring dengan biaya investasi sebesar Rp 40 miliar per megawatt (MW).

"Jadi investasi pembangkit biomassa itu biayanya 7 kali dari pembangkit diesel, ini biaya investasi ya, tapi kalau biaya operasinya tentu lebih murah," ujarnya saat acara penandatanganan penyediaan tenaga listrik dan panas untuk Pabrik Sagu di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (6/9).

Nur Pamudji menambahkan, sumber pembiayaan pembangunan proyek berasal dari kas internal PT PLN Enjiniring . Pengerjaannya bakal seiring dengan pembangunan pabrik sagu Perhutani yang diperkirakan rampung dalam setahun.

"Selesai sekitar kuartal kedua tahun depan, beriringan dengan pembangunan pabrik sagu lah. ketika dia udah selesai, pembangkit listrik juga harus selesai," tegas dia.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menambahkan, pembangunan pabrik sagu tersebut merupakan instruksi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Keberadaan pabrik sagu guna memenuhi makanan pokok masyarakat Papua tersebut.

"Pembangunan pabrik pengolahan sagu memerlukan infrastruktur pendukung seperti kebutuhan pasokan tenaga listrik yang memadai," kata dia.(mdk/yud)


  Merdeka 

Demi KTT APEC di Bali, PLN Siapkan Gardu Rp 110 M dan Charger Mobil Listrik

http://images.detik.com/content/2013/09/02/1034/184132_152723_padm.jpgJakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang bakal diadakan di kawasan Nusa Dua, Bali pada 1-8 Oktober 2013. PLN pun menyiapkan infrastruktur listrik baru di Bali.

Direktur Operasional Jawa, Bali, dan Sumatera PLN Ngurah Adnyana mengatakan, PLN akan memastikan pasokan listrik di Bali aman. Pertemuan APEC ini bakal dihadiri sejumlah kepala negara dan CEO perusahaan.

"Kami sudah siapkan genset 50 megawatt (MW), lalu membangun gardu induk di Bandara Ngurah Rai, untuk pasokan ke bandara dan juga ke wilayah Nusa Dua," kata Adnyana di kantor pusat PLN, Jakarta, Senin (2/9/2013).

Untuk gardu induk ini, Adnyana mengatakan, investasi yang dikeluarkan oleh PLN untuk satu gardu induk memakan anggaran Rp 110 miiar. Sementara untuk genset, PLN telah menugaskan anak usaha untuk menyediakan.

Kemudian, PLN juga menyediakan 10 stasiun pengisian bahan bakar listrik (SPBL) di lokasi pertemuan APEC untuk pengisian bahan bakar mobil listrik yang rencananya akan dijadikan kendaraan operasional KTT APEC nanti.(dnl/hen)


  detik 

KTT APEC Diramaikan Mobil dan Bus Listrik, PLN Siapkan Stasiun Pengisian

http://images.detik.com/content/2013/08/10/1034/listrik1.jpgJakarta - Pada awal Oktober 2013 nanti, Indonesia bakal menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) APEC di Nusa Dua, Bali. Rencananya alat transportasi di wilayah KTT akan menggunakan mobil dan bus listrik. PLN bakal menyiapkan 12 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Senior Manager Corporate Communications PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, SPLU ini untuk mendukung pemerintah melakukan kampanye kendaraan berbahan berbakar listrik yang ramah lingkungan.

"Untuk APEC, PLN menyiapkan SPLU-nya. Nantinya SPBU listrik ini akan tersebar di berbagai lokasi di Nusa Dua hingga Kuta. Jumlah charging station yang akan diadakan 12 unit. Dipasang di pusat parkir 8 unit, BNDCC (Bali Nusa Dua Convention Center) 2 unit, dan yang 2 lagi masih menunggu konfirmasi," jelas Bambang kepada detikFinance, Sabtu (10/8/2013).

Rencananya selama berlangsungnya KTT APEC, kendaraan operasional para delegasi akan menggunakan mobil atau bus bertenaga listrik dan hybrid. Pemerintah melalui BUMN akan menyediakan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar listrik karya putra-putri Indonesia untuk delegasi APEC pada pertemuan tersebut.(feb/dnl)


PLN Ciptakan 1.800 Inovasi

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberikan penghargaan kepada PT PLN (Persero) sebagai Corporate Innovaion Culture & Management atas berbagai inovasi yang diciptakan pegawai perusahaan setrum itu dalam acara BUMN Innovation Expo & Award 2013, kemarin (27/6) di Jakarta Convention Center, yang berlangsung 27-30 Juni 2013.

Sekretaris Perusahaan Adi Supriono menyebutkan, hingga saat ini tercatat lebih 1.800 karya inovasi yang telah dihasilkan oleh pegawai PLN, delapan diantaranya telah mendapatkan hak paten. “Hal ini karena kebijakan Manajemen yang memberikan kesempatan luas dan mendukung terciptanya budaya berinovasi dilingkungan pegawai PLN,” katanya.

PLN pada BUMN Innovation Expo & Award 2013 yang dibuka langsung oleh Dahlan ini, menampilkan sejumlah inovasi yang dimiliki, seperti, charging station untuk kebutuhan penggunaan mobil listrik, layanan tanpa batas melalui contact center 123, PLTS Sehen Mandiri dan masih banyak lagi inovasi lainnya.

Dahlan mengatakan, PLN mempunyai tradisi yang baik dalam mengembangkan dan memotifasi pegawainya dalam menciptakan karya-karya inovasi yang setiap tahunnya selalu dilombakan saat memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) yang diberi nama KNIFE (Knowledge sharing, lomba karya inovasi, pameran inovasi dan science and technology english contest).

“PLN punya tradisi inovasi yang baik. PLN akan terus berinovasi dalam mencari solusi-solusi untuk perbaikan pelayanan,” ujar mantan Dirut PLN ini.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga menerima untuk kategori The Best Product Innovation of Financial Service Sector, dengan Inovasi Modul Penerimaan Negara Valuta Asing (MPN Valas).

Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, dengan kerja sama MPN Valas, BNI dapat membantu Kementerian Keuangan mendapatkan informasi realtime terkait pembayaran pajak valas. “BNI juga mematok target bisa melayani transaksi setoran penerimaan negara dalam denominasi valas senilai Rp 63 Triliun pada 2013,” jelasnya. (lum)


  JPNN  

Bersihkan Sampah di Kabel Listrik, PLN Punya Robot Canggih

http://images.detik.com/content/2013/06/27/1034/170141_plnsutet.jpegJakarta - PT PLN (Persero) telah mengembangkan robot canggih untuk kebutuhan khusus. Robot dengan nama SEWAYANG ini, mampu membersihkan sampah layang-layang yang tersangkut di jaringan kabet Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Robot ini, merupakan perkawinan dari robot layangan (Robolay) dan CJDW yang pernah diluncurkan PLN. Hal ini disampaikan oleh Staff Puslitbang PLN Iwan Gunawan kepada detikFinance di sela pameran BUMN Innovation Expo & Award 2013 di JCC Senayan Jakarta, Kamis (27/6/2013).

"Ini bisa digunakan di tegangan tinggi 150.000 volt tanpa padam. Biasanya kalau bersihkan layangan, itu saluran listrik harus dipadamkan," ucap Iwan.

Model robot SEWAYANG yang diluncurkan tahun 2011 ini, masih masuk tahap purwa rupa atau prototype. Robot SEWAYANG dari desain dan rancangan, dirakit oleh tim PLN. Iwan menambahkan, robot ini dilengkapi 2 kamera pengawas, kipas angin, koneksi wireless serta pemantik api dan gas. Pemantik api dan gas ini, berfungsi membakar sampah layangan.

"Kita nggak perlu khawatir api akan akan menyambar robot karena ini dilengkapi kipas angin," tambahnya.

Menurutnya, robot ini bisa digerakkan jarak jauh melalui remote kontrol. Iwan menjelaskan, sampah layangan kadang bisa memicu konsleting ketika kawat yang ada di layangan mengenai jaringan kabel PLN. Selain berfungsi membersihkan layangan, robot SEWAYANG bisa bekerja melilit kabel yang terurai di tegangan 20 KV.(feb/dru)


4 BUMN Siap Ekspansi ke Papua Nugini

 Empat BUMN tersebut Pertamina, PLN, Telkom, dan Garuda Indonesia. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Selasa 18 Juni 2013, menyatakan ada empat perusahaan pelat merah yang siap untuk mengembangkan sayapnya di negara tetangga, Papua Nugini.

"Yang pasti ada empat BUMN, yaitu Pertamina, PLN, Telkom, dan Garuda Indonesia," kata Dahlan Iskan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Dahlan mengungkapkan, Papua Nugini memiliki prospek perekonomian yang baik dan bisa menjadi kesempatan terbaik bagi BUMN untuk ekspansi bisnisnya. Saat ini, pertumbuhan ekonomi PNG bisa mencapai 9 persen.

"Penduduknya lebih banyak dari Timor Leste, 7 juta jiwa dan pertumbuhan ekonominya cukup tinggi," kata mantan dirut PLN ini.

Dahlan menjelaskan, Telkom nantinya akan memasuki sektor telekomunikasi, sedangkan Pertamina akan melakukan eksplorasi migas serta masuk dalam bisnis petrokimia. Garuda Indonesia direncanakan membuka rute penerbangan langsung ke Papua Nugini.

Sedangkan PLN akan mengekspor listrik ke Papua Nugini pada Februari 2014.

Untuk menindaklanjuti rencana itu, empat perusahaan tersebut sedang menyiapkan tim guna bertandang dan melakukan survei bisnis ke Papua Nugini pada akhir tahun ini. "Delegasi akan dikirim akhir tahun ini," katanya. (art)


Setop Impor dari China, PLN Mulai Gunakan Alat Listrik Made In RI

Malang - PT PLN (Persero) memastikan peralatan listrik yang digunakannya adalah produk dalam negeri. Perusahana listrik BUMN ini menyetop seluruh impor pengadaan alat listrik mulai tahun lalu.

"Semua produk dalam negeri, prosesnya sudah berjalan," kata Direktur Utama PLN Nur Pamujdi di SMAN 8 Malang, Senin (20/5/2013).

Pamudji menerangkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII) dalam pengadaan produk dalam negeri untuk memenuhi peralatan listrik tanah air.

Ia menyebut, banyak kesalahan dalam pengadaan di lingkungan PLN sebelumnya. Karena mayoritas produk yang didatangkan berasal dari luar negeri. "Semua China, padahal kita punya produk yang bagus dan kualitas ekspor. Ini yang kita jalankan saat ini," tegasnya.

"Memang ada kesalahan dalam pola pengadaan sebelumnya. Karenanya bersama TII kita jalankan program produk dalam negeri saat ini," sebutnya.

Pamudji membeberkan, produk dalam negeri sudah digunakan adalah trafo, boiler, dan menyusul turbin. Semua produk itu, lanjut dia, asli buatan Indonesia dan kualitasnya ekspor.

"Banyak produk kita sudah diekspor, seperti trafo dan boiler yang pabriknya ada di Surabaya," beber Pamudji.

Dia menegaskan, khusus trafo-trafo besar akan menggunakan produk dalam negeri dan semua itu sudah berjalan. Program selanjutnya adalah pengadaan turbin dan boiler untuk PLTU. "Menyusul nanti turbin dan boiler," tegasnya.(dnl/dnl)


PLN Bangun 2 Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Tepi Danau Toba

Jakarta - PT PLN (Persero) dan yayasan Ikatan Alumni Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (IATE-USU), membangun 2 Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) di pelosok Danau Toba, tepatnya di Dusun Pinal dan Dusun Bahal-Bahal, Desa Hasinggahan Kecamatan Sianjur Mula-Mual Kabupaten Samosir.

Demikian dikatakan Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN, Vickner Sinaga dalam keterangannya Minggu (19/5/2013)

Terdapat dua PLTMH yang dibangun PLN melalui yayasan IATE-USU untuk masyarakat di dua dusun itu, yaitu PLTMH Pinal dengan kapasitas 26 kilowatt dan PLTMH Bahal-Bahal 16 kilowatt.

Kedua PLTMH yang dibangun sejak 15 Januari 2013 hingga 28 April 2013, kini telah beroperasi dan mampu menerangi setidaknya 56 kepala keluarga di dusun Pinal dan 33 kepala keluarga di dusun Bahal-Bahal.

Vickner mengatakan PLTMH yang dibangun PLN merupakan bantuan CSR yang diberikan PLN untuk masyarakat yang berada di remote area dan tidak terjangkau jaringan listrik PLN.

"Kehadiran PLN harus bisa memberikan nuansa sejuk kepada orang-orang di sekeliling kita. Setidaknya dengan pemanfaatan energi terbarukan seperti PLTMH ini, PLN berupaya terus melayani masyarakat dengan energi hijau, ramah lingkungan. Di Indonesia Timur pun, kami berupaya memanfaatkan potensi energi terbarukan. Seperti di Miangas, kami kembangkan pembangkit listrik tenaga surya," katanya.

Ketua Yayasan IATE USU Fauzi bramantyo mengatakan pembangunan kedua PLTMH dikerjakan secara bergotong royong bersama masyarakat setempat dan dibantu 9 tukang profesional. Nantinya, pelaksanaan pemeliharaan dan operasi kedua PLTMH akan diserahkan kepada koperasi yang sengaja dibentuk untuk pemeliharaan PLTMH yaitu Koperasi Lampior di dusun bahal-bahal dan Koperasi Salur Matua di Dusun Pinal.

"Kami mohon bapak-bapak di Pinal maupun di Bahal-Bahal bisa memelihara dan mengoperasikan PLTMH itu dengan baik. Dan yayasan IATE-USU akan mendampingi terus pengoperasian dan pemeliharaan PLTMH itu," ucap Fauzi.

Sementara itu Kepala Dusun Pinal yang sekaligus merupakan Ketua Koperasi Salur Matua, mengatakan masyarakat di Dusun Pinal dengan jumlah 56 rumah, satu sekolah, dan tempat ibadah merasa bahagia dengan adanya PLTMH itu. Karena sebelumnya, rumah mereka hanya diterangi lampu teplok dan hanya 4 rumah saja yang memiliki genset.

"Kami akan memungut iuran kepada masyarakat sebesar Rp 40 ribu setiap bulan untuk satu rumah. Iuran ini akan kami gunakan untuk biaya pemeliharaan dan pengoperasian pembangkit, " kata Irman.(hen/hen)


PLN Siap Bangun Pembangkit Listrik Khusus Smelter

HeadlineJAKARTA - PT PLN (Persero) mendukung kegiatan hilirisasi di sektor tambang mineral batu bara (minerba), hal ini ditandai dengan adanya nota kesepahaman (Memorandoum of Understanding/MoU) dengan delapan perusahaan yang mencapai 26 lokasi dalam realisasi pengembangan proyek pembangkit listrik.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan, proyek pembangkit ini diperlukan untuk menyuplai pasokan listrik untuk pemurnian pengolahan (smelter) yang kapasitasnya cukup besar.

"Kira-kira jumlah yang diminta secara total kapasitas sebesar 2.418 MPA dengan lokasi di sejumlah daerah," ujar Benny kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Benny menjelaskan, 26 lokasi untuk proyek pembangkit suplai listrik smelter terbesar ada di Jawa Timur diikuti daerah Indonesia Timur yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Untuk pengolahan yang bakal dijalankan beorientasi dengan pemurnian feronikel, dan tambang mangan. Kami siap untuk suplai di manapun tempatnya," tegas Benny.

Lanjut Benny, pihaknya juga memberikan fasilitas kepada pelaku di sektor industri tambang minerba untuk menyiapkan pembangkit secara khusus dengan skema negosiasi bersama PLN.

"Nanti skemanya bisa PLN yang buat pembangkit dan biayanya ditentukan. Atau pembangkit dibuat oleh pelaku industri dengan teknis harga yang dimiliki PLN," tandasnya. (wdi)


  Okezone 

PLN Operasikan Pembangkit Gas Metan Batubara yang Pertama

Dua petugas PT PLN tengah melakukan perbaikan jaringan listrik.Jakarta - Kontraktor migas VICO Indonesia bekerja sama dengan PT PLN berhasil mengembangkan gas metan batubara (CBM) untuk kelistrikan yang pertama di Indonesia.

Peresmian pengoperasian pembangkit listrik CBM pertama di Indonesia itu dilakukan di lapangan migas Mutiara yang dikelola VICO di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa.

Menurut Presiden dan CEO VICO Indonesia, Gunther Newcombe pihaknya telah menandatangani MoU jual beli gas CBM dengan PT PLN pada akhir November 2011.

Dalam perjanjian disepakati VICO menyalurkan gas CBM ke pembangkit maksimum 0,5 million metric standard cubic feet per hari (mmscfd) hingga 31 Desember 2014.

Kontraktor asal Amerika Serikat (AS) ini memasok CBM dari Lapangan Mutiara di Kalimantan Timur untuk menggerakkan PLTMG CBM yang berkapasitas 2 megawatt (MW).

Investasi yang ditanamkan VICO Indonesia untuk pengembangan CBM kelistrikan sejak 2009 itu mencapai 200 juta dolar AS (hampir Rp2 triliun), kata Gunther Newcombe.

Harga jual gas CBM dipaatok pada angka 7,5 sen dolar AS per million metric british thermal units (mmbtu).

General Manager PT PLN wilayah Kaltim, Nyoman Astawa mengatakan bahwa pengoperasian pembangkit CBM ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pemakaian pembangkit BBM yang sangat mahal.

Biaya pembangkitan listrik dari CBM rata-rata Rp1.150 per kWh, sedangkan pembangkit solar bisa mencapai Rp 2.600 per kWh.

Ia mengakui biaya produksi listrik dari CBM masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata pembangkitan listrik di Kaltim yakni Rp850 per kWh.

Namun penghematannya bisa mencapai Rp 1.400 per kWh dibandingkan pembangkit solar. "Jadi subsidi energi yang bisa dikurangi cukup besar," katanya.

Listrik yang dihasilkan dari pembangkit CBM ini cukup untuk memasok hingga 2.500 rumah. "Pengoperasian pembangkit tersebut dilakukan melalui secara sewa dari pihak ketiga  dengan harga Rp 435 per kWh," ujar Nyoman Astawa.


  Republika  

PLN siapkan jual beli listrik dengan Sarawak

Pontianak PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) menyiapkan pada 2018 mampu bertransaksi jual beli listrik dengan pihak Sarawak, Malaysia, kata Manajer Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran PLN Wilayah Kalbar,  Riduan.

"Target itu masuk dalam rencana umum tenaga listrik, saat kita punya kelebihan yang dapat dijual," ujarnya saat dihubungi di Pontianak, Minggu.

Menurut dia, sejumlah proyek pembangkit listrik skala besar di Kalbar diharapkan segera beroperasi, antara lain pembangkit listrik tenaga (PLTU) di Parit Baru, Kabupaten Pontianak, dengan total energi 200 MW dan PLTU Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang dengan kapasitas yang sama.

Ia mengakui, sambil menunggu pembangkit skala besar tersebut beroperasi, maka disiapkan sejumlah langkah pengembangan perencanaan, misalnya,PLN membeli listrik dari Sarawak mulai 1 Januari 2015 dengan tahap awal energi listrik yang dibeli senilai 50 MW diluar beban puncak.

"Kalau saat beban puncak, bisa ditambah sampai 230 MW," ujarnya.

Persiapan yang dilakukan PLN Wilayah Kalbar dengan membangun transmisi 275 kV dari Sarawak ke Bengkayang. Saat ini tengah persiapan tapak menara.

"Transmisi dari Bengkayang ke Singkawang berjarak 60 kilometer sudah tuntas dibangun, tinggal pasang kabel," katanya.

Selain itu, ia mengemukakan, juga disiapkan transmisi dari Bengkayang ke Ngabang sejauh 90 kilometer. "Sekarang dalam tahap penyiapan tapak untuk transmisi," ucap Riduan.

Di Bengkayang  akan dibangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi sebagai pembagi energi dari Sarawak, ujarnya.

Adapun di Kota Pontianak dan sekitarnya, menurt dia, akan dibangun Gardu Induk di Kota Baru yang terhubung dengan Gardu Induk Sungai Raya sejauh 8 kilometer.

Kemudian, Gardu Induk Kota Baru terhubung dengan Gardu Induk Parit Baru, Gardu Induk Parit Baru terhubung dengan Gardu Induk Sungai Raya.

"Jadi, akan terbangun semacam lingkaran di sistem transmisi Kota Pontianak dan sekitarnya. Kalau ini terwujud, keandalan sistem akan semakin baik dan aman," katanya.

Gangguan di transmisi antara Sungai Raya dan Parit Baru dan sebaliknya, dikemukakannya, dapat diatasi dengan suplai dari Kota Baru - Sungai Raya dan Kota Baru - Parit Baru.

Riduan menargetkan, pada 2014 Gardu Induk Kota Baru dapat beroperasi.(T.T011/C004)


  Antara  

PLTGB Pertama Segera Beroperasi

Sanggau • Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) buatan Jerman akan segera beroperasi di Kalbar. PLTGB berkapasitas daya sebesar 6,5 Mega Watt (MW) merupakan PLTGB pertama di Indonesia.

PLTGB yang berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau dibangun di atas tanah seluas 5 hektar memiliki 9 unit mesin pembangkit dan 7 unit mesin pengolahan batu bara. Sehari dibutuhkan sebanyak 100 ton batu bara untuk menghasilkan daya sebesar 6,5 MW.

Supervisor Mekanik PLTGB, Chepy, mengatakan, pengerjaan pembangkit listrik tenaga gasifikasi batu bara secara material sudah mencapai 95 persen. Pembangkit ditargetkan antara akhir Mei sampai awal Juli 2013 sudah rampung semua pengerjaannya sehingga dapat dioperasikan untuk mendistribusikan daya ke pelanggan.

"Pengerjaan saat ini tinggal assembling mechanical sama piping, karena masih menunggu beberapa item komponen yang masih tertinggal di Singapura. Mudah-mudahan segera masuk yang jumlahnya ada dua sampai tiga kontainer, agar bisa cepat selesai," ujarnya.

Chepy memaparkan, semua komponen beserta mesin-mesinnya murni didatangkan dari Jerman, termasuk mekanik yang mengerjakannya serta dibantu tenaga lokal. Proses pengerjaan PLGB adalah mengolah batu bara menjadi gas untuk mengoperasikan pembangkit daya listrik.

"Dengan PLTGB akan semakin hemat, biaya operasinya jauh lebih murah dari PLTU meskipun nilai investasinya lumayan besar. Selain itu, PLTGB juga ramah lingkungan," tuturnya.

Project Leades from AHT Services GmbH, Raphael Litzinger, menjelaskan, proses operasi PLTGB memerlukan beberapa tahap dari awal hingga akhir agar menghasilkan daya listrik yang disalurkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke masyarakat.

Di antaranya dari proses pembakaran batu bara hingga proses pencucian dan pemisahan partikel dari batu bara. Di mana yang menghasilkan gas akan masuk ke tahap selanjutnya untuk menghidupkan pembangkit atau tenaga yang outputnya adalah daya listrik, paparnya.

Sementara itu, Asisten Analis Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, Hendra, mengatakan, PLTGB teknologi Jerman adalah proyek pembangkit pertama kali di Indonesia. Kendati sebelumnya, pernah ada PLTGB teknologi China di daerah lainnya di Indonesia tapi hanya bertahan sekitar 2 bulan saja.

"Ini adalah pembangkit gasifikasi batu bara pertama di Kalbar, bahkan di Indonesia dengan teknologi Jerman. Dengan banyaknya pembangkit yang sedang dibangun di Kalbar, kita harapkan 2-3 tahun mendatang, listrik bukan masalah lagi di Kalbar," ujarnya.

Oleh karena itu, PLN sedang meningkatkan pelayanannya mulai sekarang, baik peningkatan layanan hulu maupun layanan di hilir. Dengan demikian, ketika semua pembangkit beroperasi, layanan yang langsung menyentuh dengan masyarakat juga berjalan dengan lancar sehingga kemudahan dapat dirasakan semua pelanggan.(sgt)