PLN siapkan jual beli listrik dengan Sarawak

Pontianak PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) menyiapkan pada 2018 mampu bertransaksi jual beli listrik dengan pihak Sarawak, Malaysia, kata Manajer Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran PLN Wilayah Kalbar,  Riduan.

"Target itu masuk dalam rencana umum tenaga listrik, saat kita punya kelebihan yang dapat dijual," ujarnya saat dihubungi di Pontianak, Minggu.

Menurut dia, sejumlah proyek pembangkit listrik skala besar di Kalbar diharapkan segera beroperasi, antara lain pembangkit listrik tenaga (PLTU) di Parit Baru, Kabupaten Pontianak, dengan total energi 200 MW dan PLTU Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang dengan kapasitas yang sama.

Ia mengakui, sambil menunggu pembangkit skala besar tersebut beroperasi, maka disiapkan sejumlah langkah pengembangan perencanaan, misalnya,PLN membeli listrik dari Sarawak mulai 1 Januari 2015 dengan tahap awal energi listrik yang dibeli senilai 50 MW diluar beban puncak.

"Kalau saat beban puncak, bisa ditambah sampai 230 MW," ujarnya.

Persiapan yang dilakukan PLN Wilayah Kalbar dengan membangun transmisi 275 kV dari Sarawak ke Bengkayang. Saat ini tengah persiapan tapak menara.

"Transmisi dari Bengkayang ke Singkawang berjarak 60 kilometer sudah tuntas dibangun, tinggal pasang kabel," katanya.

Selain itu, ia mengemukakan, juga disiapkan transmisi dari Bengkayang ke Ngabang sejauh 90 kilometer. "Sekarang dalam tahap penyiapan tapak untuk transmisi," ucap Riduan.

Di Bengkayang  akan dibangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi sebagai pembagi energi dari Sarawak, ujarnya.

Adapun di Kota Pontianak dan sekitarnya, menurt dia, akan dibangun Gardu Induk di Kota Baru yang terhubung dengan Gardu Induk Sungai Raya sejauh 8 kilometer.

Kemudian, Gardu Induk Kota Baru terhubung dengan Gardu Induk Parit Baru, Gardu Induk Parit Baru terhubung dengan Gardu Induk Sungai Raya.

"Jadi, akan terbangun semacam lingkaran di sistem transmisi Kota Pontianak dan sekitarnya. Kalau ini terwujud, keandalan sistem akan semakin baik dan aman," katanya.

Gangguan di transmisi antara Sungai Raya dan Parit Baru dan sebaliknya, dikemukakannya, dapat diatasi dengan suplai dari Kota Baru - Sungai Raya dan Kota Baru - Parit Baru.

Riduan menargetkan, pada 2014 Gardu Induk Kota Baru dapat beroperasi.(T.T011/C004)


  Antara  

0 komentar:

Posting Komentar