Indonesia Bantu Sudan di Bidang Pertanian
Jakarta • Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Pertanian dan Irigasi Sudan sepakat meningkatkan kerja sama sektor pertanian dan peternakan melalui pembentukan Joint Technical Committee yang telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI Suswono dan Menteri Pertanian dan Irigasi Sudan Abdul Halim Ismail Al Mutaafi di ibukota Sudan Khartoum.
“Kami baru saja mengunjungi Sudan untuk peningkatan hubungan kedua negara, khususnya di bidang pertanian dan peternakan, sebagaimana yang telah disepakati dalam MoU Kerja Sama Pertanian di tahun 2002 dan Agreeed Minutes Menteri Pertanian dan Sudan tahun 2007, serta MoU Kerja Sama Peternakan di tahun 2007 lalu,” kata Menteri Pertanian Suswono, kemarin.
Menurut Suswono, pihaknya telah bersepakat membantu Sudan dalam budi daya dan peningkatan produksi padi di negara tersebut. Bahkan pemerintah Sudan akan memberikan lahan tanam padi seluas 80.000 hektar (ha) pada lahan White Nile.
Selanjutnya pihak Kementerian Pertanian RI segera mengirim tim untuk studi kelayakan lokasi dan lahan di Sudan. Jika semua memenuhi kriteria maka akan memberikan dampak positif bagi kedua negara, mengingat lahan di Indonesia semakin sedikit.
Pengembangan pertanian padi di Sudan akan memberi beberapa manfaat positif terutama dalam menjamin ketersediaan beras bagi konsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu adanya kerjasama ini juga bisa menjadi sarana masuknya produk dan jasa dari Indonesia ke Sudan. Misalnya, alat pertanian, tenaga kerja terampil, serta pupuk. “Artinya, kerjasama ini akan membawa dampak ikutan bagiperekonomian Indonesia kedepan.”
Selain dengan Sudan Menteri Pertanian Suswono juga mengunjungi dan menandatangani kesepakatan kerjasama dengan pemerintah Tunisia dan Arab Saudi. Dengan Tunisia Kementerian Pertanian RI sepakat kerjasama pengolahan minyak sawit sebelum dikirim ke Eropa dan Timur Tengah.
Sedangkan dengan Arab Saudi telah disepakati kerjasama untuk pemasaran hasil pertanian RI ke negara tersebut. Selain itu dijajaki pula kemungkinan kerjasama antara pengusaha pertanian Indonesia dan Arab Saudi. (faisal)
“Kami baru saja mengunjungi Sudan untuk peningkatan hubungan kedua negara, khususnya di bidang pertanian dan peternakan, sebagaimana yang telah disepakati dalam MoU Kerja Sama Pertanian di tahun 2002 dan Agreeed Minutes Menteri Pertanian dan Sudan tahun 2007, serta MoU Kerja Sama Peternakan di tahun 2007 lalu,” kata Menteri Pertanian Suswono, kemarin.
Menurut Suswono, pihaknya telah bersepakat membantu Sudan dalam budi daya dan peningkatan produksi padi di negara tersebut. Bahkan pemerintah Sudan akan memberikan lahan tanam padi seluas 80.000 hektar (ha) pada lahan White Nile.
Selanjutnya pihak Kementerian Pertanian RI segera mengirim tim untuk studi kelayakan lokasi dan lahan di Sudan. Jika semua memenuhi kriteria maka akan memberikan dampak positif bagi kedua negara, mengingat lahan di Indonesia semakin sedikit.
Pengembangan pertanian padi di Sudan akan memberi beberapa manfaat positif terutama dalam menjamin ketersediaan beras bagi konsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu adanya kerjasama ini juga bisa menjadi sarana masuknya produk dan jasa dari Indonesia ke Sudan. Misalnya, alat pertanian, tenaga kerja terampil, serta pupuk. “Artinya, kerjasama ini akan membawa dampak ikutan bagiperekonomian Indonesia kedepan.”
Selain dengan Sudan Menteri Pertanian Suswono juga mengunjungi dan menandatangani kesepakatan kerjasama dengan pemerintah Tunisia dan Arab Saudi. Dengan Tunisia Kementerian Pertanian RI sepakat kerjasama pengolahan minyak sawit sebelum dikirim ke Eropa dan Timur Tengah.
Sedangkan dengan Arab Saudi telah disepakati kerjasama untuk pemasaran hasil pertanian RI ke negara tersebut. Selain itu dijajaki pula kemungkinan kerjasama antara pengusaha pertanian Indonesia dan Arab Saudi. (faisal)
0 komentar:
Posting Komentar