Harga Premium Mobil Pribadi Rp 6.500

Harga Bensin Premium Mobil Pribadi Rp 6.500, Pertamina Genjot Bisnis BBG

Jakarta Murahnya harga BBM subsidi selama ini membuat program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) tidak berjalan. Rencana pemerintah menaikkan harga bensin premium untuk mobil pribadi Rp 6.500/liter, membuat bisnis BBG menarik.

"Ini program konversi nggak jalan-jalan kan, karena disparitas harga BBM masih lebar, orang malas untuk berpikir menggunakan gas walaupun harganya murah," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina AliMundakir, kepada detikFinance, Rabu (17/4/2013).

Memang harga BBG khususnya CNG (compressed natural gas) saat ini Rp 3.500 per liter setara premium (lsp), namun harga premium masih Rp 4.500 per liter.

"Orang ya masih milih pakai premium karena kalau kapai BBG walaupun Rp 3.500 slp tapi harus mengeluarkan uang lagi untuk pasang converter kit yang harganya mencapai Rp 15 juta per unit," katanya.

Dengan adanya rencanaa pemerintah menaikkan harga premium Rp 6.500-Rp 7.000 per liter khusus untuk mobil pribadi orang akan melirik BBG.

"Efisiensi menggunakan BBG bisa terlihat kalau harga premium dengan pertamax selisihnya tidak terlalu jauh, walaupun harus investasi dulu Rp 15 juta untuk converter kit," tandas Ali.(rrd/dnl)

Harga Premium Mobil Pribadi Rp 6.500, Karena SBY Tak Setuju Naik Jadi Rp 9.500

Pemerintah akan menjual bensin premium dengan dua harga, untuk mobil pribadi harganya Rp 6.500/liter yang rencananya dilakukan mulai Mei 2013. Kenapa kebijakan ini dilakukan?

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, awalnya ada usulan harga bensin premium dinaikkan jadi Rp 9.500/liter jadi tak disubsidi sama sekali.

"Tapi Pak Presiden merasa enggaklah, itu terlalu berat, nggak setuju. Tapi kalau nggak naik sama sekal juga beban, subsidinya berat sekali," ujar Jero di kantor presiden, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Karena itu, diambil langkah kenaikan harga bensin premium hanya untuk mobil pribadi dari Rp 4.500 menjadi sekitar Rp 6.500 per liter. Namun kebijakan ini juga belum diputuskan oleh Presiden SBY.

"Sekarang yang diminta oleh beliau (SBY), detilkan kepada implementasi, jadi itu tugas kami. Kalau dengan dua SPBU itu bagaimana, terus bagaimana caranya biar aman yang masuk ke Rp 4.500. Di sisi lain, yang lain menghitung dampak inflasinya, sehingga yang miskin itu kenapa apa, apa yang bisa diberikan kompensasi tambahan," papar Jero.

Dikatakan Jero, harga bensin premium Rp 6.500 untuk mobil pribadi tersebut masih ada subsidinya karena harga keekonomian bensin premium saat ini Rp 9.500-Rp 10.000.(dnl/hen)

Harga Premium Mobil Pribadi Rp 6.500, Orang Kaya Tetap Disubsidi Rp 3.000/Liter

Pemerintah berencana menjual bensin premium Rp 6.500/liter khusus untuk mobil pribadi. Meski naik, namun mobil pribadi masih mendapat subsidi pemerintah Rp 3.000 per liter.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, saat ini harga keekonomian bensin premium jika tidak disubsidi pemerintah adalah Rp 9.500/liter. Berarti dengan menjual BBM ini Rp 6.500/liter, masih ada subsidi Rp 3.000/liter.

"Kalau keekonomian Rp 9.500 dan dengan harga Rp 6.500, ada subsidi Rp 3.000. Jadi kelompok menengah atas masih disubsidi Rp 3.000 per liter," ujar Jero di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Sementara untuk kelompok bawah pemilik motor serta angkutan umum harga bensin premiumnya tetap Rp 4.500/liter atau disubsidi Rp 5.000/liter.

Untuk implementasi kebijakan ini, pemerintah akan menyediakan dua SPBU untuk dua harga tersebut. "Ada SPBU yang menjual Rp 4.500 untuk motor dan angkot serta plat kuning. Nanti ada yang menjual Rp 6.500. Jadi tidak dalam satu SPBU," kata Jero.(dnl/hen)


0 komentar:

Posting Komentar