TNI AU Waspadai Kemungkinan Perang Siber
Jakarta • TNI AU ke depan akan terus mewaspadai perkembangan teknologi terbaru, untuk mengantisipasi cyber war (perang siber). Hal ini dilakukan karena siapa yang menguasai perkembangan teknologi baru, dialah yang akan keluar menjadi pemenang.
"Kita juga harus menjaga kondisi keamanan udara yang solid dari cyber war. Karena ada pepatah mengatakan siapa yang menguasai teknologi baru, dialah yang akan memenangi peperangan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Kolonel Supriyadi, saat acara pisah-sambut Kadispenau, di Jakarta, Jumat (26/4). Pisah-sambut dari Marsekal Pertama TNI Azman Yunus kepada Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan dalam sistem pertahanan ada dua jalur informasi yang akan digunakan TNI AU, yakni perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak yang dimaksud itu adalah dunia maya, sedangkan perangkat kerasnya adalah alat utama sistem senjata (alutsista). "Karena itu, sinergisitas antara media massa dan TNI harus terus terjalin, baik agar informasi yang diterima masyarakat luas tak menyimpang dari fakta," ujarnya.
Kolonel Supriyadi adalah mantan kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi TNI AU. Dia mendapat julukan "Jupiter 727" pada saat bertugas menjadi instruktur sekolah penerbang TNI AU karena dedikasinya. Supriyadi diangkat menjadi Kadispenau berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/292/ IV/2013 tanggal 16 April 2013, sedangkan Azman Yunus telah diangkat menjadi Wakil Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AU (Waasrena Kasau).
Tetap Membantu
Walaupun sudah tak menjabat sebagai kadispenau, Azman berjanji tetap membantu Dispenau. Azman juga berharap kadispenau bisa membawa Dispenau menjadi lebih baik lagi. "Mudah-mudahan akan lebih baik lagi dalam memberikan informasi mengenai kegiatan TNI AU ke depan," tegasnya. Secara terpisah, Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI Marsetio, mengemukakan TNI AL akan memiliki kekuatan tempur yang signifi kan pada akhir 2014.
Hal itu terwujud seiring kedatangan sejumlah alutsista yang sebelumnya telah dipesan. "Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter, maupun tank," kata Kasal didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono, di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (26/4).
Ditemui seusai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013, Kasal mengatakan pengadaan alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF). Beberapa alutsista yang direncanakan datang pada tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk pasukan Korps Marinir dan kapal perang.
"Sebelumnya, Korps Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.[nsf/SB/Ant/P-3]
"Kita juga harus menjaga kondisi keamanan udara yang solid dari cyber war. Karena ada pepatah mengatakan siapa yang menguasai teknologi baru, dialah yang akan memenangi peperangan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Kolonel Supriyadi, saat acara pisah-sambut Kadispenau, di Jakarta, Jumat (26/4). Pisah-sambut dari Marsekal Pertama TNI Azman Yunus kepada Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan dalam sistem pertahanan ada dua jalur informasi yang akan digunakan TNI AU, yakni perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak yang dimaksud itu adalah dunia maya, sedangkan perangkat kerasnya adalah alat utama sistem senjata (alutsista). "Karena itu, sinergisitas antara media massa dan TNI harus terus terjalin, baik agar informasi yang diterima masyarakat luas tak menyimpang dari fakta," ujarnya.
Kolonel Supriyadi adalah mantan kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi TNI AU. Dia mendapat julukan "Jupiter 727" pada saat bertugas menjadi instruktur sekolah penerbang TNI AU karena dedikasinya. Supriyadi diangkat menjadi Kadispenau berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/292/ IV/2013 tanggal 16 April 2013, sedangkan Azman Yunus telah diangkat menjadi Wakil Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AU (Waasrena Kasau).
Tetap Membantu
Walaupun sudah tak menjabat sebagai kadispenau, Azman berjanji tetap membantu Dispenau. Azman juga berharap kadispenau bisa membawa Dispenau menjadi lebih baik lagi. "Mudah-mudahan akan lebih baik lagi dalam memberikan informasi mengenai kegiatan TNI AU ke depan," tegasnya. Secara terpisah, Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI Marsetio, mengemukakan TNI AL akan memiliki kekuatan tempur yang signifi kan pada akhir 2014.
Hal itu terwujud seiring kedatangan sejumlah alutsista yang sebelumnya telah dipesan. "Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter, maupun tank," kata Kasal didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono, di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (26/4).
Ditemui seusai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013, Kasal mengatakan pengadaan alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF). Beberapa alutsista yang direncanakan datang pada tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk pasukan Korps Marinir dan kapal perang.
"Sebelumnya, Korps Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.[nsf/SB/Ant/P-3]
0 komentar:
Posting Komentar