Jalur Kereta Layang Jakarta

 Pemerintah Bangkitkan Lagi Proyek Jalur Kereta Layang Rp 700 Miliar di Jakarta

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/monorelmonas.jpgJakarta - Pemerintah akan memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sudah lama tertunda. Dalam RAPBN 2014, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 700 miliar.

"Kita siapkan anggaran Rp 700 miliar untuk tahun depan 2014, untuk pembangunan proyek elevated circle line. Jadi konektivitas rel yang melingkari Jakarta," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alishjabana di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Ia menuturkan, proyek ini sudah ada sejak tahun 2011, dimana Gubernur DKI Jakarta ketika era Fauzi Bowo. Namun karena ada beberapa hal, proyek baru dapat berjalan pada tahun 2014.

Armida mengatakan anggaran tersebut akan masuk dalam Kementerian Perhubungan. Kemudian juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ini anggarannya masuk ke Kementerian Perhubungan. Karena masuknya ke sarana prasarana. Terus ada Bappenas dan kerjasama juga dengan Pemprov DKI," ujar Armida.

"Pokoknya secara konsep, ada rel yang akan melingkari Jakarta, tapi nantinya akan dibangun di atas (melayang/elevated). Karena di bawah sudah tidak bisa. Bagaimana tiap kereta lewat, mobil berhenti. Nanti kemacetan tambah parah. Jadi bangun relnya di atas," katanya.(hen/hen)

 Rencana Rute Kereta Lingkar di Jakarta 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/143345_rutekereta320.jpgSelain adanya rencana pembangunan monorel oleh swasta, pemerintah akan memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sudah lama tertunda. Proyek ini akan dimulai rencananya pada lintas timur Jakarta pada awal tahun 2014.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan konsep pembangunan dimulai dari lintas timur yaitu mulai dari Rajawali - Senen sampai dengan Pondok Jati.

"Jadi kan rutenya Kampung Bandan, itu naik flyover ke Rajawali, Kemayoran, Senen, Gang Sentiong, Kramat, Pondok Jati terus turun ke Jatinegara," kata Dedi Dedi saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Panjang flyover yang akan dibangun pada lintas timur ini adalah 10 Km. Namun jika disatukan dengan lintas barat, maka panjang rute mencapai 25,4 Km.

"Untuk bagian timur yang akan kita bangun saja itu 10 Km. Tapi kalau melingkar dengan lintas barat juga itu 25,4 km," sebutnya.

Ia menuturkan, tahapan studi kelayakan (Feasibility Study/ FS) sudah rampung. Sehingga pada tahun 2014 proyek sudah dapat dimulai.

"FS sudah selesai, sekarang kita mau laporkan dulu ke wakil presiden, disetujui November langsung tender dan Januari jalan," ujar Dedi.

  • Lintas Barat 14.3 km Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.
  •  Lintas Timur 11.2 km Kampung Bandan-Pondok Jati-Manggarai.

(hen/hen)

 Pembangunan Jalur Kereta Layang Jakarta akan Pakai Teknologi Canggih 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/antasari1.jpgPembangunan proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta dipastikan tidak akan mengganggu aktivitas lalu lintas transportasi lainnya. Pembangunan rute kereta layang akan menggunakan teknologi canggih yang sangat efisien dalam penggunaan lahan konstruksi.

"Pembangunan tidak akan menganggu orang yang jalan di bawah, karena pakai teknologi canggih. Jadi nanti alat alatnya itu di atas biar di bawah bisa jalan terus," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Menurutnya teknologi tersebut serupa dengan pembangunan flyover atau jalan layang non tol Casablanca dan Antasari.

"Jadi sama seperti flyover yang dibangun di Casablanca, Antasari itu kan juga sama. Jadi sudah dipersiapkan," sebutnya.

Selain itu, Dedi mengatakan konsep pembangunan juga secara berksinambungan. Pembangunan dimulai awal tahun 2014.

"Pembangunannya itu dari awal nanti ketika ada desain maka bangun, desain masuk lagi bangun lagi," ujar Dedi.(hen/hen)

 Proyek Jalur Kereta Lingkar Layang Jakarta Selesai 2018 

http://images.detik.com/content/2013/08/15/4/165729_keretacepatchina.jpgPemerintah pusat telah menyiapkan anggaran Rp 700 miliar untuk memulai proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta. Secara keseluruhan, proyek tersebut akan selesai pada tahun 2018.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan proyek awal yang akan dibangun adalah lintas timur pada awal tahun 2014. Targetnya akan selesai pada tahun 2015.

"Kita mulai lintas timur pada tahun 2014, November Insya Allah mulai tender dan kita inginkan (tahap awal) 2015 awal itu beroperasi," ujarnya saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013)

Lintas timur memiliki panjang 10 Km dengan rute Kampung Bandan - Rajawali - Kemayoran - Senen, Gang Sentiong - Kramat - Pondok Jati. Kemudian ada lintas barat dengan rute Manggarai - Tanah Abang - Kampung Bandan.

Dedi mengatakan secara keseluruhan rute ini dapat beroperasional pada tahun 2018. "Proyek awal dimulai tahun 2014 dan target selesai ke 2018," sebutnya.

Konstruksi proyek lintasan layang (elevated)(hen/hen)

 Campur Tangan Jokowi di Balik Proyek Jalur Kereta Lingkar Layang Jakarta 

Proyek jalur kereta lingkar layang atau elevated circle line di Jakarta yang sempat tertunda pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Kini proyek itu kembali dibangkitkan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Jika proyek ini sukses, maka kawasan jantung Jakarta pada tahun 2018 akan dilingkari rel kereta layang sepanjang 25,4 Km. Jokowi memiliki andil terhadap kelanjutan proyek Rp 700 miliar ini.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedi Priatna mengatakan proyek sudah diatur dalam Perpres No.83 tahun 2011, PT KAI (Persero) sebagai pelaksananya.

"Itu kan proyeknya sebetulnya sudah ada Perpres-nya No 83 kepada PT KAI tahun 2011," ungkapnya saat berbincang dengan media di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Namun ada beberapa alasan yang membuat proyek tersebut tidak jalan antaralain soal saling lempar tanggung jawab antara Pemda dan PT KAI.

"Tapi sampai hari ini nggak jalan. Karena saling klaim. Kalau KAI bilang tetap tidak akan capai 1,2 juta penumpang karena ada 35 pelintasan sebidang. Jadi harus ada flyover dan underpass. Jadi kalau ada pelintasan sebidang kan susah," jelasnya.

Pada bulan Mei 2013, Gubernur DKI Jokowi mengirimkan surat kepada Bappenas dan Kementerian Perhubungan.

"Sehingga Gubernur DKI Jokowi sekarang ngirim surat ke Bappenas dan Kemenhub. Gubernurnya cerita kan punya keterbatasan dana. Jadi satu flyover itu biayanya Rp 300 miliar. Jadi diminta untuk dibiayain pemerintah pusat saja," ujar Dedi

Ia menuturkan Jokowi juga meyempurnakan konsep yang ada. Kemudian pemerintah pusat juga melihat kebutuhan proyek ini harus segera dimulai.

"Gubernur bilang itu bagian barat sudah banyak jalan tol. Jadi yang dimungkinkan bagian timur saja. Kita langsung rapatkan ke Wapres (wakil presiden), jadi Bappenas, Kemenhub dan DKI Jakarta untuk kaji elevated ini," jawabnya.

"Akhirnya kita kaji, tangal 31 Juli, kajian dikirim ke Pak Wapres, kalau bisa hanya timur saja dari Pak Gubernur, tapi akhirnya di rekomendasikan seluruhnya (melingkar)," sambung Dedi.(hen/hen)

0 komentar:

Posting Komentar