Banyak Pemda Inginkan PLTN Skala Kecil
JAKARTA - Kendati banyak LSM yang menentang rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ternyata sejumlah pemerintah daerah justru berminat agar di daerahnya dibangun PLTN skala menengah kecil Small Medium Reactor (SMR).
“Pemerintah daerah seperti Kalimantan Barat, Timur, serta Papua mengaku tertarik memenuhi kekurangan pasokan listrik di daerahnya melalui pembangunan PLTN skala kecil,” kata Djarot Wisnubroto di sela-sela acara “Advanced Reactors and Small and Medium size Nuclear Reactor (SMRs), kemarin.
Menurut Djarot yang didampingi expert International Atomic Energy Agency (IAEA) Dr. Hadid Subki dan Dr.Thomas Khosby PLTN skala kecil memang cocok dibangun di wilayah yang kebutuhan listriknya tidak terlalu besar seperti Kalimantan,Sumatera, dan Papua. Wilayah tersebut selama ini mengaku kekurangan pasokan listrik dari PLN sehingga sulit berkembang.
Pihak Batan sendiri mengaku telah melakukan penelitian soal SMR ini sejak 2001. Diharapkan jika program pembangunan PLTN skala besar sudah berjalan maka diharapkan SMR juga akan menyusul.
Sementara itu Dr. Hadid Subki dan Dr. Thomas Khosby mengatakan, bahwa SMR ini sudah banyak digunakan di negara besar seperti Amerika, Rusia, dan Prancis. Biasanya mereka mengubah pembangkit listrik konvensional yang telah tua menjadi PLTN skala menengah kecil. Mengganti pembangkit listrik tua dengan PLTN lebih ekonomis karena mereka tetap bisa menggunakan infrstruktur yang ada dengan hanya membangun reaktornya saja.
Tetapi rekator SMR juga tidak jarang dibangun untuk menambah daya reaktor yang ada tetapi pasokannya masih kurang sedikit. Reaktor menengah dan kecil biasanya menghasilkan listrik sekitar 200 hingga 300 Megawatt MW.
“Soalnya, sekecil-kecilnya PLTN tenaga listrik yang dihasilkan bisa 10 hingga 20 kali pembangkit listrik konvensional,”kata Djarot. (faisal)
0 komentar:
Posting Komentar