IPB Bikin Cookies Suplemen Penderita HIV
Biasanya, jika ingin makan cookies alias kue kering terbuat dari cokelat atau keju. Namun, jika cookies itu bahannya diubah terbuat dari kacang tanah, pati jagung, wortel dan bahan-bahan produk lokal lainnya. Apa rasanya ya?
Nampaknya lezat untuk dikonsumsi. Sekilas, tak ada istimewanya cookies yang terbuat dari sayur-sayuran ini. Namun, di tangan mahasiswa program studi Teknologi Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), cookies tersebut menjadi sebuah inovasi dan kreativitas baru.
Dalam kompetisi internasional bidang teknologi pangan yang diselenggarakan oleh Institute of Food Technologists Student Association, salah satu chapter di bawah Institute of Food Technologists, mahasiswa-mahasiswa IPB ini mengembangkan sebuah cookies yang bisa menjadi suplemen.
Hebatnya, produk MASOCA-Ball yang dikembangkan oleh tim mahasiswa IPB merupakan konsep produk pangan baru yang ditujukan sebagai makanan suplemen bagi penderita HIV. Tim tersebut terdiri dari Ardiyansah Mallega, Stella Denissa, dan Alviane menghadirkan cookies sehat yang mengandung gizi tinggi yang diperlukan bagi penderita HIV.
Salah satu anggota dari tim MASOCA-Ball, Alviane, mengatakan bahwa cookies yang berukuran kecil ini mudah untuk dikonsumsi, serta mempunyai rasa yang manis.
"MASOCA-Ball merupakan sweet snack ball cookies yang terbuat dari sumber bahan pangan lokal yang tersedia di negara bagian Benue Nigeria, yaitu kacang-kacangan (groundnut dan cashew), pati jagung, tepung kedelai, wortel dan ingredient lain yang diformulasi dan diproses menjadi produk cookies yang memiliki mutu sensor dan kandungan gizi yang diperlukan bagi penderita HIV," ujarnya, saat konferensi pers Peneliti Indonesia Kembali Mengukir Prestasi di Kompetisi Internasional "Developing Solutions for Developing Countries Competition", di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli malam.
Manfaat cookies ini baik bagi kesehatan, yaitu mencukupi kebutuhan kalori dan mengandung vitamin B1, protein, magnesium, dan vitamin A. Meningkatkan penyerapan nutrisi, mempertahankan status gizi penderita HIV, dan mencegah penurunan berat badan yang cepat bagi penderita HIV.
Lanjutnya, tidak hanya dari segi kesehatan saja yang didapat, tetapi dampak positif dari bidang ekonomi pun terbentuk. Selain itu, suplemen ini juga mempunyai keunggulan yaitu pemanfaat bahan baku lokal dengan harga terjangkau dan biskuit tinggi nutrisi dengan rasa yang enak dan lezat.
"Mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya alam (SDA), meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk, menghasilkan aktivitas ekonomi, dan membuka lapangan pekerjaan," ucapnya.
Alviane menyimpulkan bahwa cookies ini berindikasi untuk meningkatkan nutrisi bagi mereka penderita HIV dan mencegah penurunan berat badan bagi penderita HIV.
Nampaknya lezat untuk dikonsumsi. Sekilas, tak ada istimewanya cookies yang terbuat dari sayur-sayuran ini. Namun, di tangan mahasiswa program studi Teknologi Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), cookies tersebut menjadi sebuah inovasi dan kreativitas baru.
Dalam kompetisi internasional bidang teknologi pangan yang diselenggarakan oleh Institute of Food Technologists Student Association, salah satu chapter di bawah Institute of Food Technologists, mahasiswa-mahasiswa IPB ini mengembangkan sebuah cookies yang bisa menjadi suplemen.
Hebatnya, produk MASOCA-Ball yang dikembangkan oleh tim mahasiswa IPB merupakan konsep produk pangan baru yang ditujukan sebagai makanan suplemen bagi penderita HIV. Tim tersebut terdiri dari Ardiyansah Mallega, Stella Denissa, dan Alviane menghadirkan cookies sehat yang mengandung gizi tinggi yang diperlukan bagi penderita HIV.
Salah satu anggota dari tim MASOCA-Ball, Alviane, mengatakan bahwa cookies yang berukuran kecil ini mudah untuk dikonsumsi, serta mempunyai rasa yang manis.
"MASOCA-Ball merupakan sweet snack ball cookies yang terbuat dari sumber bahan pangan lokal yang tersedia di negara bagian Benue Nigeria, yaitu kacang-kacangan (groundnut dan cashew), pati jagung, tepung kedelai, wortel dan ingredient lain yang diformulasi dan diproses menjadi produk cookies yang memiliki mutu sensor dan kandungan gizi yang diperlukan bagi penderita HIV," ujarnya, saat konferensi pers Peneliti Indonesia Kembali Mengukir Prestasi di Kompetisi Internasional "Developing Solutions for Developing Countries Competition", di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli malam.
Manfaat cookies ini baik bagi kesehatan, yaitu mencukupi kebutuhan kalori dan mengandung vitamin B1, protein, magnesium, dan vitamin A. Meningkatkan penyerapan nutrisi, mempertahankan status gizi penderita HIV, dan mencegah penurunan berat badan yang cepat bagi penderita HIV.
Lanjutnya, tidak hanya dari segi kesehatan saja yang didapat, tetapi dampak positif dari bidang ekonomi pun terbentuk. Selain itu, suplemen ini juga mempunyai keunggulan yaitu pemanfaat bahan baku lokal dengan harga terjangkau dan biskuit tinggi nutrisi dengan rasa yang enak dan lezat.
"Mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya alam (SDA), meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk, menghasilkan aktivitas ekonomi, dan membuka lapangan pekerjaan," ucapnya.
Alviane menyimpulkan bahwa cookies ini berindikasi untuk meningkatkan nutrisi bagi mereka penderita HIV dan mencegah penurunan berat badan bagi penderita HIV.
0 komentar:
Posting Komentar