Jembatan Kelok-9 selesai 100 persen
Padang - Jembatan layang Kelok-9 rute Payakumbuh--Pekanbaru digunakan pada arus mudik dan balik Lebaran 1434 Hijriah, guna mengatasi terjadinya kemacetan di rute tersebut.
Pertanda dibolehkan dilintasi jembatan layang Kelok-9 itu, maka digelar pembukaan awal, Rabu siang, dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, anggota Komisi V DPR-RI Mulyadi, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto, Kepala Balai Besar Jalan Nasional, Mauarsas Panjaitan, Wakil Bupati Limapuluh kota serta sejumlah pejabat provinsi.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, bahwa saat ini pembangunan jembatan layang Kelok-9 sudah bisa dikatakan selesai 100 persen, maka guna mengatasi kepadatan dibolehkan untuk dilintasi.
Kendati demikian, saat sekarang tinggal beberapa yang perlu di lengkapi di antaranya rambu-rambu dan perizinan, tapi untuk jalur mudik saat ini sudah bisa digunakan.
Namun, pasca Lebaran nanti jalan tersebut akan kembali di tutup lagi selama sepekan, guna melengkapi segala kekurangan dan pengurusan izin pakai.
Gubernur menambahkan, rencananya peresmian jembatan layang yang merupakan asli karya anak bangsa itu oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Terkait, ada bersamaan dengan beberapa kegiatan nasional digelar di Sumbar pada September dan Oktober mendatang seperti, kegiatan Tehnologi Tepat Guna (TTG) dan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat nasional.
Menurut dia, kehadiran jembatan layang Kelok-9 bagi Sumatera Barat merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi salah satu monumen keindahan alam Minang dalam sektor transportasi.
Jalan itu bukan saja dapat memudahkan jalur perekonomian Sumatera Barat ke daerah tetangga (Riau, red), tapi merupakan kekuatan baru dalam menunjang dunia kepariwisataan Sumbar ke depannya.
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Mulyadi mengatakan, jembatan layang kelok sembilan yang telah dimulai pembangunannya sejak 2003 lalu, merupakan salah satu bangunan yang mulai dari tahap perencanaan hingga selesai, merupakan hasil buah karya anak bangsa.
Namun sangat disayangkan, bangunan yang hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp600 miliar harus memakan waktu yang cukup lama.
Padahal, tambah dia, untuk pembangunan jembatan Suramadu yang dananya sampai menelan triliunan rupiah, dapat selesai dalam kurun waktu selama lima tahun.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Maruasas Panjaitan mengatakan, bahwa panjang jalan Kelok-9 adalah 959 meter dan memiliki jalan penghubung sepanjang 1.981 meter.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto menambahkan dengan berfungsinya jembatan Kelok-9, jelas akan memperlancar akses ekonomi lingkar luar Sumatera terutama yang akan menghubungkan Sumbar dengan Riau.
Setelah pembangunan jembatan layang Kelok-9, Sumbar juga tengah bersiap untuk pembangunan terowongan dan jembatan Ngarai Sianok.
Pertanda dibolehkan dilintasi jembatan layang Kelok-9 itu, maka digelar pembukaan awal, Rabu siang, dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, anggota Komisi V DPR-RI Mulyadi, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto, Kepala Balai Besar Jalan Nasional, Mauarsas Panjaitan, Wakil Bupati Limapuluh kota serta sejumlah pejabat provinsi.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, bahwa saat ini pembangunan jembatan layang Kelok-9 sudah bisa dikatakan selesai 100 persen, maka guna mengatasi kepadatan dibolehkan untuk dilintasi.
Kendati demikian, saat sekarang tinggal beberapa yang perlu di lengkapi di antaranya rambu-rambu dan perizinan, tapi untuk jalur mudik saat ini sudah bisa digunakan.
Namun, pasca Lebaran nanti jalan tersebut akan kembali di tutup lagi selama sepekan, guna melengkapi segala kekurangan dan pengurusan izin pakai.
Gubernur menambahkan, rencananya peresmian jembatan layang yang merupakan asli karya anak bangsa itu oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Terkait, ada bersamaan dengan beberapa kegiatan nasional digelar di Sumbar pada September dan Oktober mendatang seperti, kegiatan Tehnologi Tepat Guna (TTG) dan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat nasional.
Menurut dia, kehadiran jembatan layang Kelok-9 bagi Sumatera Barat merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi salah satu monumen keindahan alam Minang dalam sektor transportasi.
Jalan itu bukan saja dapat memudahkan jalur perekonomian Sumatera Barat ke daerah tetangga (Riau, red), tapi merupakan kekuatan baru dalam menunjang dunia kepariwisataan Sumbar ke depannya.
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Mulyadi mengatakan, jembatan layang kelok sembilan yang telah dimulai pembangunannya sejak 2003 lalu, merupakan salah satu bangunan yang mulai dari tahap perencanaan hingga selesai, merupakan hasil buah karya anak bangsa.
Namun sangat disayangkan, bangunan yang hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp600 miliar harus memakan waktu yang cukup lama.
Padahal, tambah dia, untuk pembangunan jembatan Suramadu yang dananya sampai menelan triliunan rupiah, dapat selesai dalam kurun waktu selama lima tahun.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Maruasas Panjaitan mengatakan, bahwa panjang jalan Kelok-9 adalah 959 meter dan memiliki jalan penghubung sepanjang 1.981 meter.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto menambahkan dengan berfungsinya jembatan Kelok-9, jelas akan memperlancar akses ekonomi lingkar luar Sumatera terutama yang akan menghubungkan Sumbar dengan Riau.
Setelah pembangunan jembatan layang Kelok-9, Sumbar juga tengah bersiap untuk pembangunan terowongan dan jembatan Ngarai Sianok.
0 komentar:
Posting Komentar