ITS ‘unjuk gigi’ mobil mini dengan bahan bakar oksigen
Spektronics Generasi VI |
Kegiatan ini diselenggarakan oleh lima organisasi profesi di dunia, yaitu Engineer Australia, IChemE Australia, IChemE New Zealand, Royal Australian Chemical Institute (RACI), dan Engineer New Zealand.
Chem-E-Car adalah kompetisi prototipe mobil yang digerakkan dengan reaksi kimia. Spektronics yang merupakan hasil kerjasama tiga disiplin ilmu di ITS yaitu Teknik Kimia, Kimia, dan Desain produk telah terbentuk sejak tahun 2010. Beberapa pertandingan baik di dalam maupun luar negeri telah diikuti, dan pada kompetisi kali ini ITS menurunkan Spektronics generasi VI.
“Alhamdulillah, tim Spektronics ITS berhasil meyakinkan penguji dan peserta konferensi bahwa teknologi yang ditawarkan ITS ini bisa mengurangi efek rumah kaca,” tutur Muhammad Averous, salah satu anggota tim Spektronics ITS.
Averous menjelaskan bahwa Spektronics VI menggunakan prinsip kerja mesin piston dengan bahan bakar oksigen. Oksigen yang dipakai adalah hasil reaksi dari penguraian hidrogen peroksida dengan bantuan katalis potasium iodida.
Meski begitu, reaksi tersebut rupanya juga menghasilkan air sebagai produk samping yang dapat mengganggu sistem mekanis piston. “Oleh karena itu, pada Spektronics generasi VI ini dilengkapi dengan penangkan uap air, sehingga hanya oksigen yang akan mengisi mesin piston,” tambah Jeffry Pratama, anggota tim yang lain.
Tak hanya canggih, keunikan bodi Spektronics juga menjadi daya tarik yang lain. Desain bodi Spektronics terinspirasi oleh bentuk ikun hiu, atau dalam bahasa jawa disebut sura. Dimana sura dikenal sebagai ikon kota Surabaya, kota pahlawan tempat kampus ITS berdiri.
Pada perlombaan ini ITS berhasil menyabet Juara 1 pada sesi presentation poster dan Juara 3 untuk race competition. Team sangat gembira dengan hasil yang dicapai, mengingat persiapan yang hanya dilakukan satu hari sebelum lomba di State Library of Queensland.
“Kami atas nama tim Spektronics mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan dan partisipasi semua pihak terkait sehingga nama Indonesia pada umumnya serta nama ITS pada khususnya bisa terukir indah pada kegiatan internasional,” pungkas Setiyo Gunawan ST PhD.@angga_perkasa
0 komentar:
Posting Komentar