Konsorsium BUMN Siap Bangun Listrik di Berbagai Tempat
"Saya punya ide untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia."
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, sempat melontarkan idenya untuk membentuk konsorsium BUMN untuk membangun pembangkit tenaga listrik.
Dahlan menegaskan, Kamis 24 Oktober 2013, nantinya, patungan perusahaan pelat merah ini tidak hanya membangun pembangkit di satu daerah. "Konsorsium itu membangun pembangkit listrik di mana-mana, karena listrik tidak berhenti-henti cukupnya," kata dia di Jakarta.
Dahlan mengatakan bahwa pemikiran tersebut timbul ketika mendapat inspirasi dari kemampuan perusahaan-perusahaan BUMN dalam membangun jalan tol Bali. Mantan bos PT PLN (Persero) ini yakin bahwa patungan perusahaan pelat merah mampu membangun pembangkit listrik di wilayah Indonesia untuk mengatasi krisis listrik.
"Saya punya ide untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia, yaitu membentuk konsorsium BUMN dalam membangun pembangkit listrik," ujarnya.
Bahkan, dia juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengumpulkan perusahaan pelat merah yang bermodal kuat dan PLN untuk mewujudkan gagasan itu, yaitu PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero).
"Ini kami lakukan supaya jangan memikirkan masalah ini terus-menerus," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik juga mendukung ide Dahlan. Namun, menteri ini meminta satu hal kepada perusahaan BUMN terkait rencana ini. "Kalau ada siapa pun yang membangun pembangkit listrik, saya setuju karena kita ini sebenarnya kekurangan listrik," kata Wacik ketika dihubungi VIVAnews pada Rabu 23 Oktober 2013.
Mantan menteri pariwisata ini mengisyaratkan bahwa pihaknya justru menginginkan adanya pihak-pihak yang memiliki inisiatif untuk membangun pembangkit listrik "Saya senang kalau BUMN membangun pembangkit listrik di mana saja asalkan lahannya ada," kata dia.
Namun, Wacik meminta satu hal terkait rencana ini, yaitu tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakar pembangkitnya. Dia justru senang apabila pembangkit listrik yang dibangun konsorsium ini menggunakan energi-energi alternatif.
"Saya meminta pembangkit listrik tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya. Saya setuju kalau pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Semakin banyak BUMN yang membangun listrik yang menggunakan bahan bakar non-BBM, saya setuju," kata dia.(eh)
Dahlan menegaskan, Kamis 24 Oktober 2013, nantinya, patungan perusahaan pelat merah ini tidak hanya membangun pembangkit di satu daerah. "Konsorsium itu membangun pembangkit listrik di mana-mana, karena listrik tidak berhenti-henti cukupnya," kata dia di Jakarta.
Dahlan mengatakan bahwa pemikiran tersebut timbul ketika mendapat inspirasi dari kemampuan perusahaan-perusahaan BUMN dalam membangun jalan tol Bali. Mantan bos PT PLN (Persero) ini yakin bahwa patungan perusahaan pelat merah mampu membangun pembangkit listrik di wilayah Indonesia untuk mengatasi krisis listrik.
"Saya punya ide untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia, yaitu membentuk konsorsium BUMN dalam membangun pembangkit listrik," ujarnya.
Bahkan, dia juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengumpulkan perusahaan pelat merah yang bermodal kuat dan PLN untuk mewujudkan gagasan itu, yaitu PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero).
"Ini kami lakukan supaya jangan memikirkan masalah ini terus-menerus," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik juga mendukung ide Dahlan. Namun, menteri ini meminta satu hal kepada perusahaan BUMN terkait rencana ini. "Kalau ada siapa pun yang membangun pembangkit listrik, saya setuju karena kita ini sebenarnya kekurangan listrik," kata Wacik ketika dihubungi VIVAnews pada Rabu 23 Oktober 2013.
Mantan menteri pariwisata ini mengisyaratkan bahwa pihaknya justru menginginkan adanya pihak-pihak yang memiliki inisiatif untuk membangun pembangkit listrik "Saya senang kalau BUMN membangun pembangkit listrik di mana saja asalkan lahannya ada," kata dia.
Namun, Wacik meminta satu hal terkait rencana ini, yaitu tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakar pembangkitnya. Dia justru senang apabila pembangkit listrik yang dibangun konsorsium ini menggunakan energi-energi alternatif.
"Saya meminta pembangkit listrik tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya. Saya setuju kalau pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Semakin banyak BUMN yang membangun listrik yang menggunakan bahan bakar non-BBM, saya setuju," kata dia.(eh)
0 komentar:
Posting Komentar