Proyek Monorel Bandung Raya

 Proyek Monorel Bandung Raya Bernilai Rp 10 Triliun 

Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mempercepat proyek monorel metropolitan Bandung Raya. Proyek yang memakan biaya sebesar Rp 10 triliun ditargetkan akan selesai pada tahun 2019.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan biaya Rp 10 triliun akan dibiayai oleh BUMN Cina yaitu China National Machinery Import & Export Corporation (CMC) dengan skema Public Private Partnership (PPP).

"Anggaran keseluruhan taksirannya Rp 10 triliun. Semuanya anggaran dari Cina. Kita tidak terjebak dalam anggaran, kita hanya menyediakan perusahaan lokal disini," ujarnya kepada detikFinance, Minggu (15/9/2013).

Saat ini tengah dilakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) dan ditargetkan akan selesai pada Februari 2014. Kemudian dilanjutkan dengan groundbreaking pada April 2014 dan selesai pada tahun 2019.

"Kita targetkan 2019, trutama untuk jalur utama," sebutnya.

Jalur utama yang akan dibangun adalah Bandung-Soreang, Bandung-Banjaran dan Bandung-Sumedang. Posisi monorel akan berada di atas jalan raya.

"Jalur besarnya Bandung-Soreang, Bandung - Banjaran, Bandung-Sumedang, tentu targetnya lebih cepat karena nggak ada permasalahan lahan. Sudah ada jalan rayanya. Kan diatas jalan, itu tidak mencari tempat. Di atas jalan ada monorel," jelasnya.

Sementara untuk tarif, Ia belum dapat menuturkan. Tarif akan disesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat. Pemprov, menurutnya mungkin saja akan memberikan subsidi.

"Pemprov nanti akan muncul untuk menentukan tarif. Jika memang lebih tinggi, kita akan berikan subsidi, supaya masyarakat juga tidak kesulitan," jawabnya.

 Monorel Bandung Raya Mulai Dibangun April 2014 

Pemerintah provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan groundbreaking transportasi monorel Metropolitan Bandung Raya akan dimulai pada tahun 2014. Saat ini tengah dilakukan studi kelayakan (feasibility study/fs) dan pembuatan masterplan transportasi.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan FS akan selesai pada bulan Februari 2014. Kemudian langsung dilakukan groundbreaking pada bulan April.

"FS target selesai Februari 2014, terus masterplannya sekitar bulan Juli. Mudah-mudahan groundbreaking lebih awal (April). Karena groundbreaking itu kan yang diperlukan FS, masterplan itu keseluruhan transportasi dan konektifitas untuk Bandung Raya," kata Heryawan kepada detikFinance, Minggu (15/9/2013)

Ia optimistis proyek ini akan terwujud sebab beberapa permasalahan penting seperti lahan sudah selesai.

"Prosesnya sekarang sedang dalam proses pembuatan masterplan dan FS, tentu ini ke arah jadinya lebih besar, karena masalah seperti lahan saja sudah selesai. Tidak ada masalah," ujarnya.

Sementara biaya untuk studi kelayakan adalah sebesar Rp 50 miliar. Pemprov menggandeng BUMN Cina yaitu China National Machinery Import & Export Corporation (CMC) dengan skema Public Private Partnership (PPP).

"Masterplan dan FS itu dibuat bersamaan pemerintahan provinsi dan BUMN dari Cina. FS dan anggarannya dari Cina Rp 50 miliar," ujarnya.(mkl/dru)


  detik 

0 komentar:

Posting Komentar