Di AS, Dahlan Iskan Bertemu Karyawan Microsoft dan Boeing Asal RI
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melakukan kunjungan kerja dan bisnis ke Amerika Serikat (AS). Salah satu agenda acara adalah memenuhi undangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan memiliki usaha di Seattle.
Saat di Seattle, Dahlan mengaku banyak pihak berdiskusi tentang kondisi perekonomian Indonesia.
"Dari sana saya memenuhi undangan masyarakat Indonesia yang ada di Seattle. Dalam acara tersebut banyak didiskusikan masalah diaspora dan ekonomi indonesia," ucap Dahlan dalam keterangan tertulis kepada detikFinance, Rabu (4/9/2013).
Dahlan juga menggambarkan pada pertemuan itu, hadir para profesional yang bekerja di bidang teknologi, Microsoft dan pesawat, Boeing.
"Hadir di acara tersebut tenaga-tenaga ahli yang bekerja di Seattle antara lain di pabrik pesawat Boeing dan Microsoft," jelasnya.
Dahlan berangkat dari tanah air tanggal 1 September dan kembali 8 September 2013. Staff Khusus Menteri BUMN Abdul Aziz yang ikut mendampingi kunjungan Dahlan ke Amerika Serikat menjelaskan saat masih berada di Seattle, Dahlan berkesempatan mencicipi masakan khas asli buatan putra putri asli bangsa asal Indonesia, Budi Danudiningrat.
Budi sendiri telah menetap di Amerika Serikat selama 23 tahun. Dia adalah pemilik T-Stationer Resto. "Makanannya enak dan luar biasa. Ada mie ayam, pempek, lontong sayur, nasi goreng, bakso. Pak Dahlan memilih makan mie ayam," kata Aziz.
Ikut menemani Dahlan dan rongmobongan saat di Amerika Serikat, Pimpinan Perwakilan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) untuk Amerika Serikat (IPTN North America, Inc) Gautama Indra Jaya. Aziz menjelaskan, Gautama mengajak Dahlan untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah di Masjid Ar Rahmah.
Itu adalah masjid terbesar kedua di Seattle yang dapat menampung 1.000 jemaah serta didukung berbagai fasilitas, antara lain perlengkapan gym, tempat belajar, ruang mediasi dan tempat memandikan jenazah.
"Dari pertemuan masyarakat Indonesia di Seattle, Pak Gautama Indra Jaya berkenan mengajak Pak Dahlan sholat Maghrib dan Isya di Masjid terbesar kedua di Seattle, Masjid Ar Rahmah yang imamnya orang Indonesia Mohamad Joban," terangnya.(feb/dru)
Saat di Seattle, Dahlan mengaku banyak pihak berdiskusi tentang kondisi perekonomian Indonesia.
"Dari sana saya memenuhi undangan masyarakat Indonesia yang ada di Seattle. Dalam acara tersebut banyak didiskusikan masalah diaspora dan ekonomi indonesia," ucap Dahlan dalam keterangan tertulis kepada detikFinance, Rabu (4/9/2013).
Dahlan juga menggambarkan pada pertemuan itu, hadir para profesional yang bekerja di bidang teknologi, Microsoft dan pesawat, Boeing.
"Hadir di acara tersebut tenaga-tenaga ahli yang bekerja di Seattle antara lain di pabrik pesawat Boeing dan Microsoft," jelasnya.
Dahlan berangkat dari tanah air tanggal 1 September dan kembali 8 September 2013. Staff Khusus Menteri BUMN Abdul Aziz yang ikut mendampingi kunjungan Dahlan ke Amerika Serikat menjelaskan saat masih berada di Seattle, Dahlan berkesempatan mencicipi masakan khas asli buatan putra putri asli bangsa asal Indonesia, Budi Danudiningrat.
Budi sendiri telah menetap di Amerika Serikat selama 23 tahun. Dia adalah pemilik T-Stationer Resto. "Makanannya enak dan luar biasa. Ada mie ayam, pempek, lontong sayur, nasi goreng, bakso. Pak Dahlan memilih makan mie ayam," kata Aziz.
Ikut menemani Dahlan dan rongmobongan saat di Amerika Serikat, Pimpinan Perwakilan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) untuk Amerika Serikat (IPTN North America, Inc) Gautama Indra Jaya. Aziz menjelaskan, Gautama mengajak Dahlan untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah di Masjid Ar Rahmah.
Itu adalah masjid terbesar kedua di Seattle yang dapat menampung 1.000 jemaah serta didukung berbagai fasilitas, antara lain perlengkapan gym, tempat belajar, ruang mediasi dan tempat memandikan jenazah.
"Dari pertemuan masyarakat Indonesia di Seattle, Pak Gautama Indra Jaya berkenan mengajak Pak Dahlan sholat Maghrib dan Isya di Masjid terbesar kedua di Seattle, Masjid Ar Rahmah yang imamnya orang Indonesia Mohamad Joban," terangnya.(feb/dru)
0 komentar:
Posting Komentar