Krakatau Steel Produksi Bahan Baku Lokal untuk Efisiensi

Seorang operator mengamati aktivitas bongkar muat pellet (bijih besi) kedalam mesin penampungan di Pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), di Cilegon, Banten, Kamis (21/2). KBS yang merupakan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk tengah membangun dermaga baru guna meningkatkan kapasitas bongkar-muat menjadi 25 juta ton pada 2013 dari sebelumnya 10 juta ton pada 2012. Foto: Investor Daily/ ANTARA/Muhammad Iqbal/nz/13JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) melalui anak usaha PT Meratus Jaya Iron Steel (MJIS) akan meningkatkan kontribusi bahan baku baja lokal dengan mengoperasikan pabrik pengolahan bijih besi di Kalimantan Selatan.

"Beroperasinya MJIS, merupakan upaya KS dalam melakukan efisiensi, utamanya dalam mengurangi kertegantungan terhadap impor bahan baku baja," kata Corporate Secretary PT Krakatau Steel (KS) Andi Firdaus di Jakarta, Rabu.

Beroperasinya MJIS diharapkan mampu memberikan kontribusi penghematan yang signifikan terhadap biaya produksi di PT KS, kata Andi.

Meratus Jaya merupakan perusahaan yang memproduksi besi spons yang selanjutnya menjadi bahan baku baja pabrik KS di Cilegon.

Sesuai rencana bisnis perseroan, pabrik MJIS yang 66 persen sahamnya dikuasai KS dan 34 persen sahamnya dimiliki Antam, diharapkan dapat beroperasi normal pada akhir 2013, dengan tingkat produksi sebesar 315 ribu ton per tahun.

Kebutuhan bahan baku baja KS selama ini sebagian besar masih diimpor, sudah dapat dipasok dari MJIS.

"Bahan baku baja berupa besi spons dari MJIS sangat bermanfaat untuk KS. Perseroan tentunya dapat mengurangi risiko fluktuasi kurs dan keterlambatan pasokan bahan baku jika mengimpor dari luar negeri," kata Andi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Meratus Jaya Iron Steel Anwar Ibrahim optimistis, perusahaannya dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baja KS.

Terlebih, pada Maret kemarin, MJIS telah melakukan pengiriman pertama besi spons sebanyak 5000 metric ton ke KS.

"Lokasi pabrik MJIS di Batulicin, Kalimantan Selatan telah memenuhi tiga kriteria utama, yaitu ketersediaan kandungan bijih besi, ketersediaan batu bara, dan aksesibilitas transportasi untuk pengiriman produk ke Cilegon," kata Direktur UtamaMJIS, Anwar Ibrahim.

Menurut Anwar, pabrik MJIS mengolah bijih besi lokal menjadi besi spons sebagai alternatif bahan baku untuk steel making di PT KS. Selain itu, pabrik ini menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu batubara dan gas alam.

Hal itu menurut dia, sebagai solusi alternatif atas kelangkaan bahan bakar gas alam yang selama ini digunakan untuk mereduksi bijih besi. (tk/ant)


   • Investor  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW_7Q_gMU8bWByPD8aRsTMrWQnA3C6m_cCcvcnflRenf66mPLH6EWCZhHh5b_QPi61GtYm3vlEiGg86qHAJIxpQMtGRwZ9W5G2ESw8QZXJubLJ_RU9z2t-AvqnBEJR3mwVMJ_hTXrI69s/s35/cinta-indonesia.jpg

0 komentar:

Posting Komentar