KRIPIK KEMANGI KARYA MAHASISWA D3 UNY KAMPUS WATESS
Siapa tidak mengenal kemangi, tumbuhan kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalapan. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Di Thailand, ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat. Di tangan mahasiswa D3 Akuntansi Kampus Wates Universitas Negeri Yogyakarta, kemangi diolah menjadi kripik yang akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Menurut ketua kelompok, Rudi Irawan, para mahasiswa D3 Akuntansi di Kampus Wates yang berjumlah 17 orang membuat usaha kecil menengah (UKM) dengan hasil utama kripik kemangi ini. UKM yang diberi nama Lucky Company ini beranggotakan: Rudi Irawan, Tri Aditya Nugroho, Rohmad Sutardi, Nujumun Niswahyuning P., Hilma Delila, Renidia Dewanti P.P., Taufiqqurrahman, Dwi Aryani Muslimah, Endah Prayogi, Niswatun Umul H., Siti Sulistiawati, Catur Septiana W., Dian Arum Sari, Erawati Dwi Martini, Brian Giart W., Istiqomah, dan Erlinda Siagian.
“Tujuan kami adalah melayani masyarakat dalam hal kebutuhan makanan ringan pada saat santai, piknik, atau acara keluarga,” kata Rudi, “dan kami memulainya dengan membuat kripik yang unik, berbeda dan lebih menarik yang harganya terjangkau.”
Salah satu anggota Lucky Company, Nujumun Niswahyuning, mengatakan bahwa kemangi merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak, berbau wangi seperti cengkeh dan rasanya pahit. “Daun kemangi memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B, beta karoten, kalsium, fosfor magnesium, protein, lemak, karbohidrat, besi, flavonoid, arginin, boron, dan anetol” kata Nujumun.
“Dengan kandungan yang banyak dari daun kemangi tersebut, tentu saja pastinya khasiat daun kemangi akan kita dapatkan terutama untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat.” Sementara Renidia Dewanti menjelaskan bahwa bahan yang dibutuhkan untuk membuat kripik kemangi adalah kemangi segar, tepung tapioka, tepung beras, minyak goreng, telur, garam, dan bawang putih.
Cara membuatnya: tepung terigu dan tepung beras dicampur lalu ditambah bawang putih dan garam yang dihaluskan, kemudian masukkan putih telur. Sementara itu minyak dipanaskan dan ditunggu sampai mendidih. Setelah minyak panas, masukkan kemangi pada adonan dan goreng sampai kecoklatan, angkat dan tiriskan lalu kripik kemangi dapat disajikan. (dedy)
Di Thailand, ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat. Di tangan mahasiswa D3 Akuntansi Kampus Wates Universitas Negeri Yogyakarta, kemangi diolah menjadi kripik yang akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Menurut ketua kelompok, Rudi Irawan, para mahasiswa D3 Akuntansi di Kampus Wates yang berjumlah 17 orang membuat usaha kecil menengah (UKM) dengan hasil utama kripik kemangi ini. UKM yang diberi nama Lucky Company ini beranggotakan: Rudi Irawan, Tri Aditya Nugroho, Rohmad Sutardi, Nujumun Niswahyuning P., Hilma Delila, Renidia Dewanti P.P., Taufiqqurrahman, Dwi Aryani Muslimah, Endah Prayogi, Niswatun Umul H., Siti Sulistiawati, Catur Septiana W., Dian Arum Sari, Erawati Dwi Martini, Brian Giart W., Istiqomah, dan Erlinda Siagian.
“Tujuan kami adalah melayani masyarakat dalam hal kebutuhan makanan ringan pada saat santai, piknik, atau acara keluarga,” kata Rudi, “dan kami memulainya dengan membuat kripik yang unik, berbeda dan lebih menarik yang harganya terjangkau.”
Salah satu anggota Lucky Company, Nujumun Niswahyuning, mengatakan bahwa kemangi merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak, berbau wangi seperti cengkeh dan rasanya pahit. “Daun kemangi memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B, beta karoten, kalsium, fosfor magnesium, protein, lemak, karbohidrat, besi, flavonoid, arginin, boron, dan anetol” kata Nujumun.
“Dengan kandungan yang banyak dari daun kemangi tersebut, tentu saja pastinya khasiat daun kemangi akan kita dapatkan terutama untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat.” Sementara Renidia Dewanti menjelaskan bahwa bahan yang dibutuhkan untuk membuat kripik kemangi adalah kemangi segar, tepung tapioka, tepung beras, minyak goreng, telur, garam, dan bawang putih.
Cara membuatnya: tepung terigu dan tepung beras dicampur lalu ditambah bawang putih dan garam yang dihaluskan, kemudian masukkan putih telur. Sementara itu minyak dipanaskan dan ditunggu sampai mendidih. Setelah minyak panas, masukkan kemangi pada adonan dan goreng sampai kecoklatan, angkat dan tiriskan lalu kripik kemangi dapat disajikan. (dedy)
0 komentar:
Posting Komentar