Proyek MRT
Terowongan MRT Bundaran HI Dibangun Oktober, Alat Berat Diimpor dari Jepang dan Jerman
Jakarta - Proyek pembangunan terowongan bawah tanah mass rapid transit (MRT) dari Bundaran Hotel Indonesia sampai hingga Jalan Sisingamangaraja depan sekola Al-Azhar dimulai Oktober 2013. Alat-alat berat akan didatangkan dari Jepang dan Jerman.
Penandatanganan kontrak proyek terowongan bawah tanah MRT ini telah ditandatangani oleh kontraktor dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di kantor MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos untuk mengerjakan proyek MRT, pertama yang dimenangkan konsorsium Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.
Sedangkan konsorsium kedua, paket bawah tanah (underground) dimenangkan oleh Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan satu paket dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.
Direktur Operasi WIKA Budi Harto menjelaskan, pihaknya tengah mengerjakan uji tanah dari jalur MRT bawah tanah. Ditargetkan pada akhir Juni proses ini tuntas. Budi Harto mengaku, untuk pembangunan terowongan MRT jalur bawah tanah ini, pihaknya harus mendatangkan alat dari Jepang dan Jerman.
"Alat didatangkan dari Jepang dan Jerman. Ditargetkan Oktober datang," ucap Budi Harto usai penandatangan kontrak tersebut.
Ketika alat tiba, pembangunan proyek dimulai. Untuk proyek ini, WIKA bersama konsorsium menjamin proyek MRT berjalan dengan lancar termasuk dari gangguan banjir saat pembangunan proyek. Budi Harto pun menegaskan, adanya transfer teknologi dari kontraktor asal Jepang kepada kontraktor asal Indonesia.
Pada kesempatan ini, Dirut MRT Jakarta Dono Boestomi menjelaskan, untuk rute elevated atau layang dari Al-Azhar sampai ke Lebak Buus, pemenang tender akan diumumkan secepatnya. "Segera secepatnya pemenang tender (diumumkan rute elevated). Sebelum 17 Agustus," kata Dono.(feb/dnl)
Pesan Jokowi ke Kontraktor MRT: Nggak Usah Tunggu Alat Datang, Besok Mulai Kerja
Kontrak proyek MRT jalur bawah tanah dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Jalan Sisingamangaraja depan sekolah Al-Azhar sudah ditandatangani oleh kontraktor, disaksikan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Pada kesempatan ini, Jokowi punya pesan khusus. Apa?
Jokowi meminta para kontraktor mulai melakukan pembangunan sebelum Oktober 2013. Sementara kontraktor mengatakan proyek baru mulai Oktober 2013.
Terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos untuk mengerjakan proyek MRT, pertama yang dimenangkan konsorsium Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.
Sedangkan konsorsium kedua, paket bawah tanah (underground) dimenangkan oleh Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan satu paket dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.
"Saya minta sebelum Oktober. Di bawah Oktober. Bisa saja besok," ucap Jokowi usai menyaksikan penandatanganan kontrak di kantor MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta para kontraktor mempercepat mobilisasi alat untuk proyek MRT. Alat ini harus didatangkan dari Jepang dan Jerman. "Mobilisasi alat berat harus segera digerakkan. Karena macam-macam ada yang dari Jepang. Yang WIKA dari Jerman. Semua akan dimobilisasi dibawa ke lapangan," tambahnya.
Sambil menunggu alat, Jokowi berpesan kepada kontraktor untuk mulai mempersiapkan pra groundbreaking seperti studi tentang tanah.
"Saya sampaikan nggak usah tunggu alatnya datang. Di sini mulai dulu juga bisa misal menyiapkan lahan terus kemudian tes tanah, bedeng lapangan semuanya mulai disiapkan. Ada simulasi untuk traffic management. Jadi pas alat benar-benar datang ke sini, sudah siap. Sudah dimulai persiapannya dan pergerakkan," papar Jokowi.(feb/dnl)
Penandatanganan kontrak proyek terowongan bawah tanah MRT ini telah ditandatangani oleh kontraktor dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di kantor MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos untuk mengerjakan proyek MRT, pertama yang dimenangkan konsorsium Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.
Sedangkan konsorsium kedua, paket bawah tanah (underground) dimenangkan oleh Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan satu paket dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.
Direktur Operasi WIKA Budi Harto menjelaskan, pihaknya tengah mengerjakan uji tanah dari jalur MRT bawah tanah. Ditargetkan pada akhir Juni proses ini tuntas. Budi Harto mengaku, untuk pembangunan terowongan MRT jalur bawah tanah ini, pihaknya harus mendatangkan alat dari Jepang dan Jerman.
"Alat didatangkan dari Jepang dan Jerman. Ditargetkan Oktober datang," ucap Budi Harto usai penandatangan kontrak tersebut.
Ketika alat tiba, pembangunan proyek dimulai. Untuk proyek ini, WIKA bersama konsorsium menjamin proyek MRT berjalan dengan lancar termasuk dari gangguan banjir saat pembangunan proyek. Budi Harto pun menegaskan, adanya transfer teknologi dari kontraktor asal Jepang kepada kontraktor asal Indonesia.
Pada kesempatan ini, Dirut MRT Jakarta Dono Boestomi menjelaskan, untuk rute elevated atau layang dari Al-Azhar sampai ke Lebak Buus, pemenang tender akan diumumkan secepatnya. "Segera secepatnya pemenang tender (diumumkan rute elevated). Sebelum 17 Agustus," kata Dono.(feb/dnl)
Pesan Jokowi ke Kontraktor MRT: Nggak Usah Tunggu Alat Datang, Besok Mulai Kerja
Kontrak proyek MRT jalur bawah tanah dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Jalan Sisingamangaraja depan sekolah Al-Azhar sudah ditandatangani oleh kontraktor, disaksikan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Pada kesempatan ini, Jokowi punya pesan khusus. Apa?
Jokowi meminta para kontraktor mulai melakukan pembangunan sebelum Oktober 2013. Sementara kontraktor mengatakan proyek baru mulai Oktober 2013.
Terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos untuk mengerjakan proyek MRT, pertama yang dimenangkan konsorsium Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.
Sedangkan konsorsium kedua, paket bawah tanah (underground) dimenangkan oleh Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan satu paket dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.
"Saya minta sebelum Oktober. Di bawah Oktober. Bisa saja besok," ucap Jokowi usai menyaksikan penandatanganan kontrak di kantor MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta para kontraktor mempercepat mobilisasi alat untuk proyek MRT. Alat ini harus didatangkan dari Jepang dan Jerman. "Mobilisasi alat berat harus segera digerakkan. Karena macam-macam ada yang dari Jepang. Yang WIKA dari Jerman. Semua akan dimobilisasi dibawa ke lapangan," tambahnya.
Sambil menunggu alat, Jokowi berpesan kepada kontraktor untuk mulai mempersiapkan pra groundbreaking seperti studi tentang tanah.
"Saya sampaikan nggak usah tunggu alatnya datang. Di sini mulai dulu juga bisa misal menyiapkan lahan terus kemudian tes tanah, bedeng lapangan semuanya mulai disiapkan. Ada simulasi untuk traffic management. Jadi pas alat benar-benar datang ke sini, sudah siap. Sudah dimulai persiapannya dan pergerakkan," papar Jokowi.(feb/dnl)
0 komentar:
Posting Komentar