MAHASISWA FMIPA MANFAATKAN SERBUK AMPAS KELAPA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM BERAT Cr(III)

Buah kelapa banyak manfaat. Daging buah kelapa bisa digunakan sebagai bahan masakan, biasanya digunakan dalam bentuk santan. Santan merupakan sari daging buah kelapa. Santan diambil dari perasan daging buah kelapa yang telah diparut sebelumnya. Ampas dari parutan daging kelapa yang telah diperas untuk diambil santannya dan biasanya hanya dibuang begitu saja atau digunakan untuk campuran pakan ternak.

Akan tetapi setelah dilakukan inovasi oleh Raden Wahid Hanafi dan Nenny Widiani, mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNY, ternyata ampas kelapa tersebut bisa dimanfaatkan sebagai adsorben ion logam berat Cr(III) atau kromium.

Menurut Wahid, ion logam Cr(III) merupakan logam berbahaya bagi kesehatan. Ion logam Cr(III) banyak dihasilkan dari limbah buangan hasil industri electroplating dan penyamakan kulit. Ion logam Cr(III) bersifat karsinogenik. Ion logam Cr(III) tidak dapat dicerna oleh tubuh dan bila masuk dalam tubuh manusia ion logam Cr(III) akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat mrnimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya.

Upaya pengendalian limbah logam berat Cr(III) ini sudah banyak dilakukan. Berbagai adsorben telah dimanfaatkan untuk mengurangi kandungan Cr(III) dalam limbah, namun hasilnya belum memuaskan. Sehingga masih diperlukan adsorben dari bahan atau material baru seperti ampas kelapa.

Tahap pembuatan adsorben serbuk ampas kelapa dibagi menjadi 2 tahap, yakni pembuatan arang ampas kelapa menggunakan metode sangrai dan pengayakan arang ampas kelapa dengan menggunakan ayakan 50 mesh.

Ampas kelapa digunakan sebagai adsorben karena mengandung selulola, manan, dan galaktomanan. Pada selulosa dan galaktomanan terdapat situs aktif. Situs aktif tersebut mampu mengikat ion logam berat. Selain itu, ampas kelapa mempunyai pori-pori yang dapat menjebak ion logam berat.

Setelah pembuatan arang dengan memanfaatkan ampas kelapa, maka tahapan selanjutnya yakni menyerap logam berat Cr(III) dengan arang tersebut. Cr(III) diperoleh dari larutan CrCl3. Sebanyak 1 gram arang ampas kelapa dimasukkan ke dalam 25 ml larutan CrCl3 dengan konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm. Proses adsorpsi dilakukan dengan pengadukan selama 1 jam lalu didiamkan selama 1 hari 1 malam.

Berdasarkan penelitian ini, ampas kelapa yang dibuat menjadi arang dapat digunakan secara efektif untuk mengadsorpsi ion logam berat Cr(III) pada konsentrasi 100 ppm dengan konsentrasi Cr(III) terserap sebesar 94,046 ppm dan daya serapnya sebesar 2,351 mg/g. (witono)


  UNY 

0 komentar:

Posting Komentar