Mimpi Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh
MEDAN -- Indonesia memiliki harapan menjadi negara industri yang tangguh dengan fokus dalam pengembangan oleochemical atau minyak nabati dan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO).
Di sela-sela pertemuan peserta kerja sama ekonomi Asia Pasific (Asia-Pacific Economic Cooperation/ APEC) di Medan, Ahad (22/6), Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan, pemerintah telah sejumlah menetapkan kebijakan untuk merealisasikan harapan sebagai negara tangguh di bidang industri tersebut.
Di antaranya adalah kebijakan untuk mengurangi penjual bahan baku CPO karena ingin diolah dalam negeri dalam berbagai jenis industri turunan.
Di jajaran Kementerian Perindustrian, cukup banyak objek yang dapat dijadikan sebagai produk industri seperti minyak nabati (oleochemical), CPO, gas, dan berbagai potensi sumber daya yang ada di Tanah Air.
Sebagai negara terbesar dalam produksi CPO (largest CPO producer in the world), pihaknya memberikan kesempatan, sekaligus mengajak anggota APEC untuk menanamkan investasinya.
Dalam diskusi yang beberapa kali dilakukan, pihaknya akan memenuhi persyaratan dan harapan yang disampaikan peserta pertemuan APEC berupa konsep industri yang mengutamakan pemeliharaan kelestarian lingkungan (green industries).
Sebagai negara yang ingin menjadi tangguh di bidang industri, pihaknya tidak pernah mempersulit perizinan yang diperlukan dalam penanaman investasi tersebut. "Sepanjang mereka datang memenuhi kriteria kita welcome saja," katanya. Sebagai pihak yang aktif dalam kegiatan APEC, Indonesia mengharapkan negara di kawasan Asia Pasifik dapat mendukung rencana tersebut, termasuk membantu negara lain yang memiliki harapan yang sama. "Kita ingin perekonomian yang semakin bagus, dan sesama negara APEC harus saling mendukung," kata Wamen.
Di sela-sela pertemuan peserta kerja sama ekonomi Asia Pasific (Asia-Pacific Economic Cooperation/ APEC) di Medan, Ahad (22/6), Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan, pemerintah telah sejumlah menetapkan kebijakan untuk merealisasikan harapan sebagai negara tangguh di bidang industri tersebut.
Di antaranya adalah kebijakan untuk mengurangi penjual bahan baku CPO karena ingin diolah dalam negeri dalam berbagai jenis industri turunan.
Di jajaran Kementerian Perindustrian, cukup banyak objek yang dapat dijadikan sebagai produk industri seperti minyak nabati (oleochemical), CPO, gas, dan berbagai potensi sumber daya yang ada di Tanah Air.
Sebagai negara terbesar dalam produksi CPO (largest CPO producer in the world), pihaknya memberikan kesempatan, sekaligus mengajak anggota APEC untuk menanamkan investasinya.
Dalam diskusi yang beberapa kali dilakukan, pihaknya akan memenuhi persyaratan dan harapan yang disampaikan peserta pertemuan APEC berupa konsep industri yang mengutamakan pemeliharaan kelestarian lingkungan (green industries).
Sebagai negara yang ingin menjadi tangguh di bidang industri, pihaknya tidak pernah mempersulit perizinan yang diperlukan dalam penanaman investasi tersebut. "Sepanjang mereka datang memenuhi kriteria kita welcome saja," katanya. Sebagai pihak yang aktif dalam kegiatan APEC, Indonesia mengharapkan negara di kawasan Asia Pasifik dapat mendukung rencana tersebut, termasuk membantu negara lain yang memiliki harapan yang sama. "Kita ingin perekonomian yang semakin bagus, dan sesama negara APEC harus saling mendukung," kata Wamen.
0 komentar:
Posting Komentar