PM Belanda Gunakan Metode Hubungan 2.0 dengan R

Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mengaku Pemerintahannya tak lagi membawa isu di masa lalu dalam menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia. Ketimbang berfokus kepada masa lalu, Belanda memilih menatap masa depan dengan menggunakan metode hubungan resiprokal 2.0 dengan Indonesia.

Metode hubungan resiprokal 2.0 menekankan komunikasi terjadi dari dua arah. "Saya dapat mengatakan dari hati terdalam, misi perdagangan dan politik yang kami bawa datang dengan semangat kemitraan 2.0. Kami tahu bahwa sejarah yang dialami kedua negara ada yang bermakna positif dan negatif. Namun, kedua Pemerintah sepakat untuk fokus ke masa depan dan tak lagi menengok peristiwa yang terjadi di masa lampau," ujar Rutte di Jakarta, Kamis malam 21 November 2013.

Rutte pun memastikan semangat kerjasama itu juga akan tetap sama, kendati Pemerintah Indonesia akan segera bertransisi usai Pemilu 2014 mendatang. Dia juga memuji banyaknya perubahan yang dialami oleh Indonesia selama hampir sembilan tahun di bawah kepemimpinan Presiden SBY.

"Saya yakin pemilu tentu akan mengubah orang-orang yang duduk di dalam Pemerintahan, tetapi kerjasama kami akan tetap sama," ujar dia.

Bagi PM yang terpilih sejak tahun 2010 silam itu, Indonesia adalah negara penting bagi Belanda. Hal itu dipicu pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia, kata Rutte, mencapai lima hingga enam persen per tahunnya.

Belum lagi prediksi adanya peningkatan kaum menengah yang mencapai hingga 90 juta orang dalam 20 hingga 30 tahun mendatang. Hubungan perdagangan dengan Indonesia pun, kata Rutte, meningkat delapan persen pada 2012.

"Belanda menjadi negara mitra terpenting kedua di kawasan Uni Eropa. Banyak di antara pengusaha kedua negara yang sudah bekerjasama dalam berbagai bidang. Kami berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih erat di bidang perdagangan khususnya minyak kelapa sawit dan tata kelola air," kata dia.

Bidang lain yang akan dikembangkan kerjasamanya, ujar Rutte, yaitu di sektor kesehatan. 

Kunjungan perdana Rutte ke Indonesia memang membawa agenda khusus perdagangan. Pada Rabu kemarin, Indonesia dan Belanda, telah menandatangani kemitraan strategis yang menjadi tonggak mempererat hubungan bilateral kedua negara.

Selain mengajak Menteri Perdagangan Luar Negeri Lilianne Ploumen dan Menteri Pertanian Sharon Dijksma, Rutte turut mengajak lebih dari 100 pengusaha asal Negeri Kincir Angin untuk menjajaki kerjasama dengan Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar