PLN Enggan Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Jakarta • PT PLN (Persero) mengaku belum mau mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Pasalnya, belum ada data yang akurat pasti tentang lokasi angin yang mendukung dibuatnya pembangkit.
"Kita gak punya data angin," tutur Direktur Utama PLN, Nur Pamudji kepada wartawan di kantor pusat PLN Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013).
Untuk membuat penelitian tentang lokasi dan pola angin yang cocok bagi pembangkit diperlukan waktu minimal 1 tahun. Nur Pamudji juga menjelaskan, secara iklim, Indonesia sulit dapat angin berkondisi kencang yang konsisten.
Hal ini berbeda dengan negara Eropa yang masuk kategori sub tropis sehingga memiliki siklus angin yang stabil namun kencang. Hal ini membuat Eropa memiliki pembangkit tenaga angin banyak.
"Di daerah tropis lebih angin-anginan, kalau sub tropis lebih stabil. Angin (Eropa) menggantikan pembangkit fosil," tambahnya.
Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap energi terbarukan khususnya listrik masih rendah. Hal ini membuat, masyarakat belum mau membayar listrik dengan harga lebih mahal karena memanfaatkan renewable energy.
Untuk mengembangkan tenaga angin, diperlukan investasi yang sangat tinggi sehingga ikut menambah harga jual listrik ke pelanggan.(feb/ang)
"Kita gak punya data angin," tutur Direktur Utama PLN, Nur Pamudji kepada wartawan di kantor pusat PLN Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013).
Untuk membuat penelitian tentang lokasi dan pola angin yang cocok bagi pembangkit diperlukan waktu minimal 1 tahun. Nur Pamudji juga menjelaskan, secara iklim, Indonesia sulit dapat angin berkondisi kencang yang konsisten.
Hal ini berbeda dengan negara Eropa yang masuk kategori sub tropis sehingga memiliki siklus angin yang stabil namun kencang. Hal ini membuat Eropa memiliki pembangkit tenaga angin banyak.
"Di daerah tropis lebih angin-anginan, kalau sub tropis lebih stabil. Angin (Eropa) menggantikan pembangkit fosil," tambahnya.
Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap energi terbarukan khususnya listrik masih rendah. Hal ini membuat, masyarakat belum mau membayar listrik dengan harga lebih mahal karena memanfaatkan renewable energy.
Untuk mengembangkan tenaga angin, diperlukan investasi yang sangat tinggi sehingga ikut menambah harga jual listrik ke pelanggan.(feb/ang)
0 komentar:
Posting Komentar