Mahasiswa Yogya Buat Mobil Listrik Angkutan Umum
Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh saat mendapatkan penjelasan dari Tim Mobil listrik karya mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, yang diberi nama EC ITS saat diluncurkan di Gedung Rektorat ITS, Surabaya, Sabtu (26/1). Mobil listrik jenis city car ini berkapasitas 4 penumpang dengan kecepatan 80 km/jam dengan spesifikasi range 100 km/charge dan DC motor 2o kW. TEMPO/Fully Syafi
Yogyakarta • Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan membuat mobil listrik yang dimodifikasi menjadi angkutan umum terbatas. “Nanti akan dimodifikasi untuk mengangkut penumpang terbatas. Seperti moda di bandar udara,” kata Rektor UNY Rochmat Wahab, usai bertemu Gubernur DIY di kantor gubernur Kepatihan, Selasa, 19 Maret 2013.
Rochmat menjelaskan mobil listrik itu mewakili Indonesia di ajang International Student Green Car Competition di Seoul, Korea Selatan pada 24-25 Mei mendatang. Mobil listrik ini berbentuk seperti mobil balap Formula I. Sebanyak 80 persen menggunakan bahan lokal dan 20 persennya impor. Bahan impor yang dimaksud adalah untuk sistem elektronik dan kelistrikannya. Panjang badan mobil 180 sentimeter, lebar 110 sentimeter, dan tingginya 70 sentimeter.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Darat Dinas Perhubungan DIY Rudy Sulistyono menjelaskan, Yogyakarta tengah mengupayakan angkutan umum pengumpan (feeder). “Angkutan pengumpan merupakan program pemerintah untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas,” katanya.
Menurut dia, angkutan pengumpan itu diperlukan warga di pelosok desa atau perumahan menuju halte angkutan umum. Program tersebut akan direalisasikan pada 2015. “Harapannya, program itu dapat menarik minat masyarakat DIY untuk menggunakan angkutan umum ketimbang angkutan pribadi,” kata Rudy.
Yogyakarta • Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan membuat mobil listrik yang dimodifikasi menjadi angkutan umum terbatas. “Nanti akan dimodifikasi untuk mengangkut penumpang terbatas. Seperti moda di bandar udara,” kata Rektor UNY Rochmat Wahab, usai bertemu Gubernur DIY di kantor gubernur Kepatihan, Selasa, 19 Maret 2013.
Rochmat menjelaskan mobil listrik itu mewakili Indonesia di ajang International Student Green Car Competition di Seoul, Korea Selatan pada 24-25 Mei mendatang. Mobil listrik ini berbentuk seperti mobil balap Formula I. Sebanyak 80 persen menggunakan bahan lokal dan 20 persennya impor. Bahan impor yang dimaksud adalah untuk sistem elektronik dan kelistrikannya. Panjang badan mobil 180 sentimeter, lebar 110 sentimeter, dan tingginya 70 sentimeter.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Darat Dinas Perhubungan DIY Rudy Sulistyono menjelaskan, Yogyakarta tengah mengupayakan angkutan umum pengumpan (feeder). “Angkutan pengumpan merupakan program pemerintah untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas,” katanya.
Menurut dia, angkutan pengumpan itu diperlukan warga di pelosok desa atau perumahan menuju halte angkutan umum. Program tersebut akan direalisasikan pada 2015. “Harapannya, program itu dapat menarik minat masyarakat DIY untuk menggunakan angkutan umum ketimbang angkutan pribadi,” kata Rudy.
0 komentar:
Posting Komentar