BUMN Pembikin 'Si Unyil' akan Produksi National Geographic Versi RI
Direktur Utama Perum PFN Shelvy Arifin |
Jakarta - Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) Shelvy Arifin yang baru diangkat punya mimpi besar menggairahkan industri perfilman tanah air.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perfilman yang sempat eksis dengan karya Si Unyil ini berencana mengembangkan industri perfilman dokumenter hingga animasi untuk anak-anak. Konsep yang dikembangkan menyerupai program film yang tayang di National Geographic.
"Kita ingin pendekatan Mega Structure seperti di National Geographic. Intinya PFN akan fokus mendokumentasikan kegiatan perkembangan Indonesia khususnya proyek struktural. Film budaya juga masuk, film anak-anak," ucap Shelvy saat berbicang dengan detikFinance seperti dikutip Jumat (2/8/2013).
Ia mengaku dapat penugasan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membangkitkan kejayaan PFN dalam memproduksi film berkualitas seperti sukses kala membuat film Si Unyil. Ke depan, wanita berhijab ini siap dan akan menggandeng semua pihak yang memiliki perhatian terhadap dunia perfilmen termasuk terlibat dalam proses produksi karya-karya yang dibuat PFN.
"Intinya saya terbuka untuk sarana bisnis. Saya masih lagi menata dulu. Pintu terbuka untuk dunia perfilman membangkitkan PFN lagi," terangnya.
Dihubungi secara terpisah, Plh Deputi Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Imam A Putro menjelaskan, nantinya PFN siap didukung oleh BUMN lainnya dalam memproduksi karya-karya perfilmen. Konsepnya dengan jalan sinergi antar BUMN.
"PFN mau ditugaskan buat film-film Mega Structure kayak National Geographic. Memfilmkan proyek proyek yang dibangun BUMN seperti jalan tol Benoa dan proyek infrastruktur lain. Terus suruh buat film animasi," jelasnya.(feb/ang)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perfilman yang sempat eksis dengan karya Si Unyil ini berencana mengembangkan industri perfilman dokumenter hingga animasi untuk anak-anak. Konsep yang dikembangkan menyerupai program film yang tayang di National Geographic.
"Kita ingin pendekatan Mega Structure seperti di National Geographic. Intinya PFN akan fokus mendokumentasikan kegiatan perkembangan Indonesia khususnya proyek struktural. Film budaya juga masuk, film anak-anak," ucap Shelvy saat berbicang dengan detikFinance seperti dikutip Jumat (2/8/2013).
Ia mengaku dapat penugasan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membangkitkan kejayaan PFN dalam memproduksi film berkualitas seperti sukses kala membuat film Si Unyil. Ke depan, wanita berhijab ini siap dan akan menggandeng semua pihak yang memiliki perhatian terhadap dunia perfilmen termasuk terlibat dalam proses produksi karya-karya yang dibuat PFN.
"Intinya saya terbuka untuk sarana bisnis. Saya masih lagi menata dulu. Pintu terbuka untuk dunia perfilman membangkitkan PFN lagi," terangnya.
Dihubungi secara terpisah, Plh Deputi Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Imam A Putro menjelaskan, nantinya PFN siap didukung oleh BUMN lainnya dalam memproduksi karya-karya perfilmen. Konsepnya dengan jalan sinergi antar BUMN.
"PFN mau ditugaskan buat film-film Mega Structure kayak National Geographic. Memfilmkan proyek proyek yang dibangun BUMN seperti jalan tol Benoa dan proyek infrastruktur lain. Terus suruh buat film animasi," jelasnya.(feb/ang)
0 komentar:
Posting Komentar