Sindir Bea Cukai, Zaman Modern Begini Masih Mau Libur Sabtu-Minggu
Jakarta - Masalah lamanya waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok juga ikut menjadi perhatian Menteri BUMN Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, pegawai Bea dan Cukai Tanjung Priok harus kerja keras 24 jam.
"Masak zaman modern begini masih mau libur Sabtu-Minggu, ini zaman sudah modern, kita sudah beroperasi 24 jam. Masak ada instansi yang tidak mau buka, pilot Garuda saja Lebaran tetap terbang, masinis kereta masuk saat Lebaran," tutur Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Jadi menurut Dahlan, memang sudah sepantasnya pegawai Bea Cukai di Tanjung Priok bekerja keras terus menerus.
Sementara terkait Pelindo II sebagai operator Pelabuhan Tanjung Priok, Dahlan mengatakan Pelindo harus bisa memberontak apabila ada proses yang salah di pelabuhan. "Misalnya kalau ada penyebab lain dia harus keras," ujar Dahlan.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Chatib Basri meminta Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar untuk berkantor di kantor pelayanan umum (KPU) Pelabuhan Tanjung Priok. Pegawai Bea Cukai Tanjung Priok juga disuruh kerja hingga pukul 23.00 WIB dari biasanya hingga pukul 19.00 WIB. Sehingga proses dokumen pengeluaran barang di pelabuhan bisa selesai cepat.
Masalah penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok sempat disikapi oleh PT Pelindo II selaku operator setempat. Mulai 1 Januari 2012 lalu, PT Pelindo II mengenakan penalti terhadap penumpukan kontainer.
Penalti tersebut berlaku bagi pemilik kontainer yang menaruh barangnya di pelabuhan labih dari 2 hari setelah mengantongi surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB) dengan denda 200-300%
Sekjen Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) Achmad Ridwan Tento pernah mengatakan kebijakan tersebut sangat positif bagi kecepatan arus keluar barang di Pelabuhan Tanjung Priok. "Karena pelabuhan hanya tempat transit bukan tempat penumpukan barang," kata Ridwan beberapa waktu lalu.(dnl/hen)
"Masak zaman modern begini masih mau libur Sabtu-Minggu, ini zaman sudah modern, kita sudah beroperasi 24 jam. Masak ada instansi yang tidak mau buka, pilot Garuda saja Lebaran tetap terbang, masinis kereta masuk saat Lebaran," tutur Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Jadi menurut Dahlan, memang sudah sepantasnya pegawai Bea Cukai di Tanjung Priok bekerja keras terus menerus.
Sementara terkait Pelindo II sebagai operator Pelabuhan Tanjung Priok, Dahlan mengatakan Pelindo harus bisa memberontak apabila ada proses yang salah di pelabuhan. "Misalnya kalau ada penyebab lain dia harus keras," ujar Dahlan.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Chatib Basri meminta Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar untuk berkantor di kantor pelayanan umum (KPU) Pelabuhan Tanjung Priok. Pegawai Bea Cukai Tanjung Priok juga disuruh kerja hingga pukul 23.00 WIB dari biasanya hingga pukul 19.00 WIB. Sehingga proses dokumen pengeluaran barang di pelabuhan bisa selesai cepat.
Masalah penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok sempat disikapi oleh PT Pelindo II selaku operator setempat. Mulai 1 Januari 2012 lalu, PT Pelindo II mengenakan penalti terhadap penumpukan kontainer.
Penalti tersebut berlaku bagi pemilik kontainer yang menaruh barangnya di pelabuhan labih dari 2 hari setelah mengantongi surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB) dengan denda 200-300%
Sekjen Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) Achmad Ridwan Tento pernah mengatakan kebijakan tersebut sangat positif bagi kecepatan arus keluar barang di Pelabuhan Tanjung Priok. "Karena pelabuhan hanya tempat transit bukan tempat penumpukan barang," kata Ridwan beberapa waktu lalu.(dnl/hen)
0 komentar:
Posting Komentar