Baterai lithium penyokong pengembangan mobil listrik
Secara resmi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meluncurkan baterai lithium pertama di Indonesia. PT Nipress Tbk didaulat menjadi salah satu konsorsium penyokong industri mobil listrik nasional untuk penyedia baterai lithium.
"Selamat, Indonesia hari ini luncurkan baterai lithium pertama di Indonesia. Ini sebelumnya belum pernah," kata Dahlan di PT Nipress Tbk di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7).
Tidak hanya itu, hari ini juga Dahlan meluncurkan standar baterai untuk digunakan oleh mobil listrik produksi Tanah Air. "Hari ini juga lahirnya standar baterai mobil listrik Indonesia, baik mobil besar seperti bis, tapi juga untuk mobil kecil seperti city car. Nanti yang mau buat baterai berikutnya harus mengikuti standar ini," imbuh Dahlan.
Saat ini, PT Nipress Tbk sedang mengembangkan baterai untuk kebutuhan khusus kendaraan tempur seperti tank, kapal selam dan peluru kendali. Riset dan pengembangan produk ini bekerjasama dengan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tahun 1973, PT Nipress Tbk memulai produksi komponen lempeng positif dan negatif untuk baterai mobil. Tahun 2012 PT Nipress Tbk menguasai market share 30 persen untuk baterai mobil dan sepeda motor domestik dengan merek NS.
Selain itu, perseroan juga menguasai market share 50 persen untuk baterai BTS seluler dengan mereka NS. Dengan keberhasilan produksi baterai lithium oleh PT Nipress Tbk, Indonesia semakin siap mengembangkan mobil dan sepeda motor listrik nasional secara mandiri.(mdk/bmo)
"Selamat, Indonesia hari ini luncurkan baterai lithium pertama di Indonesia. Ini sebelumnya belum pernah," kata Dahlan di PT Nipress Tbk di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7).
Tidak hanya itu, hari ini juga Dahlan meluncurkan standar baterai untuk digunakan oleh mobil listrik produksi Tanah Air. "Hari ini juga lahirnya standar baterai mobil listrik Indonesia, baik mobil besar seperti bis, tapi juga untuk mobil kecil seperti city car. Nanti yang mau buat baterai berikutnya harus mengikuti standar ini," imbuh Dahlan.
Saat ini, PT Nipress Tbk sedang mengembangkan baterai untuk kebutuhan khusus kendaraan tempur seperti tank, kapal selam dan peluru kendali. Riset dan pengembangan produk ini bekerjasama dengan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tahun 1973, PT Nipress Tbk memulai produksi komponen lempeng positif dan negatif untuk baterai mobil. Tahun 2012 PT Nipress Tbk menguasai market share 30 persen untuk baterai mobil dan sepeda motor domestik dengan merek NS.
Selain itu, perseroan juga menguasai market share 50 persen untuk baterai BTS seluler dengan mereka NS. Dengan keberhasilan produksi baterai lithium oleh PT Nipress Tbk, Indonesia semakin siap mengembangkan mobil dan sepeda motor listrik nasional secara mandiri.(mdk/bmo)
0 komentar:
Posting Komentar